Dalil Dasar Gerhana Bulan dan Matahari

Dalil Dasar Gerhana Bulan dan Matahari a. Hadis riwayat oleh Aisyah r.a “Sesungguhya Matahari dan Bulan adalah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)

Dalil Dasar Gerhana Bulan dan Matahari

Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak,
Nama lain dari ilmu falak: ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.

Daftar isi

  1. Dasar Hukum Gerhana Bulan dan Matahari
  2. Hisab Praktis Gerhana Bulan    
    1. Menentukan Perkiraan Terjadinya Gerhana Bulan
    2. Menentukan Perbandingan Tarikh
    3. Saat Bulan Beroposisi (Istiqbal)
    4. Data Ephemeris
    5. Penentuan Kepastian Terjadinya Gerhana Bulan 
    6. Menentukan Awal dan Akhir Gerhana Bulan
    7. Saat Awal dan Akhir Gerhana
    8. Rangkuman Terjadi Gerhana Bulan
  3. Kembali ke buku: Ilmu Falak dan Hisab Praktis

B. Dasar Hukum Gerhana Bulan dan Matahari

a. Hadis riwayat oleh Aisyah r.a

“Sesungguhya Matahari dan Bulan adalah sebagian dari tanda-tanda

(kekuasaan) Allah Azza wa jalla. Tiadalah terjadinya gerhana Matahari dan

Bulan itu karena matinya seseorang dan juga bukan karena hidup atau
kelahiran seseorang, maka apabila kamu melihatnya, segeralah kamu
melaksanakan Shalat” (HR. Bukhari dan Muslim)

b, Hadis riwayat Aisyah r.a

“Apabila kamu melihatnya (gerhana Matahari atau gerhana Bulan) maka
hendaklah kamu bertakbir, berdo'a kepada Allah, melaksanakan Shalat, dan
bersedekah”. (HR Bukhari dan Muslim)

Hisab Praktis Gerhana Bulan  

1. Menentukan Perkiraan Terjadinya Gerhana Bulan

Kemungkinan perkiraan terjadi Gerhana Bulan dapat diambil
dari salah satu kitab di bawah ini :


1. al-(Jawaid al-Falakiyah oleh Syaikh Abdul Fatah al-Thuhy
2. Matahari dan Bulan dengan Hisab oleh ustadz A. Kasir
3, Nurul Anwar oleh KH. Noor Ahmad SS

Jika hasil dari perhitungan adalah di antara 00” s/d 014”, atau
di antara 1658 s/d 194”, atau di antara 345” s/d 360” maka
dimungkinkan terjadi gerhana bulan.

Contohnya:

Pertengahan Bulan Muharram 1433 H

Data diambil pada lampiran tabel Gerhana.
Tabel A (Tahun 1430) -326”14 12”


Tabel B (Tahun 03) » (042 ps" 24"
Tabel C (Muharram) 2015820 07” #
Jumlah & GGS 43”
23602 0000” -
2005242'43”

Hasil 05” 42' 43” ini berada di antara 000” s/d 014”, sehingga cocok
dengan kemungkinan terjadinya gerhana di atas,

2. Menentukan Perbandingan Tarikh

14 Muharram 1433 H 1432 th #Obin #14 hari

1432/ 30) 2 47 Daur 4 2th #0
bln #14 hari

47 daur x 10631 - 499657 hari

22 th » (22x 354) #8 5  7/9b hari

O bin - 0 hari

14 hari . 14 hari .
Jumlah - 507467 hari

Tafawut (Angg M - H) s 227016 hari
Anggaran baru Gregorius (10 #3 ) - 13 hari .

2 734496 hari
734496/1461 z 502 #1074 hari
5012 Siklus 5502 x4 5 NS
1074 hari / 385 2 2? tahun #11 bl #10 hari


Menghitung hari dan pasaran:
507467 / 7 5 72495 lebih 2 2 Sabtu (dihitung mulai Jum'at)
507467 / 55101493 lebih 2 - Pahing (dihitung mulai Legi)

Sehingga menjadi 10 hari # 11 bln # 2010 tahun (yang sudah
dilewati) maka menjadi 10 Desember 2011 hari Sabtu Pahing.

Maka tanggal 14 Muharram 1433 H bertepatan dengan hari
Sabtu Pahing tanggal 10 Desember 2011 M.

Untuk keperluan perhitungan Gerhana Bulan di bawah ini,
data matahari dan bulan diambil dari Ephemeris Hisab Rukyat tahun
2911 atau dapat juga diambil dari Software Winhisab pada sekitar
tanggal 10 Desember 2011 di mana pada tanggal tersebut terdapat
Fraction Illuminaton Bulan terbesar (FIB) yaitu FIB yang bernilai sebesar
1 atau mendekati 1.

3. Saat Bulan Beroposisi ( Istiqbal )

 
a. FIB terbesar pada tanggal 10 Desember 2011 M adalah 0.9999 yaitu
pada jam 15.00 GMT
b. ELM (Ecliptic Longitude Matahari) jam 15.00 GMT» 2582 1Y 44”

c, ALB (Apparent Longitude Bulan) jam 15.00 GMT — JBS 02 12”
d.  Sabag Matahari (B1), kecepatan Matahari per-jam / (dd! Ia

ELM jam 15.00 GMT - 258” 11 44"
ELM jam 16.00 GMT 2 2580 14” 16” -
Bl 00232”
e.  Sabag Bulan (B2), kecepatan Bulan per-jam / pd! aw
ALB jam 15.00 GMT 278022 12”


ALB jam 16.00 GMT - 789 53' 04” -
B2 TI
£. Jarak Matahari dan Bulan (MB)

MB 5 ELM - (ALB - 180)
- 2580 11” 44” — (78? 22 12” - 180)
2 258911 44" - 258? 22 12”
210 28”
g. Sabag Bulan Mu'addal (SB), kecepatan Bulan relatif terhadap
Matahari / Jana! aeml!

SB "B2-BI
5 030 52” -0” 02 32”
5 0 28' 20”

h. Waktu Istigbal:

Titik Istigbal z MB:SB
a10" 28" 1028" 20”
» 4)” 22” 09.88”

Istigbal - Jam GMT # Titik Istigbal - 00 : 01 : 49.29
s 159 00 4 (-0” 22” 09.88”) -00 : 01 : 49.29
-14:36: 00.83


Jadi saat Istigbal terjadi pada pukul 14 : 36 : 00.83 GMT atau 21 : 36:
00.83 WIB

4. Data Ephemeris

Data yang dibutuhkan dalam penggarapan Gerhana Bulan ini
diantaranya yaitu Sd, - Semi Diameter Matahari / y—e! jai! cai,
Sd, - Semi Diameter Bulan / sil! jai)! ci, HP, — Horizontal Parallax
Bulan / pil jazell SY, L— Apperant Latitude Bulan / pdl! 2,
dan JB “Jarak Bulan.
Data tersebut diambil dengan jalan interpolasi :
Rumus- A-fA -B)jx C/I
a, Sd, jam 14.00 GMT - 0? 16 1446”
jam 15.00 GMT 516 14.46”
Sd 2 0? 16 1446"
b. Sd, jam 14.00 GMT a 7? 15 02.31”

jam 15.00 GMT

Sd,
c. HP jam 1400 GMT
jam 15.00 GMT

d. L jam 14.00GMT
jam 15.00 GMT
Li


2 US 0233
20195 0248"
5055 11”
20255 12”

2 (55 11.6”
s. 019 39
ma PAR NU
2- (P21 21.64"
e. Jarak Bumi (JB) jam 15.00 GMT - 0.9847776

5. Penentuan Kepastian Terjadinya Gerhana Bulan

Dengan melihat besar harga mutlak dari L, (tanda negatif
dibuang), maka penentuan batas terjadi Gerhana Bulan adalah sebagai

berikut :
a. ly 21749 38”
b. 1S 26 19” 1617 36 38”
c. 1346” cl,s1 26 19
d. 0053" 26” ci c1? 3 46"
e. 14x 0053” 26"

Tidak mungkin terjadi
Gerhana Bulan semu
Mungkin terjadi — Gerhana
Bulan semu

Pasti terjadi Gerhana Bulan
semu, namun tidak terjadi
Gerhana Bulan (Umbra)

Pasti terjadi gerhana Bulan
Semu, dan mungkin terjadi
gerhana Bulan (Umbra)

Pasti terjadi Gerhana Bulan


Keterangan : Karena harga Ly lebih kecil dari 0? 53' 26” yaitu bernilai 0”
21 21.64", maka pasti terjadi Gerhana Bulan.

6. Menentukan Awal dan Akhir Gerhana Bulan

A. Horizontal Parallax Matahari / —e-il jasad! Sar!
Rumus: SinHP, 2$5in 08.794” : 0.9847776
3 Sin 00” 00 08.794" : 0.9847776
HP. 0” 0 08.93"


Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe I :


00” Of 08.794” Sin : 09847776 - Shift Sin Shift ”
Kalkulator tipe II :

Shift Sin (Sin 00? 00 08.794”: 0.9847776 ) - Shift ”
Jarak Bulan dari titik simpul (H)

Rumus : Sin H 2 Sin Lk: Sin 5”
SinH  sSin-0” 21 21.64 1 Sin 5”
H SAPU 17.56”

Cara Pejet kalkulator :

Kalkulator tipe I :

0? 21 21.64" #/-Sin:5? Sin - Shift Sin Shift”

Kalkulator tipe II :

Shift Sin (Sin (-0” 21' 21.64" : Sin 5") — Shutt "
Lintang bulan maksimum terkoreksi (UV)
Rumus: TanU -|TanL,:SinH)

TanU sTan-0'21 21,64" Sin 4? 05' 17.56”
U 5458 5219”

Cara Pejet kalkulator :

Kalkulator tipe | :

021 21.64" #/- Tan: 4” 05' 17.56" #/- Sin - Shift Tan Shift ”
Kalkulator tipe II :

Shift Tan (Tan (-/0” 21' 21.64” : Sin (-)4” 05' 17.56”) - Shift ”
Lintang bulan minimum terkoreksi (Z)

Rumus: SinZ sSinUxSinH
SnZ “Sin4” 58 52.19” xSin 4” 05 17.56”
Z “21 16.82"

Keterangan : U dan Z diambil harga mutlak
Cara Pejet kalkulator :

Kalkulator tipe I :

4” 58' 52.19” Sin x 4? 05 17.56" 4/- Sin 5 Shift Sin Shift ”
Kalkulator tipe II :

Shift Sin (Sin 48 58' 5219”x Sin (-) 4” 05' 17.56") - Shift 8

Koreksi kecepatan bulan relatif terhadap matahari (K)
Rumus: K / -Cos x SB : CosU
K -Cos-I 21 2.64" x0” 28" 20” : Cos4” 58 52.19”
K 028 2641”
Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe I :
0? 21 21.64” #/- Cos x O” 28' 20” : 4” 58 5219” Cos - Shift”
Kalkulator tipe II :
Cos ( 0” 21 21.64" x 028 20” : Cos4” 58 52.19” — Shiit ”
Besar diameter bayangan inti bumi (Dj
Rumus: D 5 (HP, 4 HP, - Sd,) x 1.02
2 (0 55 11.6” #00 05.93” - 0” 16 1446”) x 1.02
& (7? 3G” 52.99”

Jarak titik pusat bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan
ketika piringan bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti
bumi (Xx).

Rumus : X s D4 Sdi
s 039 5299” 4 0” 15 02.48"
2 (99 54 5547"

Jarak titik pusat bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan
ketika seluruh piringan bulan mulai masuk pada bayangan inti

Rumus : Y sa DO - Sd
5 0 39 52.99” - 0” 15 0248"
- 09 24' 5051”
Nilai Y lebih besar daripada Z, maka terjadi gerhana bulan total

Jarak titik pusat bulan ketika piringan bulan mulai bersentuhan
dengan bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan saat segaris
dengan bayangan inti bumi (C).

Rumus : Cos C » Cos X: Cos £
Cos C - Cos 0? 54” 55.47" : Cos -0” 21 16.82”
C “00” 50 38.09”
Cara Pejet kalkulator :

Kalkulator tipe 1 :

0? 54 5547" Cos:0” 21” 16.82” #/-Cos - Shift Cos Shift ”
Kalkulator tipe II :

Shift Cos (Cos 0” 54 55.47” : Cos (-) 0“ 21” 16.82”) - Shift "

Tenggang waktu yang dibutuhkan oleh Bulan untuk berjalan
mulai piringan Bulan bersentuhan dengan bayangan inti Bumi
sampai ketika titik pusat Bulan segaris dengan bayangan inti /

Ssi Arta (TT)

Rumus: TI-C:K
TI « 002 50' 38.09” : 02 28' 26.41"
TI 51 46m 49 434

Keterangan: Bila Y lebih kecil daripada Z maka akan terjadi gerhana

bulan sebagian. Oleh karena itu, E dan T2 berikut ini tidak perlu
dihitung.

Jarak titik pusat bulan saat segaris dengan bayangan inti bumi
sampai titik pusat bulan ketika seluruh piringan bulan masuk
pada bayangan inti bumi (E).

Rumus : Cos E a Cos Y: Cos Z
CosE -CosU)” 24 50.51” : Cos-0? M' 16.82”
E s0 249"
Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe I :
0” 24' 50.51” Cos:0” 21” 16.82” #/-Cos - Shift Cos Shift "
Kalkulator tipe Il :

Shift Cos (Cos 0? 24' 50.51” : Cos (-) 0? 21' 16.82”) - Shift

L Tenggang waktu yang dibutuhkan oleh Bulan untuk berjalan
mulai titik pusat bulan saat segaris dengan bayangan inti bumi
smpai titik pusat bulan ketika seluruh piringan bulan masuk pada
bayangan inti bumi (T2) / & Sal! Asta.
Rumus: T25E:K

I2 5012 49" 0” 23 2641"

T2 5 (hi 27m 72.354

Nilai koreksi saat Istigbal terhadap pertengahan Gerhana (T)
Rumus: Ts (Sin 0.058 x (Cos H : Sin K) x (Sin Ly : Sin K)


T - Sin 0.05” x (Cos 4” 05' 17.56” : Sin 0” 28 26.41”)
x (Sin-0” 21 21.64" :SinO” 28" 2641”)


T -Sin 0.05” x 120” 34 12” x- 0” 45 03.88"
Ti 4m 44.54

Cara Pejet kalkulator :

Kalkulator tipe I :

0.05 Sin x (4? 05' 17.56” #/- Cos: 0” 28' 2641” Sin) x (0 21 21.64"
#/-Sin : 0? 28' 26.41” Sin ) - Shift?

Kalkulator tipe II :

Sin 0.05 x (Cos (-4” 05" 17.56” : Sin 0? 28' 2641") x (Sin (-j 0? 21'
21.64" :Sin 0? 28 2641”) “ Shift ”

7. Saat Awal dan Akhir Gerhana

Titik Tengah Gerhana (Tghj
Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin mengecil, maka:
Igh  -iIstigbaltT
Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin membesar, maka:
Igh — -Istigbal- T
Karena harga mutlak lintang bulan semakin mengecil, maka:
Rumus: Tgh- Istigbal #T

Tgh 514: 36:00.83 4-0 4” 4458

Tgh 514:31:16,33 GMT atau 21 : 31 : 16.33 WIB

b Mulai Gerhana
Rumus : Mulai gerhana - Tgh - TI
214:31:16.33- 1! 46m 49 434
512: 44: 26.9 GMT atau 19 : 44: 26.9
WIB
€. Mulai Total
Rumus : Mulai Total s Igh-T2

214:31: 16.33 -(0 27m 02.254

» Id: Ok: 13.98 GMT atau 20: 04: 13.98

WIB
d. Selesai Total
Rumus : Selesai Total 2- Teh #T2
2 14:31:16.33 #0 27m 02.354
2 14:58 : 18.68 GMT atau 21: 58: 18.68
WIB

e, “Selesai Gerhana
Rumus : Selesai gerhana & Tgh # TI
514:31:16,33 # Ti 46” 49,434
z Ik: 18: 05.76 GMT atau 23: 18:
05.76WIB
 

8. Rangkuman Terjadi Gerhana Bulan :

Gerhana bulan total terjadi pada hari Sabtu Pahing, 14 Muharram 1433
H bertepatan dengan tanggal 10 Desember 2011 M. Gerhana ini terlihat dari
seluruh wilayah Indonesia. Dilihat dari Indonesia bagian barat sebagai gerhana

Be oahara ih

Mulai Gerhana
| Mulai Total
Tengah Gerhana
. 1 Selesai Total

(04:13:98 GMT/20: 04: 13.98 WIB
14: 31: 16.33 GMT/21: 31: 16.33 WIB
14: 58: 18.68 GMT/21: 58: 18.68 WIB

16:18: 0576 GMT/23: 18:0576WIB |

bulan total dengan awal dan akhir gerhana sebagai berikut :


LihatTutupKomentar