Tujuan Dzikir

Ada orang yang cahaya hatinya mendahului zikirnya. Ada orang yang zikirnya mendahului cahayanya. Ada pula orang yang cahayanya bersama dengan zikirnya. Dan ada pula orang yang tanpa zikir dan tanpa cahaya, dan kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian
Tujuan Dzikir
Ada orang yang cahaya hatinya mendahului zikirnya. Ada orang yang zikirnya mendahului cahayanya. Ada pula orang yang cahayanya bersama dengan zikirnya. Dan ada pula orang yang tanpa zikir dan tanpa cahaya, dan kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian

Nama kitab: Terjemah kitab Hikam
Judul kitab asal: متن الحكم العطائية
Penulis: Ibnu Athaillah Al-Iskandari (ﺍﺑﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﺍﷲ ﺍﻟﺴﻜﻨﺪﺭﻱ)
Nama lengkap: Tajuddin Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Ibnu Athaillah Al-Sikandari
Nama lengkap dalam bahasa Arab: تاج الدين أبو الفضل أحمد بن محمد بن عبد الكريم بن عبد الرحمن بن عبد الله بن أحمد بن عيسى بن الحسين بن عطاء الله الجذامي
Lahir: 1260 M / 658 H
Asal: Iskandariyah, Mesir
Wafat: di Kairo, Mesir, 1309 M / 709 Hijriah
Bidang studi: Tasawuf
Daftar Isi


Tujuan Dzikir


دَلَّ بِوُجودِ آثارِهِ عَلى وُجودِ أسْمائِهِ. وبِوجودِ أسْمائِهِ عَلى ثُبوتِ أوصْافِهِ، وَبِثُبوتِِ أوْصافِهِ عَلى وُجودِ ذاتِهِ. إذْ مُحالٌ أنْ يَقومَ الوَصْفُ بِنَفْسِهِ. فأرْبابُ الجَذْبِ يَكْشِفُ لَهُمْ عَنْ كَمالِ ذاتِهِ، ثُمَّ يَرُدُّهُمْ إلى شُهودِ صِفاتِهِ، ثُمَّ يُرْجِعُهُمْ إلى التَّعَلُّقِ بأسْمائِهِ، ثُمَّ يَرُدُّهُمْ إلى شُهودِ آثارِهِ. وَالسّالِكونَ عَلى عَكْسِ هذا. فَنِهايَةُ السّالِكينَ بِدايَةُ المَجْذوبينَ، وَبِدايَةُ السّالكينَ نِهايَةُ المَجْذوبينَ؛ لكِنْ لا بِمَعْنىً واحِدٍ؛ فَرُبَّما التَقَيا في الطَّريقِ، هذا في تَرَقّيهِ وهذا في تَدَلّيهِ.

Segenap benda-benda ciptaan-Nya, Allah menunjukkan berbagai nama-Nya. Dan dengan adanya nama-nama-Nya itu, Allah menunjukkan kekekalan sifat-sifat-Nya Allah menunjukkan adanya zat-Nya, karena mustahil suatu sifat berdiri sendiri tanpa zat. Bagi orang-orang yang tertarik kepada-Nya, maka akan disingkapkan kesempurnaan Zat-Nya. Kemudian Dia akan mengembalikan mereka pada penyaksian sifat-sifat-Nya. Setelah itu, dia mengembalikan mereka pada bergantung dengan nama-nama-Nya. Dan kemudian mengembalikan mereka pada penyaksian benda-benda ciptaan-Nya. Sedangkan bagi para penempuh jalan spiritual (salikin) adalah kebalikanna. Dimana puncak pencapaian mereka adalah permulaan dari orang-orang yang tertarik kepada-Nya. Namun demikian, ini semua tidaklah bermakna seperti apa adanya. Bisa jadi keduanya bertemu di persimpangan jalan. Yang satu tengah mendaki dan yang lain sedang menurun.

لا يُعْلَمُ قَدْرُ أنْوارِ القُلوب والأسْرار إلّا في غَيْبِ المَلَكوتِ. كَما لا تَظْهَرُ أنْوارُ السَّماءِ إلّا في شَهادَةِ المُلْكِ.

Kadar cahaya hati dan rahasia-rahasianya tidak diketahui, kecuali dalam alam malakut yang gaib, sebagaimana cahaya langit tidak tampak kecuali di alam kerajaan yang kasat mata (bumi ini)

وِجْدانُ ثَمَراتِ الطّاعاتِ عاجِلاً بَشائِرُ العامِلينَ بِوُجودِ الجَزاءِ عَلَيْها آجِلاً.

Buah ketaatan yang dirasakan di dunia adalah kabar gembira bagi orang-orang yang beramal di akhirat kelak

كَيْفَ تَطْلُبُ العِوَضَ عَلى عَمَلٍ هُوَ مُتَصَدِّقٌ بِهِ عَليكَ، أمْ كَيْفَ تَطْلُبُ الجَزاءَ عَلى صِدْقٍ هُوَ مُهْديهِ إلَيْكَ؟!

Mana mungkin engkau dapat menuntut imbalan atas suatu amal, padahal sebenarnya Dia-lah yang menyedekahkan amal itu padamu? Dan bagaimana pula engkau dapat meminta balasan pahala atas suatu ketulusan yang engkau lakukan, padahal Allah yang menghadiahkan ketulusan itu kepadamu?

قَوْمٌ تَسْبِقُ أنْوارُهُمْ أذْكارَهُمْ، وَقَوْمٌ تَسْبِقُ أذْكارُهُمْ أنْوارَهُمْ، وَقَوْمٌ تَتَساوى أذْكارُهُمْ وَأنْوارُهُمْ، وَقَوْمٌ لا أذْكارَ وَلا أنْوارَ.. نَعوذُ بِاللهِ مِنْ ذلِكَ.

Ada orang yang cahaya hatinya mendahului zikirnya. Ada orang yang zikirnya mendahului cahayanya. Ada pula orang yang cahayanya bersama dengan zikirnya. Dan ada pula orang yang tanpa zikir dan tanpa cahaya, dan kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian

ذاكِرٌ ذَكَرَ لِيَسْتَنيرَ قَلْبُهُ فَكانَ ذاكِراً، وَذاكِرٌ اسْتَنارَ قَلْبُهُ فَكانَ ذاكِراً، وَالَّذي اسْتَوَتْ أذْكارُهُ وَأنْوارُهُ فَبِذِكْرِهِ يُهْتَدى وَبِنورِهِ يُقْتَدى.

Ada orang yang berzikir agar hatinya semakin terang, dan ia adalah ahli zikir. Dan ada pula orang yang berzikir yang hatinya sudah terang, ia pun disebut ahli zikir. Sedangkan orang yang zikirnya bersamaan dengan cahayanya, maka dengan zikirnya itu ia mendapat petunjuk. Dan dengan cahayanya itu ia mengikuti

ما كانَ ظَاهِرُ ذِكرٍ إلا عَنْ باطِنِ شُهودٍ وَفِكْرٍ.

Tidaklah akan tampak zikir, kecuali yang timbul dari penyaksian batin dan proses perenungan

أشْهَدَكَ مِنْ قَبْلِ أنْ يَِسْتَشْهِدَكَ فَنَطَقَتْ بِإلهيَّتِهِ الظَّواهِرُ، وَتَحَقَّقَتْ بأَحَدِيَّتِهِ القُلْوبُ والسَّرائِرُ.

Allah membuatmu bersaksi (akan keagungan-Nya) sebelum memintamu bersaksi, hingga semua makhluk mengakui wujud ke-Tuhanan-Nya (uluhiyah), sementara semua hati serta relung batin menyadari akan keesaan-Nya.

أكْرَمَكَ اللهُ بِكراماتٍ ثَلاثٍ: جَعَلَكَ ذاكِراً لَهُ، وَلَوْلا فَضْلُهُ لَمْ تَكُنْ أهْلاً لِجَرَيانِ ذِكْرِهِ عَلَيْكَ، وَجَعَلَكَ مَذْكوراً بِهِ، إذْ حَقَّقَ نِسْبَتَهُ لَدَيْكَ، وَجَعَلَكَ مَذْكوراً عِنْدَهُ فَتَمَّمَ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ.

Allah menganugrahimu tiga kemuliaan, yaitu: Dia membuatmu ingat (zikir) kepada-Nya; kalaulah bukan karena karunia-Nya, engkau tidak pantas menjadi ahli zikir kepada-Nya. Dia membuatmu diingat oleh-Nya (mazkur), karena Dia sendiri yang menisbahkan zikir itu untukmu. Dan Dia juga membuatmu diingat di sisi-Nya, di mana Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu.

رُبَّ عُمُرٍ اتَّسَعَتْ آمادُهُ وَقَلَّتْ أمْدادُهُ، وَرُبَّ عُمُرٍ قَليلَةٌ آمادُهُ كَثيرَةٌ أمْدادُهُ.

Kadang umur seseorang panjang masanya tapi sedikit manfaatnya. Dan ada pula umur yang pendek masanya, namun penuh dengan manfaat.

مَنْ بُورِكَ لَهُ في عُمُرِهِ أدْرَكَ في يَسيرٍ مِنَ الزَّمَنِ مِنْ مِنَنِ اللهِ تَعالى ما لا يَدْخُلُ تَحْتَ دَوائِرِ العِبارَةِ وَلا تَلْحَقُهُ الإشارَةِ.

Siapa yang diberkahi umurnya, maka dalam waktu singkat ia dapat meraih berbagai karunia Allah, sebuah karunia yang sulit diungkapkan melalui kata-kata, dan tidak terjangkau lewat isyarat.

الخِذْلانُ كُلُّ الخِذْلانِ أَنْ تَتَفَرَّغَ مِنْ الشَّواغِلِ ثُمَّ لا تَتَوَجَّهَ إلَيْهِ، وَتَقِلَّ عَوائِقُكَ ثُمَّ لا تَرْحَلَ إلَيْهِ.

Betapa mengecewakan apabila engkau terbatas dari kesibukan, namun tidak juga menghadap kepada-Nya. Dan apabila engkau sedang ada sedikit rintangan, tidak juga beranjak menuju-Nya.

الفِكْرَةُ سَيْرُ القَلْبِ في مَيادينِ الأَغْيارِ.

Fikir itu merupakan perjalanan hati dalam alam ciptaan Allah

الفِكْرَةُ سِراجُ القَلْبِ، فَإذا ذَهَبَتْ فَلا إضاءَةَ لَهُ.

Fikir adalah lentera hati, bila fikir itu padam, maka tak ada lagi cahaya di hati

الفِكْرَةُ فِكْرَتانِ: فِكْرَةُ تَصْديقٍ وَإيمانٍ، وَفِكْرَةُ شُهودٍ وَعِيانٍ. فَالأُولى لِأَرْبابِ الاعْتِبارِ، وَالثّانِيَةُ لِأَرْبابِ الشُّهودِ وَالاسْتِبْصارِ

Fikir itu ada dua macam: fikir yang timbul dari tashdiq (pembenaran) dan keimanan, dan fikir yang timbul dari penyaksian atau penglihatan. Yang pertama itu bagi ahli i’tibar, sedangkan yang kedua bagi kaum yang telah menyaksikan dan melihat dengan mata batin [alkhoirot.org] TAMAT

PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT MALANG
WWW.ALKHOIROT.COM
LihatTutupKomentar