Ilmu Tajwid Al-Quran

Ilmu Tajwid Al-Quran Sifat-sifat huruf hijaiyah atau abjad Arab memiliki karakter khusus dan harus diucapkan secara benar berdasarkan ilmu tajwid terutama saat membaca Al-Quran. Termasuk harus diketahui huruf yang dibaca tarqiq (tipis) dan tafkhim (tebal).
Ilmu Tajwid Al-Quran
Sifat-sifat huruf hijaiyah atau abjad Arab memiliki karakter khusus dan harus diucapkan secara benar berdasarkan ilmu tajwid terutama saat membaca Al-Quran. Termasuk harus diketahui huruf yang dibaca tarqiq (tipis) dan tafkhim (tebal).

Nama kitab: Matan Al-Jazariyah (متن الجزرية)
Pengarang: Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhamad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Al-Jazary Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i
Bidang studi: Ilmu Tajwid (Cara membaca makharijul huruf al-Quran)

Daftar Isi
  1. Download Terjemah dan Matan
  2. Download Syarah Al-Jazariyah
  3. Sifat Huruf
  4. Tajwid
  5. Tafkhim dan Tarqiq
  6. Kembali ke: Matan Al Jazari

Download (pdf):
- Terjemah Al-Jazariyah
- Matan Al-Jazariyah (Arab)
- Matn Al-Jazariyah (teks Arab berwarna)

Download Syarah Al-Jazariyah (pdf):
- Al-Raudoh Al-Nadiyah Syarah Matn Al-Jazariyah (الروضة الندية شرح متن الجزرية)
- Syarah Al-Muqaddimah Al-Jazariyah fi Ilm Al-Tajwid li Zakariya Al-Anshari (شرح المقدمة الجزرية في علم التجويد)

Baca juga: Terjemah Tuhfatul Athfal



باب الصفات

20 صِفَاتُهَـا جَـهْـرٌ وَرِخْــوٌ مُسْتَـفِـلْ *** مُنْفَـتِـحٌ مُصْمَـتَـةٌ وَالـضِّـدَّ قُـــلْ
21 مَهْمُوسُهَـا فَحَثَّـهُ شَخْـصٌ سَـكَـتْ *** شَدِيْدُهَـا لَفْـظُ أَجِــدْ قَــطٍ بَـكَـتْ
22 وَبَيْـنَ رِخْـوٍ وَالشَّدِيـدِ لِـنْ عُمَـرْ *** وَسَبْعُ عُلْوٍ خُصَّ ضَغْـطٍ قِـظْ حَصَـرْ
23 وَصَـادُ ضَـادٌ طَـاءُ ظَـاءٌ مُطْبَـقَـهْ *** وَ فَـرَّ6 مِـنْ لُـبِّ الحُـرُوفُ المُذْلَقَـهْ
24 صَفِيـرُهَـا صَــادٌ وَزَايٌ سِـيــنُ *** قَلْقَـلَـةٌ قُـطْـبُ جَــدٍ وَالـلِّـيـنُ
25 وَاوٌ وَيَـاءٌ سُكِّـنَـا7 وَانْـفَـتَـحَـا *** قَبْلَهُـمَـا وَالانْـحِــرَافُ صُـحَّـحَـا
26 فِـي اللاَّمِ وَالـرَّا وَبِتَكْرِيـرٍ جُـعِـلْ *** وَللتَّفَشِّـي الشِّـيْـنُ ضَــادًا اسْتَـطِـلْ8

SIFAT-SIFAT HURUF

20. Sifat-sifat huruf itu di antaranya: Jahr (jelas/ tertahannya udara), Rakhawah (mengalirnya suara), Istifal (merendahnya lidah), Infitah (terbukanya lidah dengan langit-langit), dan Ishmat (lebih sulit keluar). Mereka merupakan sifat-sifat yang memiliki lawan. Adapun lawan-lawannya adalah:

21. Sifat Hams (mengalirnya udara) yang merupakan lawan dari sifat Jahr huruf- hurufnya terkumpul pada kalimat “Fahatstsahu Syakhshun Sakat”, yakni huruf Fa, Ha, Tsa, Syin, Kha, Shad, Sin, Kaf, dan Ta.

Sifat Syiddah (kuat/ tertahannya suara), yang merupakan lawan dari sifat Rakhawah, huruf-hurufnya “Ajid Qathin Bakat”, yakni Hamzah, Jim, Dal, Qaf, Tha, Ba, Kaf, dan Ta.

22. Dan di antara sifat Rakhawah dan Syiddah ada sifat pertengahan (bayniyah/ tawassuth), yang huruf-hurufnya terkumpul dalam “Lin ‘Umar”, yakni Lam, Nun, ‘Ain, Mim, dan Ra.

Dan ada tujuh huruf yang lidah tegang dan terangkat saat mengucapkannya (Isti’la, lawan dari Istifal), terangkum dalam “Khushsha Dhaghthin Qizh”, yakni Kha, Shad, Dhad, Ghain, Tha, Qaf, dan Zha.

23. Huruf Shad, Dhad, Tha, dan Zha merupakan huruf-huruf yang memiliki sifat Ithbaq, yakni lidah terangkat sangat tinggi hingga seolah-olah menempel langit-langit dan tidak menyisakan ruang antara lidah dengan langit-langit, merupakan lawan dari sifat Infitah.

Dan “Farra Min Lubbi”, yakni huruf Fa, Ra, Mim, Nun, Lam, dan Ba merupakan huruf-huruf yang lebih mudah dan cepat dikeluarkan (Idzlaq) dibandingkan selainnya
(Ishmat), disebabkan dekatnya dengan ujung lidah.

24. Juga ada huruf-huruf yang tidak memiliki lawan, di antaranya sifat Shafir (huruf yang berdesis), yakni huruf Shad, Zay, dan Sin. Huruf-huruf yang memiliki sifat Qalqalah

Dan huruf yang memiliki sifat Liin (lembut)...

25. Yaitu huruf Wawu dan Ya bila keduanya dalam keadaan sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah.

Dan sifat Inhiraf (menyimpangnya makhraj) dibenarkan...

26. Pada huruf Lam dan Ra saja. Huruf Lam makhrajnya menyimpang ke makhrajnya Nun saat mengucapkan Lam tebal dan huruf Ra menyimpang ke makhrajnya Lam saat mengucapkan Ra tipis. Lalu huruf Ra juga memiliki sifat Takrir (getaran yang berulang).

Huruf Syin memiliki sifat Tafasysyi (udara yang berhembus deras di dalam mulut). Sedangkan huruf Dhad memiliki sifat Istithaalah, yakni memanjangnya makhraj Dhad dari sisi ujung lidah hingga ujung sisi lidah pada makhraj Lam.



باب التجويد

27 وَالأَخْـذُ بِالتَّـجْـوِيـدِ حَـتْــمٌ لازِمُ *** مَــنْ لَــمْ يُـجَـوِّدِ9 الْـقُـرَانَ آثِــمُ
28 لأَنَّــهُ بِـــهِ الإِلَـــهُ أَنْـــزَلاَ *** وَهَـكَـذَا مِـنْـهُ إِلَـيْـنَـا وَصَـــلاَ
29 وَهُـوَ أَيْـضًـا حِـلْيَـةُ الـتِّـلاَوَةِ10 *** وَزِيْــنَـــةُ الأَدَاءِ وَالْــقِـــرَاءَةِ11
30 وَهْـوَ إِعْـطَـاءُ الْـحُـرُوفِ حَقَّـهَـا *** مِــنْ صِـفَـةٍ لَـهَـا12 وَمُستَحَـقَّـهَـا
31 وَرَدُّ كُـــلِّ وَاحِـــدٍ لأَصْـلِــهِ *** وَاللَّـفْـظُ فِــي نَـظِـيْـرِهِ كَمِـثْـلـهِ
32 مُكَمَّـلاً13 مِـنْ غَـيْـرِ مَــا تَكَـلُّـفِ *** بِاللُّطْـفِ فِـي النُّطْـقِ بِــلاَ تَعَـسُّـفِ
33 وَلَـيْـسَ بَـيْـنَـهُ وَبَـيْـنَ تَـرْكِـهِ *** إِلاَّ رِيَـاضَــةُ امْـــرِئٍ بِـفَـكِّــهِ

TAJWID AL QURAN

27 Dan mengamalkan tajwid hukumnya wajib secara mutlak bagi seluruh muslim mukallaf. Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Al- Quran, maka ia berdosa.

28 Karena bersama dengan tajwid Allah menurunkan Al-Quran dan cara membacanya. Serta bersama dengan tajwid pula Al-Quran dan cara membacanya sampai kepada kita.

29 Dan tajwid juga merupakan penghias bacaan Al-Quran. Bacaan Al-Quran menjadi indah karena tajwid, bukan sekedar karena indahnya suara atau langgam. Baik itu saat tilawah (tadarrus/ wiridan), adaa (talaqqi/ mengambil bacaan dari guru), ataupun qiraah, yakni membaca secara umum. Artinya, Al-Quran mesti dihiasi dengan tajwid dalam keadaan apapun.

30 Adapun makna tajwid adalah memberikan setiap huruf hak, berupa sifat-sifatnya dan juga mustahaknya. Hak-hak huruf adalah sifat-sifat lazimah/ dzatiyah, yakni sifat yang selalu melekat pada huruf, seperti Hams, Jahr, Syiddah, Rakhawah, Qalqalah, dan semisalnya. Sedangkan mustahak huruf maknanya adalah sifat yang kadang menyertai huruf dan kadang tidak, seperti tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis).

31 Tajwid juga artinya adalah mengembalikan setiap huruf ke makhraj asalnya. Yakni tidak mengucapkan huruf hijaiyah sembarangan bukan dari tempat keluar yang sebenarnya.

Serta konsisten dalam membaca lafazh-lafazh yang sama hukumnya, tidak membeda-bedakan satu sama lainnya (dalam sekali baca). Misalnya kita membaca mad wajib dengan 5 (lima) harakat pada satu ayat, maka bila bertemu dengan mad wajib di ayat yang lain, kita harus membacanya 5 (lima) harakat, dengan hitungan yang sama. Begitu pula pada hukum-hukum tajwid yang lain.

32 Tajwid juga bermakna membaca Al-Quran dengan sempurna, baik dari sisi makhraj, sifat, dan hukum-hukumnya tanpa berlebih-lebihan, seperti orang yang mengucapkan Hamzah terlalu ditekan sehingga mirip orang yang muntah, atau mengucapkan mad yang dua harakat menjadi empat hingga enam harakat. Jadi usaha kita adalah mengerahkan kemampuan sekuat tenaga hingga tercapai kesempurnaan bacaan, bukan untuk melebihi kapasitas dari apa yang disyari’atkan. Lalu mengalirkan bacaan dengan pengucapan yang lembut tanpa serampangan, yakni dengan mudah dan ringan saat mengucapkannya, namun tetap memenuhi kadar ketentuan yang telah ditetapkan. Bukan mengucapkannya sembarangan dan asal-asalan semau kita.

33 Dan tidak ada yang membedakan antara orang yang mengamalkan tajwid dengan orang yang meninggalkannya, kecuali latihan terus menerus secara konsisten dengan lisannya. Artinya, seseorang yang mempelajari tajwid tidak akan mendapatkan apa-apa. Ia tidak akan berbeda dengan orang yang tidak mempelajari tajwid kecuali bila ia rajin melatih ilmu yang dipelajarinya dengan konsisten dan diiringi dengan kesabaran.



باب التفخيم والترقيق

34 فَرَقِّـقَـنْ مُسْتَـفِـلاً مِـنْ أَحْــرُفِ *** وَحَــاذِرَنْ تَفْخِـيـمَ لَـفْـظِ الأَلِــفِ
35 كَهَـمْـزِ الْحَـمْـدِ أَعُــوذُ اهْـدِنَـا14 *** الـلَّــهِ ثُـــمَّ لاَمِ لِـلَّــهِ لَــنَــا
36 وَلْيَتَلَطَّـفْ وَعَلَـى الـلَّـهِ وَلاَ الـضْ *** وَالْمِيـمِ مِـنْ مَخْمَصَـةٍ وَمِـنْ مَـرَضْ
37 وَبَـاءِ بَــرْقٍ بَـاطِـلٍ بِـهِـمْ بِـذِي *** وَاحْرِصْ عَلَـى الشِّـدَّةِ وَالجَهْـرِ الَّـذِي
38 فِيهَـا وَفِـي الْجِيـمِ كَحُـبِّ الصَّـبْـرِ *** رَبْــوَةٍ اجْتُـثَّـتْ وَحَــجِّ الْفَـجْـرِ
39 وَبَـيِّـنَـنْ مُـقَـلْـقَـلاً15 إِنْ سَـكَنَـا *** وَإِنْ يَكُـنْ فِـي الْوَقْـفِ كَــانَ أَبْيَـنَـا
40 وَحَـاءِ حَصْحَـصَ أَحَـطـتُّ الْحَـقُّ *** وَسِـيـنَ مُسْتَقِـيـمِ يَسْـطُـو يَسْـقُـو

TAFKHIM (TEBAL) DAN TARQIQ (TIPIS)

34 Dan tarqiq-kanlah (tipiskan) suara pada huruf-huruf Istifal, karena kondisi asal mereka adalah tipis (kecuali Alif, Lam, dan Ra). Serta berhati-hatilah jangan sampai men- tafkhim-kan )menebalkan) lafazh Alif bila sebelumnya huruf-huruf tarqiq.

35 Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Hamzah, seperti pada kata “Alhamdu”, “A’uudzu”, “Ihdinaa”, dan kata “Allaah”. Kemudian berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Lam pada kata “Lillaahi”, “Lanaa”,

36 Juga kata “Walyatalaththaf”, “’Alallaahi”, dan pada kata “Waladh”. Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Mim, seperti pada kata “Makhmashah”, dan “Mim Maradh”,

37 Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Ba, seperti pada kata “Barqin”, “Baathil”, “Bihim”, dan “Bidzi”. Lalu jagalah baik-baik sifat Syiddah dan Jahr yang ada pada...

38 Huruf Ba dan Huruf Jim, seperti kalimat “Hubbi”, “Ash-Shabri”, “Rabwatin”, “Ujtutstsat”, “Hajji”, dan “Al-Fajri”. Maksudnya jangan sampai menjadikan huruf Ba menjadi huruf yang Rakhawah atau Hams, begitu pula huruf Jim, jangan sampai menyerupai huruf “C”.

39 Dan jelaskanlah sifat Qalqalah bila hurufnya berada pada posisi sukun, dan bila berada di akhir kalimat (waqaf), maka Qalqalah-nya mesti lebih jelas lagi.

40 Dan juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Ha, seperti pada kata “Hash-hasha”, “Ahath-tu”, “Al-Haqqu”. Begitu pun pada huruf Sin, jangan sampai menebalkannya, seperti pada kata “Mustaqiim”, “Yasthu”, dan “Yasqu”.[alkhoirot.org]
LihatTutupKomentar