Ilmu Arudh

Ilmu Arudh adalah ilmu cara memahami dan membuat syair bahasa Arab. begitu juga ilmu qawafi atau qafiyah bagian dari sastra Arab tingkat lanjut

Ilmu Arudh

 

Nama kitab: Terjemah Ilmu Arudh Mukhtashar Syafi ala Matan Kafi
Judul kitab asal: Mukhtashar al-Syafi ala Matn Al-Kafi fi al-Arudh wa Al-Qawafi
 (كتاب مختصر الشافى على متن الكافي  في العروض والقوافي للدمنهوري)
Pengarang: Al-Damanhuri (الدمنهوري)
Bidang studi: Sastra Arab, ilmu tentang bait syair
Penerjemah: Mahfudz

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji dan syukur bagi Allah swt. atas segala nikmat dan ilham-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw., sebaik-baik makhluk, serta kepada keluarga, para sahabat-sahabatnya yang menjadi pemimpin-pemimpin yang menggunung keteguhannya.

Kitab ini adalah suat karya yang dipandang cukup dalam membahas dua ilmu yaitu „Arudh dan Qawafi. Semoga Allah swt. memberikan taufiq dan pertolongan, hanya kepada-Nya berserah diri.

Dalam pembahasan ilmu „Arudh dikemukakan: muqaddimah, dua bab serta penutup.

Pertama Muqaddimah

Dalam muqaddimah ini dibahas sesuatu yang harus diketahui.

Huruf Taqthi‟ yang dari padanya juz-juz tersusun ada sepuluh, yaitu yang mengkilat) kami (pedang ظَؼملَ َضملتِ ُدؿملُقِصُؽملَا ucapan1: dalam terkumpul

Huruf mati ialah huruf yang tidak berharakat, dan huruf hidup adalah huruf yang berharakat.

Huruf hidup yang setelahnya berupa huruf mati dinamakan Sabab Khafif, contoh: ضَدِ . Dua huruf hidup namanya Sabab Tsaqil, contoh: بٔؽَ . Dua huruf hidup setelahnya berupa huruf mati namanya Watad Majmu‟, contoh: ٔبغملُؿِ .

Dua huruf hidup yang ditengahnya berupa huruf mati namanya Watad Mafruq, contoh: ضَامَ . Tiga huruf hidup yang setelahnya berupa huruf mati namanya Fashilah Shughra, contoh: صَضملَػملَتِ . Dan empat huruf hidup yang setelahnya berupa huruf mati namanya Fashilah Kubra, contoh: صَضملٔػملَؿُـِ .2

Kesemuanya itu terdapat dalam ucapan:
ظَؿِ أَرَ سَػملَك جََؾؾٍ دََؼملغملَةً 3

“Aku belum pernah melihat ikan di atas gunung”

Dari semua itu (baik Asbab, Autad, Fawashil) tersusun taf‟ilah4 yang jumlahnya secara lafadz ada 8. Akan tetapi, sebenarnya ada 10, yang dua adalah Khumasi (lima hurufnya) dan yang delapan Suba‟i (tujuh hurufnya)5.

Yang asal/pokok ialah:


BAB I

NAMA-NAMA ZIHAF DAN ‘ILLAT

Zihaf adalah perubahan tertentu pada huruf kedua dari Sabab, baik Sabab Khafif maupun Sabab Tsaqil, dengan tidak lazim9. Ia tidak masuk pada huruf pertama, ketiga dan keenam dari juz/segmen.

Zihaf Mufrad ada delapan10:

1. Khabn (خَؾِـ), yaitu meniadakan huruf kedua mati dari juz.

2. Idhmar (إضؼملار), yaitu mematikan huruf kedua hidup dari juz.

3. Waqsh (وضص), yaitu meniadakan huruf kedua hidup dari juz.

4. Thayyu (رل), yaitu meniadakan huruf keempat mati dari juz.

5. Qabdh (ضؾض), yaitu meniadakan huruf kelima mati dari juz.

6. „Ashb (سزملب), yaitu mematikan huruf kelima mati dari juz.

7. „Aql (سعملؾ), yaitu meniadakan huruf kelima hidup dari juz.

8. Kaff (طػ), yaitu meniadakan huruf ketujuh mati dari juz.


Zihaf Muzdawaj (campuran) ada empat:

1. Thayyu bersama Khabn namanya Khabl

2. Thayyu bersama Idhmar namanya Khazl

3. Kaff bersama Khabn namanya Syakl

4. Kaff bersama „Ashb namanya Naqsh12


‘ILLAT
‘Illat Ziyadah (Mendapat Imbuhan)


- Pembubuhan Sabab Khafif pada juz/segmen yang diakhirnya terdapat Watad Majmu‟, namanya Tarfil.

- Pembubuhan huruf mati pada juz yang di akhirnya terdapat Watad Majmu‟, namanya Tadzyiil.

- Pembubuhan huruf mati pada juz yang diakhirnya terdapat Sabab Khafif, namanya Tasbigh.

Illat Naqsh (Terkurang)

- Menghilangkan Sabab Khafif namanya Hadzf.

- Menghilangkan Sabab Khafif dengan „Ashb, namanya Qathf.

- Menghilangkan huruf mati Watad Majmu‟ dan mematikan huruf sebelum huruf mati tersebut, namanya Qatha‟.

- Qatha‟ bersama Hadzf, namanya Batr.

- Menghilangkan huruf mati Sabab Khafif dan mematikan hurufnya yang hidup, namanya Qashar.

- Menghilangkan Watad Majmu‟, namanya Hadzadz.

- Menghilangkan Watad Mafruq, namanya Shalm.

- Mematikan huruf ketujuh yang hidup, namanya Waqaf.

- Menghilangkan huruf ketujuh yang hidup, namanya Kasf.


BAB II

NAMA-NAMA BAHAR, ‘ARUDH DAN DHARB16


1. Bahar Thawil

َ ialah Thawil bahar Juz-juz

empat kali17. „arudhnya hanya satu, yaitu Maqbudhah18., dan dharbnya ada tiga;

Pertama, Shahih. Contoh baitnya:

“Hai Aba Mundzir, carik kertas perjanjianku itu ternyata tak benar. Aku belum pernah memberi kepadamu hartaku dan matabendaku dengan suka rela”.

Kedua, sama seperti „arudhnya. Baitnya:

“Akan tampak olehmu segala kejadian zaman yang tidak engkau ketahui sebelumnya, dan akan datang kepadamu berita orang-orang tentang kebelumsiapanmu”.

Ketiga, Mahdzuf. Baitnya:

“Angkatlah Bani Nu‟man sebagai pemimpin-pemimpin dari kami, dan jangan  menganggap kecil terhadap pemimpin-pemimpin itu”.

1. Bahar Madid

Segmen-segmen bahar Madid adalah: صَاسُٔػملـِ صَاسٔالَُتـِ empat kali akan tetapi wajib majzu‟21.

Arudhnya ada tiga, dan Dharbnya ada enam.

a. Arudh pertama adalah Shahihah dan Dharbnya sama seperti

„Arudhnya. Contoh:

“Hai keluarga Bakar! Tolong hidupkan kembali/datangkan kepada Kulai! Hai keluarga Bakar! Tolong dimana-dimana lari???”

b. Arudh kedua Mahdzuf22, Dharbnya ada tiga.

Pertama, Maqshur23. Contohnya:

“Janganlah seorang tertipu akan kehidupannya, karena tiap-tiap kehidupan itu berakhir dengan sirna (tiada)”.

Kedua, seperti „Arudhnya. Baitnya:

“Ketahuilah aku ini senantiasa menjagamu, baik engkau di depanku ataupun tidak”.

Ketiga, Abtar24. Contoh baitnya adalah:

“Si gadis yang bernama Dzalfa‟ memang permata yaqut yang dikeluarkan

dari kantong-kantong saudagar”

a. Arudh ketiga ialah Mahdzufah-Makhbunah25, ia mempunyai dua Dharb.

Pertama, seperti „Arudhnya. Bunyi baitnya adalah:

“Bagi anak muda itu ada akal yang bisa dibawa hidup, kemana saja tapak kakinya membawa betisnya (melangkah)”.

Kedua, Abtar. Contoh baitnya adalah: tumbuhan yang wangi”.

1. Bahar Basith

Juz-juz bahar Basith adalah empat kali26. Arudhnya ada tiga dan Dharbnya ada enam.

a. Arudhnya yang pertama ialah Makhbunah27, ia mempunyai dua

Dharb.

Pertama, seperti Arudhnya. Baitnya adalah:

“Hai kabilah Harits, jangan kalian tumbukkan malapetaka yang belum pernah

dilakukan oleh gembala pemiliknya sebelumku”.

Kedua, Maqthu‟28. Baitnya adalah sebagai berikut: “Acapkali aku ikut perang dimana-mana naik kuda yang langsing janggutnya lagi panjang”.

b. Arudh yang kedua adalah Majzu‟ah Shahihah. Dharbnya ada tiga.

Pertama, Majzu‟-Mudzal (Mudzayyal)29. Bunyi baitnya adalah:

a. Arudhnya yang pertama ialah Maqthufah32 dan dharbnya seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:
ظَؽملَا شََؽملؿْ غُ َلقِٓضُؾملَا شٔزِارُ * َطَأنٖ ضُرُِونَ جٔػملَؿٔؾملَا اظْضملٔزملٔلٗ

عظملاسػملنت عظملاسػملنت صضملقظـ * عظملاسػملنت عظملاسػملنت صضملقظـ

“Kami mempunyai kambing yang kami giring, banyak sekali seakan-akan tanduknya dari yang besar-besar adalah tongkat”.

b. Arudh yang kedua adalah Majzu‟ah Shahihah. Ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:
َظعملَدِ سَػملَٔؼملتِ رَٔبؿملِضملَةُ َأنِ * نَ حُؾِػملَؽَ وَا ٔػـْ خََػملؼْ عظملاسػملنت عظملاسػملنت * عظملاسػملنت عظملاسػملنت

“Nyonya Robi‟ah telah tahu bahwasanya bunting itu lemas dan dusta”.

Kedua, Majzu‟ Ma‟shub33. Contoh baitnya:


ٔزملؿملِؽملٔلِ


َوآعُرُػَا * صَؿَطملِسملَؾُؽملٔلِ وَتَضملِ

أُسَاتٔؾُؾملَا


عظملاسػملنت عظملاسػملنت * عظملاسػملنت عظملاسػملنت

“Aku mencerca kekasihku dan memerintahkannya, lalu ia memurkaiku dan mendurhakaiku/menentangku”.

2. Bahar Kamil

Juz-juz bahar Kamil adalah عؿظملاسػملـ enam kali34. Arudhnya ada tiga dan dharbnya ada sembilan.

a. Arudh yang pertama ialah Taammah (sempurna) dan dharbnya ada tiga.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:


َوطَؼملَا سَػملِٔؼملتٔ ذَؼملَائٔػملٔلِ وََتغملَرٗعٔلِ


َسـِ غَ َدى *

َصقَِقتٔ صَؼملَا أُضَزملٔٓرُ


وَإِذَا


عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ

“Apabila engkau siuman dari minuman, maka aku tak akan lagi pailit, sebagaimana engkau tahu sendiri tabiat dan kedermawananku”.

Kedua, Maqthu‟35. Contoh bait syairnya:
وَإِذَا دَسَقَِغؽَ سَؼملٖ ُؾملـٖ صَإِغٖفُ * غَ َلبْ ؼَ ِزؼِدُكَ سٔؽملِدَ ُػـٖ خَؾَاالَ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملالتـ

“Apabila wanita-wanita itu memanggilmu “Ooom, maka panggilan itu

menambah kehinaan di mata mereka”.

Ketiga, Ahadzdzu-Mudhmar36. Contohnya:
ظَٔؼملـَ اظ ٓدٔؼَارِ بٔرَاعََؿِؿملـِ صَضملَأضؾِ * دَرَ َدتِ وَ َشؿملٖرَ آبَؾملَا اظ َعملشملَرُ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملػملـ

“Sesungguhnya di antara negeri-negeri yang berada di Ramatain sampai

dengan „Aqil ada negeri yang bekas-bekasnya telah buruk atau usang dan tanda-tandanya telah berubah oleh hujan”.

a. Arudh kedua ialah Hadzadz37. Ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:


َجشٗ وَبَارِحْ تَ ِربُ


َػ ٔشملؾْ َأ

َسَظملتِ وَعَؼملَا عَضملَاظٔؼملَؾملَا *


دَٔعـْ

عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملػملـ “(Inilah) negeri-negeri yang telah binasa, dan tanda-tandanya telah terhapusoleh hujan besar dan angin yang meniup berdebu (badai/tornado)”.
 
Kedua, Ahadzdzu Mudhmar. Contoh baitnya adalah:
وََظأَِغتَ أَ ِذفَعُ ٔعـِ أُدَاعَةَ إِذِ * دُ ٔسَؿملتِ غَزَالِ وَظُجٖ صٔك اظدٗسِرِ

عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ صضملػملـ

“Sungguh engkau lebih berani daripada singa ketika diucapkan kata-kata

„turun tanganlah dan masuklah ke dalam kancah ketakutan‟”.

a. Arudh ketiga adalah Majzu‟ah Shahihah. Ia mempunyai empat dharb.

Pertama, Muraffal38. Contoh bait syairnya adalah:
وََظعملَدِ دََؾعملْؿَؾملُؼملُقِ إِظَلِ * يَ صَػملَؿِ غَزَ ِستَ وَأَِغتَ آخٔرِ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسالتـ

“Engkau sungguh lebih dahulu datang kepadaku daripada mereka (laskar),

akan tetapi mengapa (ketika perang itu mulai) kau mundur dan berada di belakang”.

Kedua, Majzu‟-Mudzayyal39. Contohnya adalah:
جَ َدثْ َؼغملُِقنُ ُععملَاعَفُ * أَبَدّا بَٔؼملكِؿَػملٔػٔ اظٓرِؼَاحِ

عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسالن

“Kuburan itu menjadi tempat pembaringannya untuk sepanjang masa dengan berbagai pergantian angin”.

Ketiga, seperti arudhnya. Contoh baitnya:
وَإِذَا اصَْؿعملَِرتَ صَالَ َت ُغملـِ * عَُؿفَرملٔٓضملّا وََتفَٖؼملؾِ عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ * عؿظملاسػملـ عؿظملاسػملـ

“Apabila engkau miskin, maka janganlah tamak dan berhiaslah”.

Keempat, Maqthu‟40. Contoh:

“Manakala mereka teringat kejahatan/kejelekan, maka mereka memperbanyak kebaikan”.

1. Bahar Hazj

Juz-juz bahar Hazj adalah عظملاسؿملػملـ enam kali wajib majzu‟41. Arudh bahar ini ada satu, yaitu Shahihah. Ia mempunyai dua Dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:


َظؿملِػملَك اظلٖؾملِذمل * ذملبُ صَاَِْعِالَحُ صَاظْطملَؼملِرّ


ٔعـِ آلِ

َسظملَا


عظملاسؿملػملـ عظملاسؿملػملـ * عظملاسؿملػملـ عظملاسؿملػملـ

“Negeri Sahb, Amlah kemudian Ghamr, tempat nyonya Laila tinggal- runtuh”.

Kedua, Mahdzuf42. Contoh baitnya adalah:
وَعَا زَؾملِ ِري ظٔؾَاشٔك اظ ٖسملؿملِذمل * ذملؿِ بٔاظصملَؾملِرِ اظذٖظُقِلِ

عظملاسؿملػملـ عظملاسؿملػملـ * عظملاسؿملػملـ صضملقظـ

“Aku tidaklah dapat dihinakan oleh orang yang selalu mencari kelaliman”.

2. Bahar Rajaz

Wazannya علؿظملضملػملـ enam kali43. Arudhnya ada empat macam, dan Dharbnya ada lima.

a. Arudh pertama ialah Taammah (sempurna). Ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:

“Negeri nyonya Salma ketika nyonya Salma kecil menjadi tetangga, sunyi senyap. Engkau bisa lihat bekas-bekasnya bagaikan huruf-huruf kitab (tersembunyi/lengang)”.

Kedua, Maqthu‟44. Contoh baitnya:
اْظعملَْػملبُ عٔؽملَؾملَا عُلِؿَ ِرؼِّْ دَ ٔاظؿُ * وَاْظعملَْػملبُ عٔؽملٔٓلِ جَ ٔاػدْ َعفِؾملُقِدُ

علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ * علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ عظملضملقظـ

“Hati dia (kekasihku) sedang gembira ria, sedangkan hatiku remuk payah lagi sengsara”.

a. Arudh kedua ialah Majzu‟ah Shahihah45. Dan dharbnya sama sepertinya, misal:
َضدِ ػَاجَ ضَػملْؾٔل عَؽملِزِلُ * ٔعـِ أَمِٓ سَؼملِرٍ وُع ْعملظملٔرُ

علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ * علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ

“Kesedihan hatiku digerakkan oleh rumah sunyi pemberian Ummu Amr”.

b. Arudh ketiga ialah Masythurah46, demikian juga dharbnya. Contoh:
عَا ػَاجَ َأحِزَاغّا وَ َذ ِفقّا َضدِ َذفَا

علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ

“Apa yang menggerakkan hati sangat bersedih dan berduka cita”.

c. Arudh keempat ialah Manhukah47, demikian pula dharbnya. Contoh:

“Mudah-mudahan aku pada masa kenabianmu (Muhammad) masih muda lagi kuat”.

1. Bahar Raml

Segmen-segmen bahar Raml adalah صاسالتـ enam kali48. Ia mempunyai dua arudh dan enam dharb.

a. Arudh pertama ialah Mahdzufah, dan dharbnya ada tiga.

Pertama, Taam (sempurna). Contoh:
عٔـِؾَ دَِؼملؼِ اظْ ُِؾردٔ َسظملَك بَضملِدَكَ اظْذمل * ذمل َعملشملْرُ عَطملِؽملَاهُ وََتأْ ِوِؼبُ اظرملٖؼملَالِ

صاسالتـ صاسالتـ صاسػملـ * صاسالتـ صاسالتـ صاسالتـ

“…seperti baju corak bekasmu yang buruk yang tempatnya telah rusak oleh

hujan dan angin laut”.

Kedua, Maqshur49. Contoh baitnya adalah:
أَبِػملَغَ اظؽملٗضملِؼملَانُ سَؽملٔٓل َعأُْظغملَا * أَغٖفُ ضَدِ رَالَ حَؾِلٔلِ وَاغِٔؿصملَارِ

صاسالتـ صاسالتـ صاسػملـ * صاسالتـ صاسالتـ صاسالن

“Nu‟man menyampaikan surat dariku karena masa kurunganku dan

penantianku sudah cukup lama”.

Ketiga, seperti arudhnya. Contoh:
ضَاَظتٔ اْظكَؽملِلَاءُ ظَؼملٖا جٔؽِؿُؾملَا * ذَابَ بَضملِ ٔديِ رَْأسُ ػَذَا وَاذِؿَ َؾملتِ صاسالتـ صاسالتـ صاسػملـ * صاسالتـ صاسالتـ صاسػملـ

“Khansah berkata ketika aku mendatanginya „setelah putus‟ denganku, kepala

orang ini putih dan megelabu”.

a. Arudh kedua adalah Majzu‟ah Shahihah. Dan dharbnya ada tiga.

Pertama, Majzu‟ Musabbagh50. Contoh baitnya adalah:
ؼَا خَٔػملؿملِػملَلٖ ارِبَضملَا وَادِذمل * ذملَؿكِؾٔرَا رُبِضملّا بٔضملَلِظملَانِ صاسالتـ صاسالتـ * صاسالتـ صاسالتان

“Hai kekasihku, berhentilah/tunggulah sebentar dan carilah berita di suatu

daerah di „Asfan”.

Kedua, seperti arudhnya. Contoh:
ُع ْعملظملٔرَاتْ دَارِدَاتُ * عٔـِؾَ آؼَاتٔ اظزٖبُقِرَ صاسالتـ صاسالتـ * صاسالتـ صاسالتـ

“Daerah ini, sunyi lagi rusak, seperti ayat-ayat kitab”.

Ketiga, Majzu‟ Mahdzuf. Contoh:
عَا ظٔؼملَا ضَٖرتِ ٔبفٔ اظْ َضملؿملِذمل * ذملؽملَانِ ٔعـِ ذَا ثََؼملـُ

صاسالتـ صاسالتـ * صاسالتـ صضملػملـ

“Tidaklah ia berharga karena telah dinikmati oleh mata yang memandang”.

2. Bahar Sari’


kali51. dua علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ عظملضملقالت adalah Sari‟ bahar Juz-juz

Arudhnya ada empat dan dharbnya ada enam.

a. Arudh pertama ialah Mathwiyah Maksufah52, dan dharbnya ada tiga.

Pertama, Mathwi-Mauquf. Contoh baitnya adalah:


“Hari-hari perjumpaanku dengan adik Salma, tak seorang pengintai tahu baik

di Syam (Syiria) maupun di Irak”.

Kedua, seperti arudhnya. Contoh syairnya:


ُعقِقِلُ


ُعكِػملَقِٔظؼْ عُلِؿَ ِضملفٔؿْ

ػَاجَ اظْؾملََقى رَدِؿْ بٔذَاتٔ اظْطملَسملَا *


علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صاسػملـ * علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صاسػملـ

“Rindu itu digerakkan kembali oleh reruntuhan peninggalan yang berada di Dzatilghada yang buruk bisu lagi telah berubah”.

Ketiga, Ashlam54. Contoh baitnya adalah:
ضَاظتِ وََظؿِ َتعملْ ٔزملدِ ٔظ َعملؿملِؾَ اْظكَؽملَا * عَؾملِالً َظعملَدِ أَبِػملَ ِطملتُ أَدِؼملَاسٔلِ

علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صاسػملـ * علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صضملػملـ

“Kekasihku menggunjing dengan perlahan dan ia tak sengaja berkata jelek itu. Sungguh aku telah mendengar itu”.

a. Arudh kedua ialah Makhbunah-Maksufah55, dan dharbnya ialah sepertinya. Contoh bait syairnya:
اظؽملٖ ِرملرُ عٔلِؽٌ وَاظُْق ُجقِهُ دَغَا * ٔغؿملِرُ وََأرْرَافُ اْ َِطُػٔٓ سَؽملَؿِ

علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صضملػملـ * علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ صضملػملـ

“Bau mereka itu harum, wajahnya bagaikan dinar dan ujung jari-jarinya

seperti pohon „Anam (pohon pemerah kuku yang dahannya lemas)”.

b. Arudh ketiga ialah Mauqufah-Masthurah56, dan dharbnya ialah sepertinya. Contoh baitnya adalah:


“Mereka memancarkan air kencing dari ujungnya”.

a. Arudh keempat ialah Maksyufah-Masythurah57, dan dharbnya adalah sepertinya. Contoh baitnya adalah:


َرحِػملٔلِ أَضٔالَ سَذِظٔلِ *


َصاحٔؾَلِ


ؼَا


علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ عظملضملقظـ

“Hai kedua rekan perjalananku, kurangilah cercaan padaku”.


2. Bahar Munsarih

kali58. dua علؿظملضملػملـ عظملضملقالت علؿظملضملػملـ adalah Munsarih bahar Juz-juz

Arudhnya ada tiga, seperti jumlah dharbnya.

a. Arudh pertama ialah Shahihah, dan dharbnya adalah Mathwi59. Contoh:


َكؿملِرِ ُؼظملْرملٔل صٔلِ عٔزملِرِهٔ اظْضملُرُصَا


َزؼِدٕ الَ زَالَ عُلِؿَضملِؼملٔالَ * ظْٔػمل

ِإنٖ اِبـَ


علؿظملضملػملـ عظملضملقالت علؿظملضملػملـ * علؿظملضملػملـ عظملضملقالت عظملؿضملػملـ

“Sesungguhnya putra Zaid itu senantiasa beramal kebajikan, ia menebar kebajikan di kotanya”.

b. Arudh kedua ialah Mauqufah-Manhukah60. Dharbnya seperti arudhnya, contoh: 


“Sabarlah hai Bani Abdid-Daar”.

a. Arudh ketiga ialah Maksyufah-Manhukah61. Dharbnya seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:

“Celakalah Ibu Sa‟d karena (kematian) Sa‟d”.


2. Bahar Khafif

kali63. dua صَاسٔالَُتـِ عُلَِؿظملْعِ ُظـِ صَاسٔالَُتـِ ialah Khafif bahar Juz-juz

Arudhnya ada tiga dan dharbnya ada lima.

a. Arudh pertama ialah Shahihah, ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya adalah:ِ

“Keluargaku bertempat tinggal di antara Durni dan Baduli, sedang kekasihku bertempat tinggal di dataran tinggi Sikhal”.

Dharb Shahih itu bisa ditemui Tasy‟its64. Ialah perubahan صاسالتـ

menjadi wazan عظملضملقظـ . Contoh baitnya:


“Bukanlah yang dinamakan orang mati itu adalah orang yang mati lantas beristirahat (dari tanggapan dunia yang berat ini), melainkan adalah orang- orang yang hidup tetapi mati. Orang mati adalah orang yang hidup berduka cita, susah hati lagi sedikit harapan”.

Kedua, Mahdzuf65. Contoh baitnya:


ٔعـِ دُِونِ ذَاكَ اظرٖ َدى


َػؾِ آٔتؿملِؽملَؾملُؿِ * أَمِ َؼقُقَِظـِ

َػؾِ ثُؿٖ


َظِؿملتَ ذٔضملِ ِريِ

صاسالتـ علؿظملع ظـ صاسالتـ * صاسالتـ علؿظملع ظـ صاسػملـ

“Mudah-mudahan aku tahu dengan pertanyaan: „Apakah, apakah akan aku sampaikan kecintaan itu pada mereka, ataukan akan pudar sebelum binasa?‟”.

a. Arudh kedua ialah Mahdzufah, dan dharbnya seperti arudhnya. Contoh:
ِإنِ ضُدٔرِغَا ؼَقِعّا سَػملَك سَاعٔرِ * غَؽملِؿَزملٔػِ عٔؽملِفُ أَوِ غَدَسِفُ َظغملُؿِ صاسالتـ علؿظملع ظـ صاسػملـ * صاسالتـ علؿظملع ظـ صاسػملـ

“Jika kami pada suatu hari diberi kemampuan, maka akan kami tepati

persangkutan dengan Amir atau kami tangguhkan/tinggalkan untukmu dulu”.

b. Arudh ketiga ialah Majzu‟ah Shahihah. Ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti arudhnya. Contoh baitnya:

“Mudah-mudahan aku tahu dengan pertanyaan: „Apakah yang Ummu Amr ketahui tentang halku”.

Kedua, Majzu‟-Makhbun-Maqshur66. Contoh baitnya:


ِإنِ ظَؿِ َتغملُقِ * غُقِا شَسملَؾِؿُؿِ ؼَ ٔلؿملِرُ


َخ ْشملبٕ

طُؾٗ


صاسالتـ علؿظملع ظـ * صاسالتـ صضملقظـ

“Tiap-tiap hal yang menyusahkan, bila kamu hadapi dengan tidak murka (emosi), maka akan mudah (ringan)”.


1. Bahar Mudhari’

kali, dua عظملاسؿملػملـ صاع التـ عظملاسؿملػملـ ialah Mudhari‟ bahar Segmen-segmen Majzu‟67. wajib tetapi

Arudhnya ada satu, yaitu Shahihah dan dharbnya seperti arudhnya.

Contoh baitnya:
دَسَاغٔل إِظَك دُضملَادَا * دَوَاسٔل ػََقى دُضملَادَا 68 عظملاسؿملؾ صاع التـ * عظملاسؿملؾ صاع التـ

“Aku tertarik oleh semampai dan pesona gadis (Su‟ada) untuk menyintainya”.


2. Bahar Muqtadhab

wajib serta kali dua عظملضملقالت علؿظملضملػملـ علؿظملضملػملـ adalah ini bahar Juz-juz majzu‟69.

Arudhnya ada satu, yaitu Mathwiyyah, dan dharbnya seperti arudhnya70. Baitnya:


“Kekasih itu menghadap lantas tampaklah kedua pipinya bagaikan mutiara

mengkilat”.


1. Bahar Mujtats

wajib serta kali dua علؿظملضملػملـ صاسالتـ صاسالتـ adalah ini Segmen-segmen majzu‟72.

Arudhnya hanya satu yaitu Shahihah, dan dharbnya seperti arudhnya.

Contoh baitnya:
َاظَْؾ ْشملـُ عٔؽملِؾملَا خَٔؼملؿملِضُ * وَاظَْقجِفُ عٔـِؾُ اظْؾملِالَلِ علؿظملع ظـ صاسالتـ * علؿظملضملػملـ صاسالتـ

“Perut kekasih itu kempis dan mukanya bagaikan bulan”.

Dharb tersebut boleh ditemui Tasy‟its73. Contoh baitnya:
ظَقِالَ ؼَضملٔل عَا أَضُقِلُ * ذَا اظ ٖلؿملٔٓدُ اظَْؼملأْعُقِلُ علؿظملع ظـ صاسالتـ * علؿظملع ظـ عظملضملقظـ

“Mengapa perkataanku tak diingat oleh tuanku yang menjadi dambaan itu?”.


1. Bahar Mutaqarib

Juz-juz bahar ini adalah صضملقظـ delapan kali. Bahar ini mempunyai dua

„arudh dan enam dharb.

a. „Arudh pertama ialah shahihah, dan dharbnya ada empat.

Pertama, seperti „arudhnya. Contoh baitnya:
َصأَعٖا تَٔؼملِؿملؿْ تَٔؼملِؿملؿُ اِبـُ ُعرِٓ * َصأَْظظملَاػُؿُ اْظعملَقِمُ رُوِبَك ٔغؿملَاعَا

صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ * صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ

“Adapun kabilah Bani Tamim adalah Tamim bin Murrin, maka mereka ditemui kaum sedang tidur nyenyak”.

Kedua, Maqshur75. Contoh baitnya:
َوَؼأْ ِوي إِظَك غٔلَِقةٕ بَائٔلَاتٔ * وَذُ ِضملبٕ َعرَا ٔضؿملِعَ عٔـِؾَ اظلٖضملَالِ

صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ * صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقل

“Dia mendatangi (bergaul dengan) wanita-wanita miskin kusut rambut, kopek susu seperti jin sihir”.

Ketiga, Mahdzuf76. Contoh baitnya:
وََأرِ ِوي ٔعـَ اظرملٔٓضملِرِ ذٔضملِرّا سَ ِقؼِزملَا * ؼُؽملَادٔك اظرٗوَاةَ اظَ ٔذيِ ضَدِ رَوَوِا

صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ * صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ صضملقظـ

“Aku sulit sekali mendendangkan sebuah syair Arab, orang yang pernang menyampaikannya dari para perawi itupun lupa”.


Keempat, Abtar. 

 

Contoh baitnya:



“Hai kekasihku, Sulaimah dan Miyah, cenderunglah ke negeri yang telah sunyi”.

a. „Arudh kedua ialah Majzu‟ah-Mahdzufah78. Ia mempunyai dua dharb.

Pertama, seperti „arudhnya. Contoh:
أَٔعـِ دٔعٖةٕ أَ ْصعملََرتِ * ظٔلَػملْؼملَك بٔدَاتٔ اظْطملَسملَك صضملقظـ صضملقظـ صضملؾ * صضملقظـ صضملقظـ صضملؾ

“Apakah (engkau berhenti) karena negeri Dimmah yang telah sunyi itu,

lantaran Salma ada di Dzaatil-Ghadha”.

Keempat, Majzu‟ Abtar. Contoh:
تَ َضملظملَػِ وَالَ تَؾِؿَٔؽسِ * صَؼملَا ُؼعملْضَ َؼأْٔتِؿملغملَا صضملقظـ صضملقظـ صضملؾ * صضملقظـ صضملقظـ صع

“Sudahlah, jangan kau kerjakan itu dan jangan pula bersedih hati, karena

apapun yang tersurat dalam takdir akan datang juga”.


2. Bahar Mutadarik 


Juz-juz bahar ini صاسػملـ delapan kali. Ia mempunyai dua „arudh dan empat dharb.

a. Arudh pertama ialah Taammah (sempurna), dan dharbnya seperti

„arudhnya. Contoh baitnya:
جَاءَغَا سَ ٔاعرْ دَاظٔؼملّا صَأظقّا * بَ ِضملدَ عَا طَانَ عَا طَانَ ٔعـِ سَاعٔرٍ

صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ * صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ “Kami kedatangan pak Amir, ia berhati mulus dan berbaik-baik setelah  sebelumnya ia kusangka dendang kesumat”.

a. Arudh kedua ialah Majzu‟ah Shahihah. Dharbnya ada tiga.

Pertama, Majzu‟ Makhbun Muraffal80. Contoh baitnya:
دَارُ دُضملِ َدى بٔ َرملقِرِ سُؼملَانِ * ضَدِ طَلَاػَا اظْؾَالَ اظْؼملَػملَقَانِ 81 صاسػملـ صاسػملـ صضملالتـ * صاسػملـ صاسػملـ صضملالتـ

“Negeri Dewi Su‟da di pantai Uman itu benar terkena bencana siang

malam”.

Kedua, Majzu‟ Mudzayyal82. Contoh:
َػذٔهٔ دَارُ ُػؿِ أَ ْضظملََرتِ * َأمِ زُ ُِبقرْ َعقَؿِؾملَا اظدٗػُقِرُ

صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ * صاسػملـ صاسػملـ صاسالن

“(Apakah) ini negeri mereka yang telah sunyi bahkan seperti tulisan kitab yang telah terhapus lamanya zaman”.

Ketiga, seperti arudhnya. Contoh baitnya:
ضٔػِ سَػملَك دَارِػٔؿِ وَاِب ٔغملَؿملـِ * َبِؿملـَ َأرْالَظٔؾملَا وَاظدَٔٓعـِ صاسػملـ صاسػملـ صاسػملـ * صاسػملـ صاسػملـ صاسالن

“Berhentilah di negeri mereka, dan menangislah di antara puing-puingnya

dan negeri Diman”.

Khabn pada bahar ini dipandang baik. Contoh:


َر ُجؾُ


َر ُجؾْ

َحتِ بٔزملٔقَأظفَةٕ * صَؿََػملَعملظملَؾملَا


طَُرةٌ رُ ِر

صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ * صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ

“Sebuah bola dilempar dengan tongkat lengkung, maka berebutlah mengejarnya seorang demi seorang”.

Qatha‟ pada Hasywu pada bahar ini boleh83. Contoh:


“Aku tak punya harta selain dirham (uang kecil) dan atau kudaku yang hitam (kuda Turki)”.

Dan keduanya (Khabn dan Qatha‟) berkumpul/bersama. Contoh:
زُٖعتِ إِٔبؾْ ظٔػملَْؾِؿملـِ ُضقَك * صٔلِ شَقِرَتٔؾملَا عَةَ ضَدِ دََػملغملُقِا

صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ * صضملػملـ صضملػملـ صضملػملـ صاسػملـ

“Unta diikat karena untuk dipisah/dikelompokkan pada pagi hari di dataran rendah Tihamah. Mereka (penduduk) sama melakukannya”.[alkhoirot.com]
LihatTutupKomentar