Bukti Adanya Allah dan Sifat Wajib Nabi

Terjemah Sullamut Taufiq pada halaman ini membahas tentang dalil argumen atas adanya Allah dan sifat-sifatNya dan cara menjawab dengan mudah pertanyaan "Apa itu Allah?". Adanya Nabi dengan mukjizat dan sifat-sifat yang wajib, yang mustahil dan mungkin bagi mereka juga harus diketahui oleh setiap muslim mukallaf.
Bukti Adanya Allah dan Sifat Wajib Nabi
Bukti Adanya Allah dan Sifat Wajib Nabi

Terjemah Sullamut Taufiq pada halaman ini membahas tentang dalil argumen atas adanya Allah dan sifat-sifatNya dan cara menjawab dengan mudah pertanyaan "Apa itu Allah?". Adanya Nabi dengan mukjizat dan sifat-sifat yang wajib, yang mustahil dan mungkin bagi mereka juga harus diketahui oleh setiap muslim mukallaf.

Nama kitab: Terjemah Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah alat Tahqiq
Penulis: Abdullah bin Husain bin Tohir Ba Alawi Al-Hadhromi Al-Syafi'i (1191-1272 HB/-1777 M)

Daftar Isi
  1. Dalil Adanya Allah dan Sifat-sifat-Nya
  2. Menjawab Orang yang Bertanya: Apa itu Allah?
  3. Memahami Para Nabi
  4. Mukjizat adalah dalil yang pasti atas kebenaran para Nabi
  5. Sifat yang Wajib bagi para Nabi
  6. Sifat yang Mustahil bagi Nabi
  7. Sifat yang Boleh bagi Para Nabi
  8. Kembali ke Awal Kitab Sullamut Taufiq

Dalil Adanya Allah dan Sifat-sifat-Nya


فَصْلٌ : في الدَّلِيلِ الإجْمالِيِّ على وُجُودِ اللهِ وصِفاتِهِ

يَجِبُ على المُكَلَّفِ أنْ يَعْرِفَ الدَّلِيلَ الإجْمالِيَّ على وُجُودِ اللهِ تَعالَى وصِفاتِهِ لِيُحَصِّنَ إيمانَه، ومِثالُهُ أنْ يَقُولَ في نَفْسِهِ: أنا وُجِدْتُ في بَطْنِ أُمِّي، بَعْدَ أنْ لَمْ أكُنْ مَوْجُودًا، ومَنْ وُجِدَ بَعْدَ أنْ لَمْ يَكُنْ فَلا بُدَّ لَهُ مِنْ مُوجِدٍ أي خالِقٍ أوْجَدَهُ وكَوَّنَهُ، فَلا بُدَّ لِي مِنْ خالِقٍ خَلَقَ لِي أعْضائِيَ وأجْزائِيَ وتَفاصِيلِيَ الدَّاخِلِيَّةَ والخارِجِيَّةَ، وذٰلِكَ المُكَوِّنُ الَّذِي كَوَّنَنِي وأوْجَدَنِي لَيْسَ أبِي ولا أُمِّي ولا أيَّ مَخْلُوقٍ آخَرَ، بَلْ هُوَ خالِقٌ عَظِيمٌ، خَلَقَ كُلَّ مَا في هَذَا الكَوْنِ، ويُسَيطِر على كُلِّ ذرَّةٍ مِنْ ذرّاتِهِ سَيْطَرَةً تامَّة، فهو إلٰه واحِدٌ، لا شَرِيكَ ولا مَثِيلَ لَهُ، وهُوَ مُنَزَّهٌ عَنْ كُلِّ نَقْصٍ، فَلَهُ الكَمالُ المُطْلَقُ غَيْرُ المَحْدُودِ، فَلا بُدَّ أنْ يَكُونَ مُتَّصِفًا بِالعِلْمِ والقُدْرَةِ والإرادَةِ والحَياةِ وسائِرِ صِفاتِ الكَمالِ على ما يَلِيقُ بِالأُلُوهِيَّةِ، وعُقُولُ الخَلْقِ لا تُحِيطُ بِهِ عِلْمًا، ويُسَمَّى بِالعَرَبِيَّةِ "اللهَ".

فصل في جَوابِ مَنْ يَسْأَلُ: "ما هُوَ اللهُ؟

مِنَ المُهِمِّ أَنْ يَعْرِفَ المُسْلِمُ كَيْفَ يُجِيبُ مَنْ يَسْأَلُ: "ما هُوَ اللهُ؟"، فَهَذا سُؤالٌ يَطْرَحُهُ كَثِيرٌ مِنَ الصِّغارِ، ولا يُحْسِنُ الإِجابَةَ عَلَيْهِ كَثِيرٌ مِنَ الكِبارِ؛ ويُمْكِنُ إجابَتُهُ إجابَةً صَحِيحَةً بِأَنْ يُقالَ: اللهُ تَعالَى مَوْجُودٌ لا يُشْبِهُ غَيْرَهُ مِنَ المَوْجُوداتِ، فَمَهْما تَصَوَّرْتَ بِبالِكَ فَاللهُ لا يُشْبِهُ ذٰلك، ولا يَعْلَمُ أَحَدٌ غَيْرُهُ تَعالَى حَقِيقَتَهُ، ولٰكِنَّنا بِناءً على الأَدِلَّةَ القَطْعِيَّةَ نَعْلَمُ يَقِينًا عَنِ اللهِ تَعالَى أُمُورًا مِنْها:
حَقِيقَةُ اللهِ تَعالَى لَيْسَتْ كَحَقِيقَةِ أَحَدٍ غَيْرِهِ، فَلَيْسَ تَعالَى مِنْ أَفْرادِ الكَوْنِ أي العالَمِ؛
لَيْسَ اللهُ تَعالَى في أيِّ مَكانٍ أو جِهَةٍ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ ذا جِسْمٍ وحَجْمٍ وشَكْلٍ؛
لا يَحْتاجُ الله تعالى إِلى شَيْءٍ، ولا يَتَضَرَّرُ بشيءٍ، ولا يَنْتَفِعُ بِشَيْءٍ؛ لِأَنَّ لَهُ الكَمالَ المُطْلَقَ؛
اللهُ تَعالَى لا بِدايَةَ لِوُجُودِهِ، فَلَيْسَ لَهُ خالِقٌ كَغَيْرِهِ؛
اللهُ تَعالَى خالِقُ كُلِّ ما سِواهُ، أيِ كُلِّ ما في العالَمِ؛
ما أَوْهَمَتْ ظَواهِرُهُ مِنَ الآياتِ الكَرِيمَةِ والأَحادِيثِ الشَّرِيفَةِ اتِّصافَ اللهِ تَعالَى بِصِفَةٍ مِنْ صِفاتِ المَخْلُوقاتِ، كَالجِسْمِ والمَكانِ والحَرَكَةِ والسُّكُونِ، فَتَفْسِيرُهُ الصَّحِيحُ غَيْرُ ذٰلك قَطْعًا.

خُلاصَةٌ في مَعْرِفَةِ الأَنْبِياءِ عليهم الصَّلاةُ والسَّلامُ

المُعْجِزاتُ دَلِيلٌ قاطِعٌ على صِدْقِ الأَنْبِياءِ: ويَجِبُ اعْتقادُ أنَّ المُعْجِزاتِ دَلِيلٌ يَقِينِيٌّ على صِدْقِ الأَنْبِياءِ، الَّذِينَ هُمْ أَفْضَلُ خَلْقِ اللهِ تَعالَى، وسُفَراؤُهُ إلى غَيْرِهِمْ مِنْ خَلْقِهِ، وهي خَوارِقُ لِلعاداتِ الكَوْنِيَّةِ في الدُّنْيا أيَّدَهُمُ اللهُ بِها وخصَّهُمْ بِها إظْهارًا لِتَصْدِيقِهِ لَهُمْ، وجَعَلَها مُوافِقَةً لِدَعْواهُمُ النُّبوَّةَ، وأعْجَزَ عن الإتْيانِ بِمِثْلِها كُلَّ مُتَنَبِّئٍ زُورًا وكلَّ مُكَذِّبٍ لأحَدٍ مِنَ الأنْبِياءِ.

ما يَجِبُ لِلْأَنْبِياءِ: ويَجِبُ اعْتقادُ أنَّ كُلَّ نَبِيٍّ مِنْ أنْبِياءِ اللهِ عليهم الصَّلاةُ والسَّلامُ يَجِبُ لَهُ - بالدَّلِيلِ العَقْلِيِّ أو بِالدَّلِيلِ الشَّرْعِيِّ أو بِهِما مَعًا - صِفاتٌ حَمِيدَةٌ، منها: الصِّدْقُ والأمانَةُ والتَّبْلِيغُ والفَطانَةُ والصِّيانَةُ (وهي البُعْدُ عَمّا يَعِيبُ) والعِصْمَةُ مِنَ الكُفْرِ وسائِرِ الذُّنُوبِ كَبِيرِها وصَغِيرِها، قَبْلَ النُّبُوَّةِ وبَعْدَها

ما يَسْتَحِيلُ على الأَنْبِياءِ: يَسْتَحِيلُ على أيٍّ مِنَ الأنْبِياءِ أضْدادُ الصِّفاتِ الواجِبَةِ لَهُمْ، فَمِمّا يَسْتَحِيلُ عَلَيْهِمُ: الكَذِبُ والخِيانَةُ وكِتْمانُ شَيْءٍ أَمَرَهُمُ اللهُ تَعالَى بِتَبْلِيغِهِ والرَّذالَةُ والسَّفاهَةُ والهَزِيمَةُ والخِسَّةُ والغَباوَةُ والكُفْرُ وما يُكْتَبُ عليهم بِهِ ذَنْبٌ، قَبْلَ النُّبُوَّةِ وبَعْدَها؛ وكُلُّ عِبارَةٍ، مِمّا ثَبَتَ عن اللهِ تَعالَى أو عن رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عليه وسَلَّمَ، إذا أوْهَمَ ظاهِرُها خِلافَ ما يَجِبُ لْلأنْبِياءِ، فَتَفْسِيرُها الصَّحِيحُ غَيْرُ ظاهِرِها.

ما يَجُوزُ في حَقِّ الأَنْبِياءِ: ويَجِبُ اعْتِقادُ أنَّ جَمِيعَ الأنْبِياءِ بَشَرٌ فَيَجُوزُ عليهم الأعْراضُ البَشرِيَّةُ الَّتي لا تُنافِي مَقامَهُمْ ومُهِمَّتَهُمْ وما يَجِبُ لَهُم؛ فَيَجُوزُ عليهم الأَكْلُ، والشُّرْبُ، والزَّواجُ، والمَرَضُ غيرُ المُنَفِّرِ منهم وغيرُ المُخِلِّ بِدَعْوَتِهِمْ، ونَوْمُ العَيْنِ لا القَلْبِ، والمَوْتُ.

Dalil Ringkas Adanya Allah dan Sifat-sifat-Nya

Wajib bagi muslim mukalaf mengetahui dalil ringkas atas adanya Allah dan sifat-sifatNya agar dapat memelihara imannya. Contohnya seseorang berkata pada dirinya: Aku ada di perut ibuku setelah aku tidak ada. Barangsiapa ada setelah tidak ada maka pasti ada yang mengadakan yakni pencipta yang mewujudkan dan membentuknya. Maka pasti ada Pencipta yang telah menjadikan anggota tubuhku, bagianku, unsur-unsur jasadku di dalam dan di luar. Pencipta yang menciptakanku pasti bukan ayah atau ibuku atau makhluk lain. Ia pasti Pencipta Yang Agung. Yang menciptakan segala sesuatu di alam ini dan menguasai setiap molekul alam secara sempurna. Ia adalah Tuhan Yang Satu. Tidak ada yang menyekutukannya dan menyamaiNya. Ia suci dari segala kekurangan. Ia pemilik kesempurnaan mutlak tanpa batas. Ia pasti memiliki sifat ilmu, kuasa (qudrat), kehendak (iradat), hidup (hayat), dan sifat-sifat sempurna yang lain yang sesuai dengan ketuhananNya. Akal makhlukNya tidak dapat mencapai-Nya. Dalam bahasa Arab Ia disebut "Allah".

Fasal Menjawab Orang yang Bertanya: Apa itu Allah?

Penting bagi muslim untuk tahu bagaimana cara menjawab orang yang bertanya: "Apa itu Allah?" Ini pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak anak kecil dan tidak sedikit orang dewasa yang tidak dapat menjawabnya. Jawaban yang benar adalah: Allah itu ada dan tidak menyerupai apapun di dunia. Ketika hatimu menggambarkan sesuatu di hatimu, maka Allah tidak seperti itu. Tidak ada seorang pun selain Allah yang tahu hakikatNya. Akan tetapi berdasarkan pada dalil-dalil yang pasti kita mengetahui secara yakin tentang Allah beberapa hal antara lain:
- Hakikat Allah tidaklah seperti hakikat siapapun selain-Nya. Allah tidak menjadi bagian dari alam.
- Allah tidak berada di suatu tempat atau arah, karena Ia tidak berupa jasad atau bentuk.
- Allah tidak membutuhkan sesuatu dan tidak cedera karena sesuatu, tidak mendapat manfaat oleh sesuatu karena Ia memiliki kesempurnaan mutlak
- Allah tidak ada permulaan atas wujudNya, Dia tidak mempunyai pencipta seperti yang lain.
- Allah adalah Pencipta segala sesuatu yang terdapat di alam semesta.
- Apabila ada ayat-ayat Al Quran dan hadits Nabi yang menyifati Allah dengan sifat makhluk-Nya seperti tubuh, bergerak, diam, maka tafsir yang sahih adalah tidak dimaknai demikian.

Ringkasan dalam Memahami Para Nabi

Mukjizat adalah dalil yang pasti atas kebenaran para Nabi

Wajib meyakini bahwa mukjizat adalah dalil yang meyakinkan atas kebenaran para Nabi yang merupakan makhluk Allah paling utama. Utusan Allah pada makhluk Allah yang lain. Mujizat adalah perkara yang luar biasa yang keluar dari kebiasaan alam dunia. Para Nabi diberi kemampuan dan kekhususan itu oleh Allah untuk menampakkan kebenaran mereka. Mu'jizat dijadikan sebagai pendukung pada klaim kenabian mereka. Mujizat para Nabi tidak mampu ditiru oleh Nabi palsu dan siapapun yang tidak percaya pada para Nabi.

Sifat yang Wajib bagi para Nabi

Wajib meyakini bahwa setiap Nabi Allah - dengan dalil akal dan syar'i atau keduanya - untuk memiliki sifat terpuji. Antara lain: sidiq (jujur), amanah, tabligh (menyampaikan kebenaran), fatonah (cerdas), shiyanah (terpelihara dari dosa), terpelihara dari kufur dan dosa-dosa lain baik besar atau kecil. Sebelum kenabian atau setelahnya.

Sifat yang Mustahil bagi Nabi

Mustahil bagi setiap Nabi kebalikan dari sifat yang wajib di atas. Di antaranya: bohong, khianat, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu yang diperintahkan Allah untuk disampaikan, hina, bodoh, kalah, tidak adil, bodoh, kufur, perbuatan dosa sebelum dan setelah kenabian. Setiap kata yang tetap dari Allah atau dari Rasul-Nya apabila secara lahiriah berlawanan dengan perkara yang wajib bagi para Nabi, maka pemahaman yang sahih adalah dengan memaknainya yang berlawanan dengan zhahirnya.

Sifat yang Boleh bagi Para Nabi

Wajib meyakini bahwa seluruh Nabi adalah manusia. Oleh karena itu, boleh adanya tampilan manusiawi yang tidak menafikan derajat dan tugas serta sifat yang wajib bagi mereka. Maka boleh bagi mereka untuk makan, minum, kawin, sakit yang tidak mengganggu dakwah mereka, tidurnya mata bukan hati, dan mati.
LihatTutupKomentar