Hikmah Nama Muhammad

Hikmah Nama Muhammad ulama mengerahkan seluruh kekuatan pikirannya dalam beristinbat (berpikir dalam) tentang jumlah para rasul yang diutus Allah dari

Hikmah Nama Muhammad

Judul kitab/buku: Terjemah Kitab Sullamul Munajat, Sulam Munajah, Sulam al-Munajat
Judul terjemah: Tangga Berkeluh Kesah, Panduan Shalat Lengkap
Judul asal dalam teks Arab:  [سلم المناجاة شرح سفينة الصلاة]
Syarah dari  kitab: Safinah as-Sholah karya Syeh Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya al-Khadromi.
Penulis/pengarang: Syekh Nawawi al-Banteni,
Nama yang dikenal di Arab:  [محمد بن عمر بن عربي بن علي نووي الجاوي أبو عبد المعطي]
Kelahiran: 1813 M, Kecamatan Tanara, Banten
Meninggal: 1897 M, Mekkah, Arab Saudi
Nama lengkap: Muhammad bin Umar bin Arabi ibn Ali Nawawi al-Jawi, Abu Abd al-Mu'ti
Bidang studi: fikih, hukum Islam
Penerjemah: Kang Muhammad Ihsan bin Nuruddin Zuhri


Daftar Isi

  1. Mukaddimah Penerjemah
  2. Bagian Pertama: Pendahuluan  
  3. Mukaddimah Syeh Nawawi al-Banteni   
    1. Pembagian-pembagian ‘Nama’   
    2. Hikmah Nama Muhammad ‘ﻣﺣﻣد’   
    3. Enam Khulafaur Rosyidin  
  4. Kembali ke kitab: Terjemah Sulam Munajah

MUKADDIMAH PENERJEMAH

أﻋﻮذ ﺑﺎﷲ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎن اﻟﺮﺟﻴﻢ ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ اﳊﻤﺪ ﷲ اﻟﺬى أﺳﺮى ﺑﻌﺒﺪﻩ ﻟﻴﻼ ﻣﻦ اﳌﺴﺠﺪ اﳊﺮام إﱃ اﳌﺴﺠﺪ اﻷﻗﺼﻰ ﻟﺘﻠﻘﻰ أﻣﺮ اﻟﺼﻼة اﳌﻜﺘﻮﺑﺔ اﳌﺆﻗﺘﺔ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ اﻟﻘﺎﺋﻞ اﻟﺼﻼة ﻟﻮﻗﺘﻬﺎ وﻣﻦ ﺗﺮك اﻟﺼﻼة ﻓﻼ دﻳﻦ ﻟﻪ واﻟﺼﻼة ﻋﻤﺎد اﻟﺪﻳﻦ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﲨﻌﲔ وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأﺷﻬﺪ أن ﳏﻤﺪا رﺳﻮل اﷲ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ

Ini adalah buku Tangga Berkeluh Kesah yang berisi terjemahan dari kitab Sulam al-Munajat, yaitu sebuah kitab klasik karya Syeh Nawawi al-Banteni, yang menjelaskan kitab Safinah as-Sholah karya Syeh Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya al-Khadromi. Sebagian besar dari para santri Ittihadul Asna adalah para santri yang belajar ilmu agama sekaligus belajar ilmu umum di sekolah formal. Kami melihat adanya kesulitan bagi mereka dalam mempelajari kitab- kitab kuning salaf as-sholih yang masih berbahasa Arab, sehingga kami meminta kepada Allah untuk menerjemahkan kitab Sulam al-Munajat yang insya Allah dijadikan sebagai salah satu kitab yang harus dipelajari di kelas 1 Ibtidaiah, ke dalam Bahasa Indonesia agar dapat lebih mudah dipahami oleh mereka dengan landasan sabda Rasulullah yang berbunyi, “Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling memberikan manfaat kepada sesama.” Dalam penerjemahan buku ini, kami merujuk pada makna gandul ala pesantren dan Kamus al-Munawir karya Syeh Ahmad Warson Munawir. Kami berusaha untuk menerjemahkannya dengan struktur kalimat dan pemilihan kata yang, insya Allah, maklum di kalangan orang awam sehingga akan lebih mempermudah.

Akhirnya, kami meminta kepada Allah agar menjadikan buku terjemahan Tangga Berkeluh Kesah ini sebagai amalan kami karena Dzat-Allah dan sebagai amalan yang bermanfaat bagi kami, khususnya, orang-orang bodoh seperti kami, dan orang-orang muslimin seluruhnya, dengan perantara Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Amin Ya Robbal Alamin.
Salatiga, Senin 1 Mei 2017 

Penerjemah
Muhammad Ihsan bin Nuruddin Zuhri

BAGIAN PERTAMA PENDAHULUAN
 
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan tentang agama ... (QS. At- Taubah: 122)

1.    Mukaddimah Syeh Nawawi al-Banteni
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala pujian adalah milik Allah yang telah membukakan pintu ilham-Nya untuk kami dan yang telah memberikan taufik mengesakan-Nya dan mentaati-Nya kepada kami. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dengan kesaksian yang menjadi perantara bagi kami untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan saya bersaksi bahwa  sesungguhnya  Muhammad adalah hamba-Nya, rasul-Nya, dan makhluk    terbaik    yang    diberi anugerah. [Segala pujian adalah milik Allah] yang telah menganugerahi puncak kemuliaan kepada umat [Muhammad] yang terpilih. Semoga Allah memberikan tambahan rahmat [disertai pengagungan] dan salam kepada pemimpin kita, Muhammad, yang menjadi pemimpin para makhluk yang baik, dan semoga Dia memberikan tambahan rahmat dan keselamatan kepada keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang terpilih, dengan tambahan rahmat dan salaam yang senantiasa tercurah sampai Hari menghadap Allah Yang
Maha    merajai    dan    Yang    Maha Perkasa. [Amma    Ba’du]    

Berkatalah orang  yang  sangat  membutuhkan rahmat Allah dan yang bersifatan hina, yaitu Muhammad Nawawi bin Umar yang berasal dari kota Banten dan yang bermadzhab Syafii, semoga Allah memberinya ilmu yang bermanfaat dan adab, “Ini adalah buku syarah atau penjelasan dari risalah yang berjudul Safinah ash- Sholat karya Syeh yang sangat alim, Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya al-Khadromi,    semoga    Allah mensucikan ruhnya, menyinari kuburannya, dan menjadikannya berada di surga tertinggi. Saya meminta kepada Allah seraya berpedoman kepada-Nya dalam segala urusanku agar menjadikan buku syarah ini bermanfaat, menjadikannya sempurna dengan keluasan anugerah-Nya dan mengampuni kesalahan penjelasan materi buku ini dengan limpahan anugerah-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Pengampun dan Yang Maha Pengasih. Saya memberi judul buku syarah ini dengan judul Sulam al-Munajat.

2.    Pembagian-pembagian Nama
al-Khadromi Abdullah Syeh ’berkata,
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Ketahuilah! Menurut pendapat yang shohih, sesungguhnya nama-nama Allah tidak ditetapkan kecuali oleh dalil al-Quran dan Ijmak ulama. Istilah ‘nama’ dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:
 
1)    Nama-nama Dzat
Nama-nama Dzat adalah nama yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan, “Nama itu adalah dzat yang diberi nama,” seperti nama Allah atau ‘ﷲ ’ dan al-Malik atau ‘اﻟﻣﻠك’.
 
2)    Nama-nama Sifat
Nama-nama Sifat adalah nama yang tidak dapat digunakan untuk membuat pernyataan, “Nama itu adalah dzat yang diberi nama,” dan, “Nama itu adalah selain dzat yang diberi nama,” seperti nama al-Alim atau ‘اﻟﻌﺎﻟم’, al-Qodir atau ‘اﻟﻘﺎدر’, dan setiap nama yang menunjukkan sifat qodim.
3)    Nama-nama Tanzih
Nama-nama Tanzih adalah nama yang menunjukkan pensucian [dari segala sesuatu yang tidak layak disandarkan kepada yang diberi nama.], seperti nama as-Salam atau ‘اﻟﺳﻼم’, al-Quddus atau ‘اﻟﻘدوس’, dan ad-Daaim atau ‘اﻟداﺋم’.
4)    Nama-nama Perbuatan
Nama-nama perbuatan adalah nama-nama yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan, “Nama itu adalah selain dzat yang diberi nama,” seperti al-Kholiq atau ‘اﻟﺧﺎﻟق’, al- Mushowwir atau ‘اﻟﻣﺻور’ ar- Rozzak atau ‘اﻟرزاق’, dan nama- nama lain yang menunjukkan perbuatan.
 
Segala pujian hanya milik Allah Yang merajai seluruh Alam.

Maksudnya, Allah adalah Dzat yang merajai seluruh makhluk, baik dari makhluk golongan manusia, jin, malaikat, binatang, dan lain-lain karena masing-masing dari mereka disebut dengan alam, seperti alam manusia, alam jin, dan seterusnya.

3.  Hikmah  Nama Muhammad [ ُﻣ َﺣ ﱠﻣد ]
Semoga tambahan rahmat dan salam selalu tercurahkan atas pemimpin kita, Muhammad.

Sebagian ulama mengerahkan seluruh kekuatan pikirannya dalam beristinbat (berpikir dalam) tentang jumlah para rasul yang diutus Allah dari sumber nama ‘ﻣﺣﻣد’ dengan menghitung jumlah besar melalui perkalian dan pembagian. Di dalam kata ‘ﻣﺣﻣد’ terdapat 3 huruf mim karena tasydid dihitung 2 huruf. Ketika kamu membagikan hitungan jumlah besar, maka kamu menyatakan, “Hitungan huruf mim adalah 90 sehingga total dari 3 huruf mim adalah 270. Huruf dal adalah 35. Huruf khaa adalah 10. Jadi, jumlah keseluruhan adalah 315.” Ulama yang mengatakan bahwa jumlah keseluruhan adalah 314 maka mereka menghilangkan huruf hamzah. Jumlah 314 mencocoki jumlah tentara Tholut. Mereka adalah orang-orang yang bersabar bersama Tholut untuk melawan tentara Jalut. Ulama yang mengatakan    bahwa    jumlah keseluruhan adalah 313 maka mereka menghilangkan huruf alif dan hamzah. Jumlah 313 mencocoki jumlah pasukan perang Badar.
 
Dari nama ‘ﻣﺣﻣد’, sebagian ulama juga beristinbat tentang jumlah para nabi dengan hitungan jumlah kecil tanpa mengalikan dan membagikan.    Dengan    demikian huruf mim yang pertama terhitung 4.
 
Huruf mim kedua terhitung 4. Huruf khaa  terhitung 8. Dan huruf  dal terhitung 4. Jumlah keseluruhan adalah    20,    kemudian    dikalikan dengan 20 sehingga berjumlah 400, kemudian dikalikan dengan jumlah para rasul, yaitu 310 sehingga berjumlah   124.000.   Bilangan
124.000 adalah jumlah para nabi, jumlah para sahabat Rasulullah, dan jumlah para wali di setiap kurun waktu. Ada yang mengatakan bahwa 124.000 adalah jumlah rambut jenggot Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama dan jumlah papan perahu Nabi Nuh yang masing-masing papan tertulis satu nama Nabi dengan pena Qudroh, kemudian masih tersisa 4 papan yang tertulis 4 nama Khulafaur  Rosyidin.  

Jumlah  Rasul 310 merupakan jumlah hitungan genap karena untuk memberikan petunjuk tentang keberadaan para makhluk yang paling sempurna, yaitu para nabi. Adapun sisanya, yaitu 5, maka disebut dengan hitungan sisa [ganjil] yang memberikan petunjuk tentang orang-orang yang memiliki derajat mulia setelah para nabi. Mereka adalah 5 Khulafaur Rosyidin, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, dan Hasan bin Sayyidatina Fatimah.

4.    Enam Khulafaur Rosyidin

1)    Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
Abu Bakar menjabat sebagai khalifah selama 2 ½ tahun. Ibu kota pemerintahannya berada di Madinah. Usia Abu Bakar hidup di dunia adalah 63 tahun. Ia wafat karena menderita kesedihan berat atas kewafatan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Khalifah pertama ini wafat pada tahun 13 H bulan Jumadil Akhir tanggal 23 pada malam selasa antara waktu Maghrib dan Isyak. Abu Bakar dikuburkan di Madinah bersama Rasulullah.

2)    Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu
Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun lebih
15 malam. Ibu kota pemerintahannya berada di Madinah. Usia hidupnya adalah 63 tahun. Umar wafat karena dibunuh oleh Abu Luklukah. Kemudian ia digotong oleh al-Farisi bin Abdul Mughiroh. Khalifah kedua ini wafat pada tahun 23 H pada bulan Dzulhijah tanggal 27. Ia dikuburkan di Madinah bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama.

3)    Usman bin Affan radhiyallahu ‘anhu
Usman bin Affan menjabat sebagai khalifah selama 12 tahun kurang 12 hari. Ibu kota pemerintahannya adalah Madinah. Usia hidupnya di dunia adalah 88 tahun. Usman wafat karena dibunuh oleh penduduk Mesir dan kaum Khawarij. Ia wafat pada tahun 35 H bulan Dzulhijah tanggal 18 malam Rabu setelah waktu Ashar, dan dikuburkan pada malam Sabtu. Ia dikuburkan di tanah Baqik Bustan.

4)    Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu
Ali bin Abi Tholib menjabat sebagai khalifah selama 15 tahun. Ibu kota pemerintahannya adalah kota Kuffah. Usia hidupnya di dunia adalah 65 tahun. Khalifah Ali wafat karena dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam dengan tebasan pedang. Ali wafat pada bulan Romadhan tanggal 17 malam Jumat. Ada yang mengatakan malam Ahad. Ia dikuburkan di Kuffah disamping masjid, di serambi dekat pintu Kandah.

5)    Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma
Hasan bin Ali menjabat sebagai khalifah selama 6 bulan kurang. Ibu kota pemerintahannya berada di kota Kuffah. Usia hidupnya selama
 
47 tahun. Ia wafat karena sakit pada tahun 49 H pertengahan bulan Muharram. Putra Ali ini dikuburkan di tanah Baqik.

6)    Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhu
Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah selama 2 tahun lebih
5 bulan. Ibu kota pemerintahannya berada di Damaskus. Usia hidupnya selama 39 tahun lebih beberapa bulan. Ia wafat karena sakit tahun 101 H bulan Rojab tanggal 21. Ia dikuburkan di desa Diru Sam’an di kota Damaskus.
 
Semoga rahmat dan salam selalu tercurahkan pula atas seluruh keluarga Rasulullah dan sahabatnya.

Maksud keluarga Rasulullah disini adalah para pengikutnya, meskipun mereka adalah orang- orang ahli berbuat maksiat. Pengertian sahabat adalah orang yang telah bertemu langsung dengan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama setelah beliau diangkat sebagai nabi serta ia mempercayai Rasulullah dimana pertemuan antara keduanya berada di bumi, meskipun hanya sebentar dan meskipun ia belum tamyiz.

Pernyataan ‘meskipun ia belum tamyiz’ dalam pengertian sahabat menghasilkan pendapat bahwa para ulama menganggap dan menghitung Muhammad bin Abu Bakar sebagai sahabat    Rasulullah    karena kelahirannya adalah sebelum Rasulullah wafat kurang 3 bulan lebih beberapa hari.

Kata ‘seluruh’ atau ‘أﺟﻣﻌﯾن’ berfungsi mentakkid kata ‘آﻟﮫ’ dan ‘أﺻﺣﺎﺑﮫ’.

LihatTutupKomentar