Budak Ummu Walad

Ummu Walad adalah budak wanita (amat) yang hamil karena dijimak (digauli) oleh tuannya (sayid). Budak ini statusnya akan merdeka secara otomatis ketika tuannya meninggal. Begitu juga anak yang lahir dari hubungan ini menjadi merdeka.
Budak Ummu Walad
Ummu Walad adalah budak wanita (amat) yang hamil karena dijimak (digauli) oleh tuannya (sayid). Budak ini statusnya akan merdeka secara otomatis ketika tuannya meninggal. Begitu juga anak yang lahir dari hubungan ini menjadi merdeka.

Nama kitab: Terjemah Kitab Fathul Qorib
Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصار)
Pengarang: Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili
Penerjemah:
Bidang studi: Fiqih madzhab Syafi'i

Daftar Isi


BAB UMMU WALAD

(فصل): في أحكام أمهات الأولاد

(وإذا أصاب) أي وطىء (السيد) مسلماً كان أو كافراً (أمته) ولو كانت حائضاً أو محرماً له أو مزوجة، أو لم يصبها، ولكن استدخلت ذكره أو ماءه المحترم (فوضعت) حياً أو ميتاً أو ما يجب فيه غرة وهو (ما) أي لحم (تبين فيه شيء من خلق آدمي) وفي بعض النسخ من خلق الآدميين لكل أحد، أو لأهل الخبرة من النساء، ويثبت بوضعها ما ذكر كونها مستولدة لسيدها وحينئذ (حرم عليه بيعها) مع بطلانه أيضاً إلا من نفسها فلا يحرم ولا يبطل

(و) حرم عليه أيضاً (رهنها وهبتها) والوصية بها (وجاز له التصرف فيها بالاستخدام والوطء) وبالإجارة والإعارة وله أيضاً أرش جناية عليها وعلى أولادها التابعين لها، وقيمتها إذا قتلت وقيمتهم إذا قتلوا، وتزويجها بغير إذنها إلا إذا كان السيد كافراً، وهي مسلمة فلا يزوجها (وإذا مات السيد) ولو بقتلها له (عتقت من رأس ماله) وكذا عتق أولادها (قبل) دفع (الديون) التي على السيد (والوصايا) التي أوصى بها (وولدها) أي المستولدة (من غيره) أي غير السيد بأن ولدت بعد استيلادها ولداً من زوج أو من زنى (بمنزلتها) وحينئذ فالولد الذي ولدته للسيد يعتق بموته (ومن أصاب) أي وطىء (أمة غيره بنكاح) أو زنى وأحبلها فولدت (فالولد منها مملوك لسيدها) أما لو غر شخص بحرية أمة فأولدها، فالولد حر وعلى المغرور قيمته لسيدها.

(وإن أصابها) أي أمة غيره (بشبهة) منسوبة للفاعل كظنه أنها أمته أو زوجته الحرة (فولده منها حر وعليه قيمته للسيد) ولا تصير أم ولد في الحال بلا خلاف (وإن ملك) الواطىء بالنكاح (الأمة المطلقة بعد ذلك لم تصر أم ولد له بالوطء في النكاح) السابق (وصارت أم ولد له بالوطء بالشبهة على أحد القولين) والقول الثاني لا تصير أم ولد له، وهو الراجح في المذهب والله أعلم بالصواب.

وقد ختم المصنف رحمه الله تعالى كتابه بالعتق رجاء لعتق الله تعالى له من النار، وليكون سبباً في دخول الجنة دار الأبرار. وهذا آخر شرح الكتاب غاية الاختصار بلا إطناب، فالحمد لربنا المنعم الوهاب، وقد ألفته عاجلاً في مدة يسيرة، والمرجو ممن اطلع فيه على هفوة صغيرة أو كبيرة أن يصلحها إن لم يمكن الجواب عنها على وجه حسن، ليكون ممن يدفع السيئة التي هي أحسن، وأن يقول من اطلع فيه على الفوائد من جاء بالخيرات إن الحسنات يذهبن السيئات، جعلنا الله وإياكم بحسن النية في تأليفه مع النبيين والصديقين والشهداء والصالحين، وحسن أولئك رفيقاً في دار الجنان، ونسأل الله الكريم المنان الموت على الإسلام والإيمان بجاه نبيه سيد المرسلين وخاتم النبيين، وحبيب رب العالمين محمد بن عبد اللّه بن عبد المطلب بن هاشم السيد، الكامل الفاتح الخاتم، والحمد لله الهادي إلى سواء السبيل وحسبنا الله ونعم الوكيل. والصلاة والسلام على سيدنا محمد أشرف الآنام، وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً دائماً أبداً إلى يوم الدين ورضي الله تعالى عن أصحاب رسول الله أجمعين والحمد لله رب العالمين.

Pengertian Ummu Walad

(Fasal) menjelaskan hukum-hukum ummu walad.

Ketika sang majikan, baik islam atau kafir, menjima’ budak perempuannnya, walapun saat haid, mahramnya, telah dinikahkan dengan orang lain, atau tidak sampai dijima’ akan tetapi si budak memasukkan penis atau sperma sang majikan yang muhtaram, kemudian si budak melahirkan bayi yang hidup, mati atau janin yang wajib diberi ganti rugi budak yaitu janin yang berupa daging yang sudah nampak bentuk anak Adam pada janin tersebut, dalam sebagian redaksi “dari bentuk anak Adam” bagi setiap orang atau bagi wania-wanita ahli khubrah, dan dengan melahirkan apa yang telah disebutkan tersebut si budak berstatus mustauladah bagi sang majikan, maka kalau demikian haram bagi sang majikan untuk menjualnya sekaligus juga batal.

Kecuali dijual pada si budak itu sendiri, maka hukumnya tidak haram dan tidak batal.

Konsekuensi Ummu Walad

Bagi sang majikan juga haram untuk menggadaikan, menghibahkan dan mewasiatkannya.

Bagi sang majikan diperkenankan memanfaatkan si budak sebagai pelayan, dijima’, disewakan dan dipinjamkan.

Bagi sang majikan juga berhak menerima ganti rugi dari luka yang dilakukan pada si budak dan anak-anaknya yang mengikut pada si budak, dan berhak mendapatkan ganti rugi harga si budak ketika ia dibunuh dan harga anak-anaknya ketika mereka dibunuh.

Dan diperkenankan menikahkannya tanpa seizin darinya (budak) kecuali ketika sang majikan orang kafir dan si budak adalah wanita muslim, maka ia tidak bisa untuk menikahkannya.

Apabila Majikan Meninggal

Ketika sang majikan meninggal dunia walaupun sebab dibunuh oleh si budak, maka budak tersebut merdeka dan dikeluarkan dari seluruh harta peninggalan majikannya (tidak dari sepertiganya saja), begitu juga anak-anaknya merdeka sebelum melunasi hutang-hutang yang menjadi tanggungan sang majikan dan wasiat-wasiat yang telah diwasiatkannya.

Status Anak Ummu Walad dari Selain Majikan

Anaknya maksudnya budak mustauladah dari selain majikannya, dengan arti setelah menjadi mustauladah, si budak melahirkan anak dari suaminya atau dari zina, hukumnya seperti ibunya.

Kalau demikian, maka anak yang dilahirkan adalah milik sang majikan dan akan merdeka sebab kematian sang majikan.

Status Anak Budak yang Hamil oleh Non Majikan

Barang siapa menjima’ budak perempuan orang lain dengan cara nikah atau zina dan membuatnya hamil kemudian si budak melahirkan anak darinya, maka anak tersebut milik majikan si budak.

Adapun seandainya ada seseorang yang ditipu dengan status merdekanya budak wanita, kemudian orang tersebut menyebabkan si budak melahirkan anak, maka anak tersebut menjadi merdeka, dan bagi orang yang tertipu tersebut harus mengganti harga sang anak kepada majikan budak perempuan itu.

Status Anak Budak Hamil karena Jimak Syubhat

Jika seseorang menjima’nya, maksudnya budak wanita orang lain dengan cara syubhat yang dinisbatkan pada si pelaku seperti ia menyangka bahwa sesungguhnya budak itu adalah budaknya atau istrinya yang merdeka, maka anak yang lahir dari budak wanita tersebut adalah merdeka.

Dan bagi orang tersebut harus mengganti harga si anak kepada majikan si budak, dan budak perempuan tersebut tidak menjadi ummu walad untuk saat itu tanpa ada perbedaan di antara ulama’.

Jika orang yang telah menjima’ budak perempuan dengan jalan pernikahan telah memiliki budak tersebut yang telah ditalak setelah itu, maka si budak tidak menjadi ummu walad sebab jima’ yang dilakukan dalam pernikahan sebelumnya.

Dan budak tersebut menjadi ummu walad sebab dijima’ dengan syubhat sebelumnya menurut salah satu dari dua pendapat.

Sedangkan menurut pendapat kedua, budak wanita tersebut tidak menjadi ummu walad bagi si majikan. Dan ini adalah pendapat yang unggul di dalam madzhab.
[alkhoirot.org]
LihatTutupKomentar