Terjemah Tafsir Mimpi (Tafsir Ahlam) Ibnu Sirin
Nama kitab: Terjemah Tafsirul Ahlam (Tafsir Mimpi) Ibnu Sirin, Tafsir al-Ahlam
Judul kitab
asal: Muntaqa al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam" (Intipan Kebenaran dalam Tafsir
Mimpi) (تفسير الأحلام)
Penulis: Muhammad Ibn Sirin (Arab: محمد بن
سيرين)
Nama lengkap: ِAbu Bakar Muhammad Ibn Sirin al-Bashri (Arab:
أبو بكر محمد بن سيرين البصري)
Lahir: 654 M / 32 H, Basrah, Iraq
Wafat:
12 January 728 M / 110 H, Basrah, Irak.
Bidang studi: tafsir mimpi,
Tasawuf,
Daftar isi
- Biografi Ibnu Sirin Pengarang Kitab
- Profil Kitab Tafsir al-Ahlam
-
Download Terjemah Tafsir Mimpi
- Download Tafsir al-Ahlam (Tafsir Mimpi) versi Arab
- Pengantar
- Huruf A
- Huruf B
- Huruf C
- Huruf D
- Huruf E
- Huruf F
- Huruf G
- Huruf H
- Huruf I
- Huruf J
- Huruf K
- Huruf L
- Huruf M
- Huruf N
- Huruf 0
- Huruf P
- Huruf Q
- Huruf R
- Huruf S
- Huruf T
- Huruf U
- Huruf V
- Huruf W
- Huruf Y
- Huruf Z
- Mimpi Membaca al-Quran
- Ta'bir Mimpi Menurut Islam dan Barat
- Kitab Tafsir Mimpi dan Tasawuf lain:
- Nashaihul Ibad
- Ta'lim Muta'allim
- Sullamut Taufiq
- Al-Munqidz minad Dhalal
- Terjemah Minhajul Abidin
- Terjemah Fathul Izar
-
Kitab dan artikel terbaru Tasawuf
Biografi Ibnu Sirin Pengarang Kitab
Muhammad bin Sirin lahir pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan sekitar tahun
33 H, bertepatan dengan tahun 653 H. Ayahnya (Sirin) dimiliki oleh (menjadi
budak) Sahabat Nabi Anas bin Malik, dan dia menjadi bagiannya setelah
pertempuran Ayn al-Tamr. , sebuah kota di sebelah barat Kufah yang ditaklukkan
Khalid bin al-Walid pada masa kekhalifahan Abu Bakr al-Siddiq, lalu ia
membebaskannya. Anas bin Sirin berkata: Saudaraku Muhammad lahir selama dua
tahun tersisa di masa kekhalifahan Umar bin Al-Khattab, dan nama ibunya adalah
(Safiya), dan dia adalah budak Abu Bakar Al-Siddiq, maka dia membebaskannya
sebagai Sehat. Ayah dan ibunya terkenal karena kesalehan dan perilakunya yang
baik.
Muhammad Ibn Sirin (Arab: محمد بن سيرين) (lahir di Basraا) adalah seorang ulama dari generasi tabi'n karena ia sezaman dengan Anas ibn Malik. Dia diklaim oleh beberapa orang sebagai penafsir mimpi, meskipun yang lain menganggap buku-buku tersebut telah disalahartikan sebagai miliknya. Pernah dianggap sebagai orang yang sama dengan Achmet putra Seirim, hal ini tidak lagi diyakini kebenarannya, seperti yang ditunjukkan oleh Maria Mavroudi
Kisah Ibnu Sirin dimulai pada tahun 33 Hijriah (653 M) di Basrah, Irak. Ia
lahir dari seorang ayah bernama Sirin, seorang budak yang dibebaskan oleh Anas
bin Malik, sahabat Nabi Muhammad SAW. Tumbuh di lingkungan Basrah yang kala
itu menjadi pusat ilmu pengetahuan, Ibnu Sirin muda menimba ilmu dari para
ulama terkemuka seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik.
Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kehausan
luar biasa terhadap ilmu.
Ketekunan Ibnu Sirin dalam menimba ilmu
membuatnya menguasai berbagai bidang, mulai dari fiqih, hadis, tafsir, hingga
ilmu fikih. Ia menjadi perawi hadis yang disegani, dan fatwa-fatwanya banyak
dicari oleh masyarakat. Namun, di antara kontribusi Ibnu Sirin yang paling
masyhur adalah keahliannya dalam menafsirkan mimpi.
Profil Kitab Tafsir Ahlam
Kitab Tafsir al-Ahlam atau Tafsir mimpi Ibnu Sirin didasarkan pada pemahamannya tentang Al-Quran dan Hadis. Ia percaya bahwa mimpi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, dapat menjadi pesan dari Allah SWT atau refleksi dari kondisi psikologis seseorang. Melalui ketajaman analisa dan kecerdasannya, Ibnu Sirin mampu menerjemahkan simbol-simbol dan peristiwa yang terjadi dalam mimpi menjadi makna yang dapat dipahami oleh orang yang mengalaminya.
Meskipun tidak semua mimpinya diyakini berasal dari wahyu, tafsir Ibnu Sirin
menjadi pedoman bagi umat Islam selama berabad-abad. Karyanya yang terkenal,
"Muntaqa al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam" (Intipan Kebenaran dalam Tafsir Mimpi),
menjadi salah satu referensi utama dalam bidang tafsir mimpi Islam. Ia juga
dikenal dengan metode tafsirnya yang holistik, mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kondisi psikologis, latar belakang sosial, dan interpretasi Al-Quran
dan Hadis.
Dalam Kitab Tafsirul Ahlam, jilid I halaman 3,
Ibnu Sirrin mengatakan bahwa mimpi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mimpi
yang berasal dari Allah dan mimpi yang berasal dari setan. Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah saw: "Mimpi itu dari Allah dan mimpi buruk dari setan."
Mimpi merupakan kabar baik (basyiran) yang hakikatnya dari yang memegang ruh saat manusia tertidur, yakni dari Allah SWT. Mimpi yang baik sebagai kabar pembenaran atas isi dan simbol mimpi dengan kenyataan sehari-hari, baik masa lalu, sekarang maupun yang akan datang.
Mimpi dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dalam kajian Islam sangat diperlukan di dalam kehidupan masyarakat. Konflik-konflik batin dalam diri manusia yang berkenaan dengan ajaran agama (Islam maupun lainnya) banyak ragamnya. Oleh karenanya diperlukan adanya bimbingan dan konseling Islami yang memberikan kehidupan keagamaan kepada individu agar mampu mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akherat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memperbandingkan ta’wil mimpi menurut pemikiran Ibnu Sirin dengan Ibnu Hajar Asqalani.
DOWNLOAD TERJEMAH KITAB TAFSIR MIMPI AL-AHLAM
DOWNLOAD KITAB TAFSIR AL-AHLAM VERSI ARAB (PDF)
- Tafsir al-Ahlam oleh Ibnu Sirin (Mukhtashar)
-
Tafsir al-Ahlam oleh Ibnu Sirin
(Lengkap)