Adab Anak Perempuan pada Tetangga

Adab Anak Perempuan pada Tetangga Sebelum Berangkat Ke Sekolah Tata Krama Melangkahkan Kaki Di Jalan Tata Krama Murid Perempuan Di Sekolah Bagaimana

Adab Anak Perempuan pada Tetangga

 Nama kitab: Terjemah Al-Akhlaq lil Banat Juz 1, Akhlak lil Banat Jilid 1
Judul asal dalam teks Arab: الأﺧﻼﻕ ﻟﻠﺒﻨات الجزء الأول لطلاب المدارس الإسلامية بإندونيسيا
Makna: Pelajaran Budi Pekerti Islam untuk Anak Perempuan Bagian 1
Penulis: Umar bin Ahmad Baraja
Bidang studi: Etika budi pekerti Islam, akhlak mulia, adab perilaku sopan santun
Penerjemah:

Daftar Isi

  1. Pertolongan Tetangga
  2. Tata Krama Anak Perempuan Kepada Tetangganya
  3. Salma Dan Tetangganya, Su’ad
  4. Sebelum Berangkat Ke Sekolah
  5. Tata Krama Melangkahkan Kaki Di Jalan
  6. Tata Krama Murid Perempuan Di Sekolah
  7. Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Barang-barangnya?
  8. Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Perlengkapan-perlengkapan Sekolahnya
  9. Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Guru-gurunya
  10. Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Teman-temannya
  11. Tata Krama Kembali Ke Rumah
  12. Murid Perempuan Yang Didambakan
  13. Murid Perempuan Yang Dibenci
  14. Nafisah dan Ibunya
  15. Nasihat Umum (1)
  16. Nasihat Umum (2)  
  17. Kembali ke: Terjemah Akhlaq lil Banat Juz 1

 26- Pertolongan Tetangga

Ayah dan ibumu sangat menyayangi tetangga, ayah dan ibumu ingin agar engkau juga menyayangi tetangga karena mereka juga sangat menyayangi kedua orang tuamu, tetangga juga selalu membantu kedua orang tua apabila orang tua membutuhkan pertolongan. Ibumu terkadang meminjam sebagian peralatan kepada tetangga, dan sebaliknya tetangga juga meminjam sebagian peralatan kepada ibumu.

Setiap insan yang baik akan menyayangi tetangganya, dan tetangga juga akan menyayanginya untuk dapat menangkap seorang pencuri. Apabila seseorang datang dari perjalanan atau melahirkan anak, bagaimana tetangga datang menuju kerumahnya untuk menunjukkan kebahagaiaan mereka atas kedatangannya dari sebuah perjalanan dan hadirnya anak baru. Apabila ia jatuh sakit, merekapun sedih kepadanya dan bahkan datang menjenguk ke rumahnya serta bertanya tentang keadaannya dan mendoakan kesehatan untuknya.

 27- Tata Krama Anak Perempuan Kepada Tetangganya

Engkau harus menyayangi tetanggamu, menghormati dan tidak menyakiti mereka seperti mencela mereka, merendahkan mereka, meninggikan suaramu tatkala mereka tertidur, melempari rumah mereka, mengotori halaman dan dinding-ding rumah mereka. Disebutkan dalam hadits: “Siapa orangnya yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya”.

Jika engkau ingin bertemu dengan anak-anak tetangga, maka mulailah dengan uluk salam, tersenyum di hadapan mereka, bermainlah dengan mereka, dan jagalah untuk tidak bertengkar dengan salah satu diantara mereka, apabila salah satu diantara mereka tidak terlihat, maka bertanyalah perihal tentangnya, apabila ada yang sakit, maka jenguklah ia, apabila ibumu memberikanmu sebuah makanan atau buah kemudian tetanggamu datang, maka janglah lupa untuk makan dengannya.

Dengarkanlah cerita tentang Salma dan tetangganya, jadilah engkau seperti Salma, sehingga engkau menjadi gadis yang mulia dan terhorma diantara seluruh manusia.

 28- Salma Dan Tetangganya, Su’ad

Salma adalah anak perempuan yang memiliki akhlak baik, seluruh ibu sangat berharap untuk memiliki seorang anak perempuan seperti Salma. Salma memiliki tetangga yang menyayanginya, dan tetangga tersebut juga menyayangi Salma. Pada masa libur sekolah, ayahnya ingin membawanya ke sebuah kebun binatang, kemudian Salma berkata kepada ayahnya: wahai ayah, aku akan pergi dengan tetanggaku, Su’ad karena aku tidak akan bahagia kecuali apabila aku pergi dengannya. Ayahnya pun sangan senang dengan kebaikan akhlaknya.

Ketika Salma dan tetangganya sudah sampai di kebun binatang, mereka berdua melihat-lihat berbagai macam burung yang mengagumkan dan beberapa hewan yang asing

Selang beberapa lama, Salma berkata kepada tetangganya: sekarang kita sudah melihat-lihat seluruh hewan yang ada di kebun binatang, apakah engkau ingin kita segera kembali? Tetangganya pun menjawab: iya wahai tetanggaku yang baik dan aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu kepadaku. Kemudian Salma pun meminta kepada ayahnya untuk segera kembali ke rumah.

Ketika Salma telah sampai di rumahnya, ia menceritakan semua yang ia lihat kepada keluarganya. Mereka pun merasa bahagia atas Salma bahkan mereka sangat bersyukur atas kasih-sayang Salma kepada tetangganya.

 29- Sebelum Berangkat Ke Sekolah

Seorang anak perempuan harus senantiasa menyukai ketertiban dan kebersihan: bangun dari tidur setiap pagi, mandi dengan menggunakan sabun, memakai handuk yang bersih, kemudian berwudhu dan shalat subuh berjama’ah, berjabat tangan setelah shalat, menyisir rambutnya, memakai pakaian sekolah dengan bersih dan rapi, kemudian mengulas materi pelajaran yang dipelajarinya sebelum tidur.

Kemudian sarapan pagi agar kuat untuk beraktifitas dan agar tidak membutuhkan makanan di luar rumah seperti halnya sebagian anak perempuan yang sarapan di rumah masing-masing, menata perelatan-peralatannya di dalam tempat penyimpanannya setelah melihat jadwal pembelajaran agar tidak melupakan satu buku atau satu daftar, kemudian meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah, lantas keluar rumah sebelum masuk kelas sehingga tidak terlambat datang.

 30- Tata Krama Melangkahkan Kaki Di Jalan

Sudah seharusnya bagi murid perempuan untuk memilih jalan yang paling dekat dan aman serta sudah seyogyanya ia berjalan dengan lurus: tidak menoleh ke kanan dan ke kiri tanpa ada hajat, tidak bergerak dengan gerakan yang tidak pantas untuknya, tidak mempercepat dan memperlambat perjalanannya, tidak makan dan bernyanyi, bahkan tidak membaca buku sedang ia dalam keadaan sedang berjalan kaki.

menghindari lumpur dan hal-hal yang kotor agar tidak terjatuh dan membuat pakaian atau sepatu kotor, menjauhi desakan sehingga tidak bertabrakan dengan seseorang, tidak menghilangkan peralatan-peralatannya. Murid perempuan juga tidak berjalan di sisi kanan agar selamat dari tabrakan kendaraan, tidak berhenti di tengah jalan untuk melihat-lihat took atau segala sesuatu yang menarik perhatiannya, tidak membatasi pandangannya pada jendela, pintu, atau orang-orang yang lewat, tidak memberhentikan salah satu temannya hanya untuk berbicara kosong.

Apabila bertemu dengan perempuan yang lemah atau buta, maka bantulah ia sesuai kemampuan, apabila berjalan dengan dengan salah satu teman-temannya, maka jangan bersenda gurau dengan mereka, jangan meninggikan suara ketika berbicara atau tertawa, berhati-hati untuk tidak mencemooh seseorang atau mengumpatnya. Semua hal tersebut merupakan kebiasan-kebiasaan yang jelek dan berlawanan dengan rasa malu dan tata krama.

 31- Tata Krama Murid Perempuan Di Sekolah

Apabila murid perempuan sudah sampai ke sekolahnya, maka bersihkanlah sepatunya dengan pembersih, kemudian menuju ke kelasnya, mengetuk pintu dengan lembut, memasuki kelas dengan tata krama, mengucapkan salam kepada teman-temannya, berjabat tangan seraya tersenyum dan berkata: semoga Allah menjadika pagi kalian dengan kebaikan dan kebahagiaan, kemudian meletakkan tasnya di laci meja. Apabila gurunya datang, maka berdirilah dari tempatnya, menyambutnya dengan tata krama dan kehormatan, kemudian berjabat tangan.

Apabila bel berbunyi, maka bergegaslah menuju ke kelas, kemudian duduk dengan lurus dan penuh khidmat: tidak berbicara dengan teman-temannya, tidak bermain, tidak menoleh-noleh, kemudian masuk ke kelas setelah ada petunjuk guru dengan penuh tata krama dan aturan, menuju ke tempat duduk kemudian duduk dengan baik: duduk lurus dan tidak membengkokkan dadanya, tidak menggerak-gerakkan kedua kakinya, tidak berdesakan dengan selainnya, tidak meletakkan kaki di atas kaki yang lain, tidak mempermainkan kedua tangannya dan meletakkannya di bawah kedua pipinya. Seorang murid perempuan juga harus menjauhi perilaku menulis pada saat sedang membaca, dan menjauhi perilaku mengabsen pada waktu menulis, tidak mencipratkan tinta di atas lantai, tidak mengotori jari-jarinya atau pakaian-pakaiannya.

Pada saat duduk, seorang murid menyambut gurunya, diam untuk belajar, tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak mengajak orang lain berbicara atau membuatnya tertawa karena semua hal tersebut dapat menghalangi pemahaman, tidak melarang teman-temannya, sehingga membuat guru marah dan menyebabkan tertinggal pelajaran bahkan gagal dalam ujian, tidak berpindah dari tempatnya ke tempat yang lain tanpa izin, tidak sibuk sendiri dengan pelajaran lain pada saat pembelajaran.

 32- Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Barang-Barangnya?

Seorang murid perempuan harus menjaga peralatan-peralatannya, yaitu dengan menata semua pada tempatnya, sehingga tidak berubah atau hilang atau mengotori, serta agar tidak merasa letih ketika membutuhkannya dan waktunya hilang dalam mencarinya, selalu menyampuli kitab-kitab dan buku catatannya sehingga tidak sobek dan kotor, tidak menjilati jari-jari tangannya ketika ingin membalik lembar kitab-kitab dan buku catatannya karena hal tersebut merupakan kebiasaan yang jelek, berlawanan dengan tata krama, dan membahayakan kesehatan.

Seorang murid perempuan juga harus menjaga pensilnya sehingga tidak terjatuh dan pecah, apabila ingin mengasa pensil, maka jangan mengasah di atas kursi atau jangan mengasah pensil dengan sampul kitab-kitab dan buku catatannya, melainkan gunakakanlah tempat pensil atau pisau, dan janganlah menghisap pensil dengan bibirnya atau menghapus tulisan dengan air ludahnya, melainkan gunakanlah penghapus, atau mengeringkan tinta dengan menggunakan pakaiannya, melainkan gunakanlah handuk kecil.

 33- Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Perlengkapan-Perlengkapan Sekolahnya

seperti halnya seorang murid perempuan harus menjaga peralatan-peralatannya, ia juga haru menjaga peralatan sekolah agar tidak berubah atau mengotori tempat duduk, bangku, dan kursi, tidak duduk di atas tembok-tembok dan pintu-pintu sekolah, serta tidak memecahkan kacanya, tidak mengotori halaman dengan tidak membuang ludah dan ingus di atasnya atau membuang bekas rautan pensil, tidak memotong kertas-kertas di halaman, melainkan buanglah di keranjang sampah khusus, tidak bermain bel sekolah, tidak menulis di papan sekolah atau merubah penghapus papan tulis, dan apabila seorang murid perempuan ingin memasuki divisinya, maka bersihkanlah sepatu dengan pembersih terlebih dahulu.

 34- Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Guru-Gurunya

Sesungguhnya engkau perempuan sangat mencintai kedua orang tuamu: karena mereka berdua telah mendidikmu di rumah. Maka, cintailah gurumu karena ia telah mendidikmu di sekolah: ia telah mendidik akhlakmu, mengajarimu ilmu yang bermanfaat untukmu, menasihatimu dengan nasihatnya yang bermanfaat, karena sangat mencintaimu bahkan ia berharap engkau akan menjadi anak perempuan yang pandai serta berakhlak baik.

Hormatilah gurumu seperti halnya engkau menghormati kedua orang tuamu yaitu dengan engkau duduk di hadapanya dengan sopan santun, berbicara kepadanya dengan penuh adab, apabila ia sedang berbicara, maka jangan engkau potong pembicaraannya, melainkan tunggulah sampai ia selesai dari pembicaraannya, dengarkanlah pelajaran yang sedang disampaikan olehnya. Apabila engkau belum dapat memahami beberapa masalah, maka bertanyalah kepadanya tentang masalah tersebut dengan lembut dan penuh penghormatan, yaitu dengan mengangkat jari telunjuk kananmu terlebih dahulu, hingga ia memberikan izin kepadamu untuk bertanya, janganlah bertanya kecuali pada tema yang sedang dipelajari, apabila ia bertanya sesuatu kepadamu maka berdirilah dan jawablah pertanyaanya dengan jawaban yang baik dan dengan suara yang jelas dan sesuai pertanyaan, dan janganla engkau menjawab jika guru bertanya kepada siswa yang lain karena hal tersebut bukan merupakan adab.

apabila engkau ingin dicintai gurumu, maka lakukanlah kewajibanmu yaitu untuk selalu hadir setiap hari di waktu tertentu, janganlah alpa dalam pelajaran, jangalah terlambat masuk kecuali dengan udzur yang tepat, bergegas memasuki kelas setelah istirahat, dan hindarilah untuk suka terlambat, apabila gurumu menyalahkanmu, maka kemukakanlah alasan-alasan yang dapat membatalkan, memahami semua pelajaranmu, melanggengkan hafalan atau muthalahahnya, memperhatikan kebersihan dan ketertiban buku-bukumu dan peralatan-peralatanmu, tunduk terhadap segala perintag gurumu dengan sepenuh hatimu bukan karena takut dari hukuman. Jika ia menghukummu, maka janganlah engkau marah karena ia tidak akan menghukummu kecuali agar engkau menunaikan kewajibannya, dan hal tersebut sangat bermanfaat untukmu, dan engkau akan bersyukur terhadap hal tersebut jika engkau sudah beranjak dewasa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bersamaan dengan didikan guru kepadamu, ia sangat menyayangimu, dan ia berharap didikan ini bermanfaat untukmu. Oleh karena itu, bersyukurlah kepadanya atas keikhlasannya dalam mendidikmu, janganlah engkau melupakan kebaikannya selamanya. Sedangkan murid perempuan dengan akhlak yang rusak, maka ia akan selalu marah jika gurunya mendidiknya dan akan mengadu kepada kedua orang tuanya.

 35- Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Teman-Temannya

Wahai siswi yang pandai, engkau belajar dengan teman-temanmu dalam satu sekolah, seperti halnya engkau hidup bersama saudara-saudaramu dalam satu rumah, maka cintailah teman-temanmu seperti halnya engkau mencintai saudara-saudaramu, hormatilah orang yang lebih tua darimu, sayangilah orang yang lebih muda darimu, saling menyokong dengan teman-temanmu di waktu belajar untuk mendengarkan perkataan guru, menjaga aturan, bermainlah dengan mereka di waktu istirahat di halaman sekolah dan bukan di kelas, hindarilah perbuatan memutus, bertengkar, dan berteriak-teriak, dan hindarilah permainan yang tidak sesuai denganmu seperti lompat tinggi dan berlari yang dapat membahayakanmu.

Apabila engkau ingin menjadi orang yang dicintai dikalangan teman-temanmu, maka janganlah bakhil kepada mereka apabila mereka ingin meminjam sesuatu darimu, karena sifat bakhil sangatlah buruk, janglah bersifat sombong kepada mereka apabila engkau menjadi orang yang pandai atau rajin, ataupun kaya, karena sifat sombong merupakan bukanlah merupakan akhlak anak perempuan yang baik. Apabila engkau melihat siswi yang malas, maka nasihatilah ia untuk rajin dan meninggalkan sifat pemalas atau bodoh, bantulah ia untuk memahami pelajarannya, atau engkau melihat siswi yang fakir, maka kasihanilah ia dan bantulah ia sesuai dengan kemampuan dalam membantu.

Janganlah engkau menyakiti temanmu dengan mempersempit tempatnya atau menyembunyikan peralatan-peralatannya atau membuka dompetnya tanpa izin sehingga engkau dikenal sebagai pencuri atau penghianat yang menyebabkan gurumu memberikan hukuman kepadamu, orang-orang menjauhimu. Hindarilah juga untuk memalingkan pipimu kepadanya atau melihatnya dengan pandangan tajam atau berprasangka buruk kepadanya atau menyakitinya dengan meniup atau bersuara di telinganya karena semua hal itu dapat menyakitinya. Dalam hadits disebutkan: “Seorang muslim adalah mereka yang menjaga lisan dan tangannya”.

Apabila engkau meminjam sesuatu kepadanya maka jangan merubahnya atau menghilangkannya atau mengotorinya dan kembalikanlah secepatnya kemudian ucapkanlah terima kasih atas kebaikannya. Apabila engkau berbicara dengannya, maka berkatalah dengan lembut dan senyum, janganlah engkau meninggikan suaramu atau berwajah masam. Hindarilah perselisihan, sifat pemarah, hasud, perkataan yang kotor, berbohong, mencela, dana du domba, jangalah engkau bersumpah walaupun perkataanmu benar. Hindarilah untuk tidak mencontek pelajaran imla atau insya dari temanmu, karena hal tersebut bukanlah merupakan sifat amanah. Sesungguhnya engkau tidak mengetahui kerugian yang disebabkan karena mencontek kecuali ketika engkau tidak lulus dari ujian, sehingga engkau menyesal tiada berguna.

 36- Tata Krama Kembali Ke Rumah

Apabila bel pulang telah berbunyi, maka bergegaslah untuk mengumpulkan buku-bukumu dan catatan-catatanmu dan tatalah secara rapi di dalam tasmu, telitilah untuk tidak meninggalkan sesuatu di sekolah yang dapat menyebabkan kehilangan dan engkau tidak dapat mengulas pelajaran di rumah. Hindarilah juga untuk tidak lambat dalam menata peralatan-peralatanmu sehingga engkau tertinggal dari teman-temanmu dan dapat merubah aturan keluarnya mereka dari kelas dan dapat menyebabkan mereka terlambat untuk pulang ke rumah dan pada akhirnya mereka marah denganmu dan membuang waktu gurumu.

Tunggulah perintah gurumu untuk dapat keluar dari kelas, kemudian keluarlah dari kelas dengan penuh adab, janganlah mendesak seseorang, berjalanlah secara lurus dengan penuh rasa malu dan wibawa di jalan sehingga engkau sampai ke rumah dengan selamat, janganlah engkau menemani kecuali dengan perempuan yang beradab, janganlah engkau berhenti di jalan untuk bermain atau melihat-lihat pemandangan. Apabila engkau ingin membeli peralatan-peralatan sekolah, maka hal tersebut tidaklah apa-apa yang penting dilakukan dengan cepat dan menjaga waktu.

Jagalah waktu kepulanganmu ke rumah karena keterlambatanmu untuk pulang ke rumah menyebabkan kekhawatiran dalam keluargamu terutama kedua orang tuamu. Oleh karena itu, janganlah engkau bergegas setelah keluar dari sekolah kecuali ke rumahmu. Apabila engkau di ajak untuk berkunjung ke kerabat terdekatmu atau sahabatmu, maka engkau harus meminta izin kepada kedua orang tuamu terlebih dahulu agar hati mereka tenang terhadapmu. Apabila kebiasanmu pergi di pagi hari bersama salah satu tetanggamu, maka jangan lupa juga untuk menaminya pulang karena hal tersebut merupakan salah satu pemenuhan hak-hak kekerabatan dan tetangga dan meninggalkannya menyebabkan kerisauan dan kekasaran.

Ketika engkau sampai di rumahmu, maka jabatlah tangan kedua orang tuamu, kemudian bergegas ke kamarmu dan letakkan tasmu di dalam lemari atau di tempat khusus. Hindarilah untuk membalikkan tas atau meletakkannya di tempat yang bukan semestinya sehingga waktumu terbuang untuk mencarinya. kemudian pergilah ke kamar mandi dan berwudhu serta sholat duhur berjama’ah. Setelah selesai makan siang, beristirahatlah sejenak, kemudian telaahlah materi pelajaranmu yang sudah engkau pelajari hari ini, dan pelajarilah kembali materi kemarin, kemudian persiapkanlah untuk pelajaran besok dengan tanpa membutuhkan pengawasan seseorang melainkan engkau mengawasi dirimu sendiri dalam melakukan kewajibanmu.

 37- Murid Perempuan Yang Didambakan

Radiyah merupakan anak perempuan yang sangat dicintai keluarganya dan juga guru-gurunya bahkan teman-temannya karena ia rajin dalam belajar dan tekun datang ke sekolah setiap hari dalam waktu-waktu tertantu, ia selalu memuliakan gurunya, menaati segala perintahnya, berakhlak baik dengan setiap orang.

Radiyah menyukai aturan dan tata tertib di segala hal, selalu menjaga waktu-waktunya, tidak menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak bermanfaat karena ia bahwa ayahnya mengirimnya ke sekolah untuk belajar sehingga menjadi perempuan yang pandai, memahami kewajiban-kewajibannya, mampu untuk mengatur segala urusannya sendiri.

Pada suatu hari, Radiyah lupa bahwa bukunya masih di dalam rumah dan ia ingat bukunya ketika telah sampai di sekolah, kemudian iapun kembali kerumah seketika itu juga untuk mengambil buku tersebut agar ia tidak datang pada pelajaran tanoa buku yang menyebabkan gurunya marah dan pemahaman pelajarannya terlewat.

Ketika Radiyah hendak memasuki sekilah, tampaklah rasa capek dalam dirinya karena sebab jalan terlalu cepat. Kemudian sang guru menanyakan sebab kelelahannya, kemudian Radiyah menyampaikan fakta yang terjadi. Kemudian sang guru berkata kepadanya: baiklah, akan tetapi jangan lupa untuk kedua kalinya, lihatlah semua peralatan-peralatanmu sebelum berangkat ke sekolah.

Seorang anak perempuan mendengarkan nasihat gurunya, sehingga setelahnya itu, ia tidak pernah lupa dengan peralatan-peralatannya.

 38- Murid Perempuan Yang Dibenci

Dulu ada seseorang perempuan yang memiliki anak perempuan yang akhlaknya rusak, ia selalu berkelahi dengan teman-teman perempuannya di sekolah karena terkadang ia memfitnah mereka dan terkadang juga ia mencemooh mereka, menyombongkan diri kepada mereka, mencuri peralatan-peralatan mereka. Apabila gurunya melarang akhlak yang tidak terpuji ini, ia keras kepala dan beradab buruk sehingga seluruh gurunya marah kepadanya bahkan tidak ada seorangpun yang ingin berteman dengannya. Suatu hari, ia datang ke sekolah, sedangkan pakaiannya kotor, peralatan-peralatannya tidaklah lengkap, ia selalu tidak menghafal pelajarannya bahkan tidak dapat memahaminya karena ia sendiri tidak mendengarkan penjelasan guru, serta selalu tidak hadir kesekolah selama beberapa hari dalam satu bulan.

Akhirnya, ketika kepala sekolah mengetahui keburukan akhlaknya, tertinggalnya ia dalam pembelajaran, kepala sekolahpun mengeluarkannya dari sekolah. Setelah beberapa waktu, ibunya meninggal, hingga ia hidup miskin: ia selalu mondar-mandir di saat cuaca panas untuk meminta beberapa dirham kepada orang-orang, iapun menyesal akan ketidak tahuannya dan ketidak berakhlaknya ketika masih kecil. Akan tetapi, penyesalannya tidaklah berguna.

 39- Nafisah dan Ibunya

Ketika umur nafisah telah mencapai 6 tahun, ibunya menawarkanya untuk belajar di salah satu sekolah islam khusus perempuan. Kemudian nafisah menolak dan berkata: apa manfaat dari sekolah wahai ibu? Lebih baik saya menetap di sini (di rumah) sehingga aku dapat bermain dengan bonekaku dan lukisanku, lantas ibunya menjawab seraya berkata: engkau miskin wahai anakku. Sesungguhnya ketika engkau mengetahui beberapa manfaat dari sekolah karena engkau masih kecil, maka dengarkanlah nasihat ibu:

Kamu harus selalu berangkat ke sekolah setiap hari agar engkau tahu kewajibanmu terhadap Allah, kedua orang tuamu, dan seluruh umat manusia, dan agar kamu berakhlak yang mulia, mengetahui ilmu yang bermanfaat yang dapat membahagiakanmu di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW telah bersabda: Mencari ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.

Ketahuilah bahwa waktu yang sangat tepat untuk belajar adalah waktumu yang sekaran, bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu, jangan engkau sia-saiakan waktumu, sehingga engkau akan menyesal di masa yang akan datang, sedangkan penyesalan tidaklah berguna seperti halnya mereka para perempuan yang bodoh yang tidak mau belajar di masa kecilnya, sehingga mereka sangat menyesal.

Setelah nafisah mendengarkan nasihat ibunya, ia pun segera bergegas ke sekilah dengan perasaan gembira, iapun selalu berusaha dan bersungh-sungguh, sehingga menjadi murid perempuan yang paling baik akhlaknya, paling mengetahui pelajaran, dan paling mencintai guru-gurunya.

 40- Nasihat Umum (1)

    Wahai anak perempuan yang mulia, apabila engkau meminta sesuatu kepada seseorang apalagi ke ibumu, maka jangan katakana kepadanya: berikan ini, lakukan ini, melainkan gunakanlah tata krama dengan berkata: mohon maaf, lakukanlah seperti ini, kemudian berterima kasihlah atas bantuanya kepadamu seraya berkata: terima kasih, atau saya berterima kasih banyak kepadamu, atau semoga Allah membalasmu kebaikan.

    Apabila seseorang berbicara denganmu, maka dengarkanlah sepenuhnya dan janganlah memotong pembicaraannya, melainkan tunggulah hingga ia selesai deari pembicaraannya. Apabila engkau mendapati suatu perkataan atau cerita yang pernah engkau dengar, maka jangan katakana kepadanya: sesungguhnya saya sudah mendengar cerita ini. Hal tersebut agar hatinya tidak sakit.

    Jagalah kebersihan gigimu dengan menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari terlebih ketika selesai makan sehingga gigi terlihat bersih, tidak kotor, dan sehat. Karena hal itulah engkau tidak akan mengeluh sakit pada gigi. Janganlah engkau suka menghisap jarimu, memotong kuku dengan gigimu, atau memasukan jari telunjuk ke dalam hidungmu atau telingamu terlebih ketika di hadapan manusia.

    Salah satu kebiasaan yang tidak baik adalah: seorang anak perempuan yang ingin melihat atau mengawasi rahasia orang lain, kemudian ia berusaha memata-matai kabar dari orang lain agar mengetahui rahasia mereka. Apabila ia melihat dua orang perempuan sedang bercakap-cakap, ia kemudian mendaktinya dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Apabila ia melihat surat orang lain, ia segera membacanya tanpa izin, atau bahkan bertanya kepadanya: dari mana surat ini datang? Berita apa yang ada di dalamnya?.

 41- Nasihat Umum (2)

Salah satu kebiasaan yang tidak baik adalah ketika seorang anak perempuan menggunakan buku orang lain atau alat pensilnya tanpa seizing darinya, atau menemukan barang hilang kemudian ia mengambil barang tersebut untuk dirinya, sedangkan kewajibannya adalah mengembalikannya kepada sang pemiliknya. Salah satu kebiasaan yang tidak baik juga meminjam sesuatu kemudian merubahnya, atau ia tidak senang untuk mengembalikannya kepada temannya. Hal ini merupakan suatu sifat penghianatan.

Salah satu kebiasaan yang tidak baik juga adalah ketika seorang anak perempuan diminta untuk menjawab ia hanya menggerakkan kepala atau telapak tanganya dan juga terburu-buru untuk menjawab padahal hal tersebut bukan tugasnya. Di samping itu, kebiasan yang tidak baik adalah suka berceloteh atau banyak bercakap.

Salah satu bentuk aib adalah ketika anak perempuan tidak memperhatikan dirinya kemudian ia mengabaikan untuk menyisir rambutnya, membersihkan pakaiannya, membersihkan badannya (mandi) sehingga ia terlihat berantakan dan kotor atau bahkan ia mengabaikan untuk memotong kuku-kukunya sehingga menjadi panjang dan terdapat kotoran di bawah kuku, atau tidak mengganti pakaiannya, sehingga bau tidak sedap keluar darinya.

Jauhilah permainan yang dapat membahayakanmu seperti pasir, api, dan kotoran karena bermain dengan pasir dapat membahayakan kedua mata bahkan dapat menyebabkan sakit mata dan kebutaan, dan bermain dengan api dapat berkobar-kobar dipakaianmu dan dapat membakar badanmu, serta bermain kotoran dapat menyebabkan kudis dan gatal. Janganlah bermain seluncur di atas pagar tangga agar engkau tidak terjatuh dan menyebabkan salah satu anggota tubuhmu patah atau terluka, janganlah juga bermain di bawah terik matahari sehingga warna kulitmu dapat berubah atau bahkan membuatmu demam dan sakit kepala.

Jagalah kesehatanmu dengan dengan bertamasya di tempat yang berudara bersih setiap pagi agar tubuhmu sehat karena akal yang sehat terdapat di dalam jiwa yang sehat. Hiruplah udara yang segar dengan hidungmu dan bukan dengan mulutmu. Hindarilah udara yang tidak sehat, jangalah makan makanan yang terbuka sehingga cicak, tikus, atau binatang merugikan yang lain dapat merayap di atasnya, janganlah memakan buahan yang belum masak dan membusuk karna hal itu membahayakan kesehatanmu, melainkan makanlah buah yang matang setelah di cuci dengan baik, janganlah meminum air yang keruh, janganlah mengundang nyamuk yang dapat menggigitmu, jauhilah lalat dan halaulah lalat yang ada di wajahmu, janganlah makan makanan yang dihinggapi lalat, janganlan menjadi seperti perempuan-perempuan tamak yang selalu makan dari makanan-makanan yang dibeli dari jalan raya yang diletakkan di wadah-wadah kotor yang terkontaminasi debu dan lalatm bahkan telah banyak disentuh oleh banyak tangan-tangan kotor. Apabila engkau menginginkan makanan atau roti, maka belilah pada para penjual yang bersih atau mintalah kepada ibumu untuk membuatnya di rumah.

Salah satu kebiasaan yang membahayakan bagi akhlak adalah anak-anak perempuan bermain bersama anak laki-laki, maka jauhilah wahai engkau anak perempuan segala sesuatu yang bathil, bermainlah bersama perempuan-perempuan yang terdidik, janganlah bermain menyerupai permainan anak laki-laki atau seperti gerakan-gerakan mereka atau perkataan-perkataan mereka karena engkau adalah anak perempuan yang diciptakan Allah agar kelak menjadi perempuan yang memiliki kesucian dan rasa malu, serta menjalankan tugas-tugasnya yang tertentu, pengatur di rumah, pendidik untuk anak-anaknya, agar kelak mereka menjadi laki-laki yang bermanfaat bagi ibunya dan perempuan-perempuan yang bermanfaat bagi kaumnya, cintailah rumahmu, dan terbiasalah untuk mengatur rumah sejak masa kecil, lihatlah perempuan-perempuan yang shalihah yang suka mengatur urusan rumah: bagaimana mereka hidup bahagia dan gembira.

Salah satu kebiasaan yang baik untuk anak perempuan adalah suka menabung dan hemat, maka biasakanlah untuk menabung dan hemat sejak masa kecilmu, jauhilah perbuatan pemborosan dan menghambur-hamburkan harta. Apabila ayah dan ibumu memberikanmu uang, maka belanjakanlah sebagiannya dengan sesuatu yang bermanfaat untukmu, dan tabunglah sebagian yang lain di dalam kotak tabungan, janganlah engkau membeli sesuatu yang tidak bermanfaat, dan janganlah engkau membutuhkannya secara banyak sehingga engkau terpkasa berhutang kepada temanmu apabila engkau membutuhkan sesuatu sehingga engkau menjadi terbiasa untuk berhutang. Inilah merupakan kebiasaan yang buruk dan membahayakan.

Adapun perempuan yang berakal maka ia kan senang menabung, dan tidak suka mengahmbur-hamburkan harta. oleh karena itu, ia tidak butuh berhutang sehingga dapat hidup dengan tenang dan akan menjadi wanita yang ahli ekonomi yang akan mengetahui bagaimana cara membelanjakan uang, bagaimana cara menginfakkannya, sehingga ia selalu bahagia, gembira, senang dan penuh suka cita. [alkhoirot.org]

LihatTutupKomentar