Tafsir Quran Surah ke-77 Al-Mursalat

Tafsir Quran Surah ke-77 Al-Mursalat (Malaikat-malaikat yang Diutus), jumlah ayat 50 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-77 Al-Mursalat

Tafsir Quran Surah ke-77 Al-Mursalat (Malaikat-malaikat yang Diutus), jumlah ayat 50 ayaat

Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
{ والمرسلات عرفا } أي الرياح متتابعة كعرف الفرس يتلو بعضه بعضا ونصبه على الحال
1. (Demi angin yang bertiup sepoi-sepoi) yang bertiup secara beruntun bagaikan beruntunnya susunan rambut kuda yang satu sama lainnya saling beriring-iringan. Dinashabkan karena menjadi Haal atau kata keterangan keadaan.
{ فالعاصفات عصفا } الرياح الشديدة
2. (Dan demi angin yang bertiup dengan kencang) yang bertiup sangat kencang.
{ والناشرات نشرا } الرياح تنشر المطر
3. (Dan demi angin yang menyebarkan rahmat) yaitu angin yang menyebarkan hujan.
{ فالفارقات فرقا } أي آيات القرآن تفرق بين الحق والباطل والحلال والحرام
4. (Dan demi yang membedakan sejelas-jelasnya) maksudnya, demi ayat-ayat Alquran yang membedakan antara perkara yang hak dan perkara yang batil, serta yang membedakan antara perkara yang halal dan perkara yang haram.
{ فالملقيات ذكرا } أي الملائكة تنزل بالوحي إلى الأنبياء والرسل يلقون الوحي إلى الأمم
5. (Dan demi malaikat-malaikat yang menyampaikan peringatan) yakni malaikat-malaikat yang turun untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan para rasul supaya wahyu tersebut disampaikan kepada umat-umat manusia.
{ عذرا أو نذرا } أي للإعذار والإنذار من الله تعالى وفي قراءة بضم ذال نذرا وقرئ بضم ذال عذرا
6. (Untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan-peringatan) dari Allah Menurut suatu qiraat dibaca 'Udzuran dan Nudzuran, dengan memakai harakat damah pada kedua huruf Dzalnya.
{ إنما توعدون } أي يا كفار مكة من البعث والعذاب { لواقع } كائن لا محالة
7. (Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian itu) hai orang-orang kafir Mekah, yaitu mengenai hari berbangkit dan azab yang akan menimpa kalian (pasti terjadi) pasti akan terjadi.
{ فإذا النجوم طمست } محي نورها
8. (Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan) dihilangkan cahayanya.
{ وإذا السماء فرجت } شقت
9. (Dan apabila langit dibelah) atau menjadi terbelah.
{ وإذا الجبال نسفت } فتتت وسيرت
10. (Dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan) diletuskan hingga menjadi debu yang beterbangan.
{ وإذا الرسل أقتت } بالواو وبالهمزة بدلا منها أي جمعت لوقت
11. (Dan apabila rasul-rasul telah dikumpulkan di dalam suatu waktu) memakai Wau dan Hamzah sebagai Badal daripadanya yaitu, pada satu ketika rasul-rasul akan dikumpulkan.
{ لأي يوم } ليوم عظيم { أجلت } للشهادة على أممهم بالتبليغ
12. (Sampai hari kapankah) yakni hari yang besar (ditangguhkan) persaksian terhadap umat-umat mereka tentang penyampaian mereka?

{ ليوم الفصل } بين الخلق ويؤخذ منه جواب إذا أي وقع الفصل بين الخلائق
13. (Sampai hari keputusan) di antara semua makhluk; dari pengertian ayat inilah diambil kesimpulan bagi Jawab lafal Idzaa yakni, terjadilah keputusan di antara semua makhluk.
{ وما أدراك ما يوم الفصل } تهويل لشأنه
14. (Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?) ayat ini menggambarkan tentang kengerian yang terdapat di dalam hari tersebut.
{ ويل يومئذ للمكذبين } هذا وعيد لهم
15. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) ayat ini mengandung makna ancaman bagi mereka yang tidak mempercayainya.
{ ألم نهلك الأولين } بتكذيبهم أي أهلكناهم
16. (Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu?) disebabkan kedustaan mereka.
{ ثم نتبعهم الآخرين } ممن كذبوا ككفار مكة فنهلكهم
17. (Lalu Kami iringi mereka dengan orang-orang yang datang kemudian) di antara orang-orang yang mendustakan seperti orang-orang kafir Mekah, maka Kami kelak akan membinasakan mereka pula.
{ كذلك } مثل ما فعلنا بالمكذبين { نفعل بالمجرمين } بكل من أجرم فيما يستقبل فنهلكهم
18. (Demikianlah) sebagaimana Kami lakukan terhadap orang-orang yang mendustakan (Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa) artinya, Kami akan melakukan hal yang sama terhadap orang-orang yang berdosa yang kelak akan datang, yaitu Kami pasti akan membinasakan mereka.
{ ويل يومئذ للمكذبين } تأكيد
19. (Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) sebagai pengukuh terhadap ayat sebelumnya.
{ ألم نخلقكم من ماء مهين } ضعيف وهو المني
20. (Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina?) yang lemah, yaitu air mani.
 
{ فجعلناه في قرار مكين } حريز وهو الرحم
21. (Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh) tempat yang terpelihara, yaitu dalam rahim.
{ إلى قدر معلوم } وهو وقت الولادة
22. (Sampai waktu yang ditentukan) yaitu sampai waktu kelahirannya.
{ فقدرنا } على ذلك { فنعم القادرون } نحن
23. (Lalu Kami tentukan) waktu tersebut (maka sebaik-baik yang menentukan) adalah Kami.
{ ويل يومئذ للمكذبين }
24. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
{ ألم نجعل الأرض كفاتا } مصدر كفت بمعنى ضم أي ضامة
25. (Bukankah Kami menjadikan bumi tempat berkumpul) lafal Kifaatan adalah Mashdar dari lafal Kafata yang artinya berkumpul atau tempat untuk berkumpul.
{ أحياء } على ظهرها { وأمواتا } في بطنها
26. (Orang-orang hidup) pada permukaannya (dan orang-orang mati) yang ada pada perutnya.
{ وجعلنا فيها رواسي شامخات } جبالا مرتفعات { وأسقيناكم ماء فراتا } عذبا
27. (Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi) gunung-gunung yang menjulang tinggi (dan Kami beri minum kalian dengan air yang tawar) air yang segar dan tawar.
{ ويل يومئذ للمكذبين } ويقال للمكذبين يوم القيامة
28. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) kemudian pada hari kiamat dikatakan kepada orang-orang yang mendustakan:
{ انطلقوا إلى ما كنتم به } من العذاب { تكذبون }
29. ("Pergilah kamu sekalian mendapatkan azab yang dahulunya kalian mendustakannya.)
{ انطلقوا إلى ظل ذي ثلاث شعب } هو دخان جهنم إذا ارتفع افترق ثلاث فرق لعظمه
30. (Pergilah kalian mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang) yang dimaksud adalah asap neraka Jahanam, apabila membubung terbagi menjadi tiga, karena sangat besarnya.

{ لا ظليل } كنين يظلهم من حر ذلك اليوم { ولا يغني } يرد عنهم شيئا { من اللهب } النار
31. (Yang tidak melindungi) asap itu tidak dapat menaungi mereka dari panas hari itu (dan tiada bermanfaat) barang sedikit pun bagi mereka (untuk menolak api") yakni api neraka.
{ إنها } أي النار { ترمي بشرر } هو ما تطاير منها { كالقصر } من البناء في عظمه وارتفاعه
32. (Sesungguhnya neraka itu) maksudnya, api neraka itu (melontarkan bunga api) memercikkan bunga api (sebesar istana) yakni besar dan tingginya bagaikan istana.
{ كأنه جمالة } جمع جمالت جمع جمل وفي قراءة جمالت { صفر } في هيئتها ولونها وفي الحديث [ شرار الناس أسود كالقير ] والعرب تسمي سود الإبل صفرا لشوب سوادها بصفرة فقيل صفر في الآية بمعنى سود لما ذكر وقيل لا والشرر : جمع شرارة والقير : القار
33. (Seolah-olah ia iringan unta) lafal Jimaalaatun bentuk jamak dari lafal Jimaalah, juga lafal Jimaalah ini adalah bentuk jamak dari lafal Jamalun. Menurut suatu qiraat dibaca Jimaalatun (yang kuning kehitam-hitaman) perwujudan dan warnanya. Di dalam sebuah hadis disebutkan: "Manusia yang paling buruk ialah yang hitam bagaikan aspal." Orang-orang Arab menamakan unta yang berwarna hitam unta kuning, demikian itu karena warna hitamnya dicampuri dengan warna kuning. Tetapi menurut pendapat yang lain bahwa arti lafal Shufrun dalam ayat ini adalah hitam, karena alasan yang telah disebutkan tadi, tetapi menurut pendapat lainnya lagi bermakna kuning. Lafal Syararun adalah bentuk jamak dari lafal Syaraarah artinya percikan atau bunga api; dan lafal Al-Qiiru/Al-Qaaru artinya belakin atau aspal.
{ ويل يومئذ للمكذبين }
34. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)

{ هذا } أي يوم القيامة { يوم لا ينطقون } فيه بشيء
35. (Ini) yakni hari kiamat ini (adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara) sepatah kata pun.

{ ولا يؤذن لهم } في العذر { فيعتذرون } عطف على يؤذن من غير تسبب عنه فهو داخل في حيز النفي أي لا إذن فلا اعتذار
36. (Dan tidak diizinkan kepada mereka) mengemukakan alasannya (sehingga mereka dapat mengemukakan alasannya) lafal Faya'tadziruuna di'athafkan kepada lafal Yu'dzanu tanpa ada penyebab yang mengaitkannya, tetapi tetap termasuk ke dalam pengertian negatif. Artinya tiada berkenan bagi mereka untuk berbicara, maka tiada alasan bagi mereka.

{ ويل يومئذ للمكذبين }
37. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
{ هذا يوم الفصل جمعناكم } أيها المكذبون من هذه الأمة { والأولين } من المكذبين قبلكم فتحاسبون وتعذبون جميعا
38. (Ini adalah hari keputusan; Kami mengumpulkan kalian) hai orang-orang yang mendustakan dari kalangan umat ini, yakni umat Nabi Muhammad (dan orang-orang yang terdahulu) dari kalangan orang-orang yang mendustakan sebelum kalian; lalu kalian semuanya akan dihisab kemudian diazab.
{ فإن كان لكم كيد } حيلة في دفع العذاب عنكم { فكيدون } فافعلوها
39. (Jika kalian mempunyai tipu daya) tipu muslihat untuk melindungi diri kalian dari azab (maka lakukanlah tipu daya kalian itu terhadap-Ku) perbuatlah tipu daya kalian itu.
{ ويل يومئذ للمكذبين }
40. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
 
{ إن المتقين في ظلال } أي تكاثف أشجار إذ لا شمس يظل من حرها { وعيون } نابعة من الماء
41. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan) berada dalam naungan pohon-pohon, yang pada hari itu bukan main panasnya, padahal tiada matahari (dan mata air-mata air) yang mengalir.

{ وفواكه مما يشتهون } فيه إعلام بأن المأكل والمشرب في الجنة بحسب شهواتهم بخلاف الدنيا فبحسب ما يجد الناس في الأغلب ويقال لهم :
42. (Dan mendapat buah-buahan dari jenis-jenis yang mereka sukai) di dalam ungkapan ayat ini terkandung pengertian bahwa makanan dan minuman di surga sesuai dengan selera penghuninya masing-masing. Berbeda dengan keadaan di dunia, makanan dan minuman sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa itu:
{ كلوا واشربوا هنيئا } حال أي متهنئين { بما كنتم تعملون } من الطاعة
43. ("Makan dan minumlah kalian dengan enak) lafal Haniian merupakan Haal atau kata keterangan keadaan, yakni makan dan minumlah dengan seenak-enaknya (karena apa yang telah kalian kerjakan") berupa ketaatan.

{ إنا كذلك } كما جزينا المتقين { نجزي المحسنين }
44. (Sesungguhnya demikianlah Kami) sebagaimana Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang takwa (memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.)
{ ويل يومئذ للمكذبين }
45. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
{ يأكلوا ويتمتعوا } خطاب للكفار في الدنيا { قليلا } من الزمان وغايته إلى الموت وفي هذا تهديد لهم { إنكم مجرمون }
46. ("Makanlah dan bersenang-senanglah kamu sekalian) khithab atau perintah ini ditujukan kepada orang-orang kafir di dunia (dalam waktu yang pendek) waktu yang singkat; yang batasnya adalah kematian mereka. Di dalam ungkapan ini terkandung makna ancaman terhadap mereka (sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang berdosa.")
{ ويل يومئذ للمكذبين }
47. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
{ وإذا قيل لهم اركعوا } صلوا { لا يركعون } لا يصلون
48. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Rukuklah") yakni salatlah kalian (niscaya mereka tidak mau rukuk) tidak mau salat.
{ ويل يومئذ للمكذبين }
49. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
{ فبأي حديث بعده } أي القرآن { يؤمنون } أي لا يمكن إيمانهم بغيره من كتب الله بعد تكذيبهم به لاشتماله على الإعجاز الذي لم يشتمل عليه غيره
50. (Maka kepada perkataan apakah sesudah ini) sesudah Alquran ini (mereka akan beriman?) maksudnya, tidak mungkin mereka akan beriman kepada kitab-kitab Allah lainnya sesudah mereka mendustakannya, karena di dalam Alquran terkandung unsur I'jaz atau mukjizat yang tidak terdapat pada kitab-kitab Allah lainnya. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]
LihatTutupKomentar