Tafsir Quran Surah ke-80 Abasa

 Tafsir Quran Surah ke-80 Abasa, ’Abasa (Ia Bermuka Masam), jumlah ayat 42 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti

Tafsir Quran Surah ke-80 Abasa (Ia Bermuka Masam)

 Tafsir Quran Surah ke-80 Abasa, ’Abasa (Ia Bermuka Masam), jumlah ayat 42 ayaat

Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
 
{ عبس } النبي : كلح وجهه { وتولى } أعرض لأجل
 
1. (Dia telah bermuka masam) yakni Nabi Muhammad telah bermuka masam (dan berpaling) yaitu memalingkan mukanya karena,
 
{ أن جاءه الأعمى } عبدالله بن أم مكتوم فقطعه عما هو مشغول به ممن يرجو إسلامه من أشراف قريش الذين هم حريص على إسلامهم ولم يدر الأعمى أنه مشغول بذلك فناداه : علمني مما علمك الله فانصرف النبي صلى الله عليه و سلم إلى بيته فعوتب في ذلك بما نزل في هذه السورة فكان بعد ذلك يقول له إذا جاء : [ مرحبا بمن عاتبني فيه ربي ] ويبسط له رداءه
 
2. (telah datang seorang buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Nabi tidak melayaninya karena pada saat itu ia sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam, mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi pada waktu itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu." Akan tetapi Nabi pergi berpaling darinya menuju ke rumah, maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat ini. Nabi setelah itu, apabila datang Abdullah bin Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum.

{ وما يدريك } يعلمك { لعله يزكى } فيه إدغم التاء في الأصل في الزاي أي يتطهر من الذنوب بما يمسع منك
3. (Tahukah kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan dirinya) dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal Yazzakkaa bentuk asalnya adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Za sehingga jadilah Yazzakkaa.

{ أو يذكر } فيه إدغام التاء في الأصل في الذال أي يتعظ { فتنفعه الذكرى } العظة المسموعة منك وفي قراءة بنصب تنفعه جواب الترجي
 
4. (Atau dia ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal sehingga jadilah Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat (lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah didengarnya dari kamu bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat lafal Fatanfa'ahu dibaca Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari Tarajji atau lafal La'allahuu tadi.
{ أما من استغنى } بالمال
 
5. (Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup) karena memiliki harta.

 
{ فأنت له تصدى } وفي قراءة بتشديد الصاد بإدغام التاء الثانية في الأصل فيها : تقبل وتتعرض
6. (Maka kamu melayaninya) atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah Tatashaddaa, kemudian huruf Ta kedua diidghamkan kepada huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa.
{ وما عليك أن لا يزكى } يؤمن
7. (Padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak membersihkan diri) yakni orang yang serba berkecukupan itu tidak beriman.

{ وأما من جاءك يسعى } حال من فاعل جاء
8. (Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera) lafal Yas'aa berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan bagi Fa'il atau subjek yang terkandung di dalam lafal Jaa-a.
{ وهو يخشى } الله حال من فاعل يسعى وهو الأعمى
9. (Sedangkan ia takut) kepada Allah ; lafal Yakhsyaa menjadi Haal dari fa'il yang terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud adalah si orang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum.
{ فأنت عنه تلهى } فيه حذف التاء الأخرى في الأصل أي تتشاغل
10. (Maka kamu mengabaikannya) artinya, tiada memperhatikannya sama sekali; lafal Talahhaa asalnya Tatalahhaa, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang, sehingga jadilah Talahhaa.
{ كلا } لا تفعل مثل ذلك { إنها } أي السورة أو الآيات { تذكرة } عظة للخلق
11. (Sekali-kali jangan) berbuat demikian, yakni janganlah kamu berbuat hal yang serupa lagi. (Sesungguhnya hal ini) maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini (adalah suatu peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk semuanya.
{ فمن شاء ذكره } حفظ ذلك فاتعظ به
12. (Maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya) atau tentu ia menghafalnya kemudian menjadikannya sebagai nasihat bagi dirinya.
{ في صحف } خبر ثان لأنها وما قبله اعتراض { مكرمة } عند الله
13. (Di dalam kitab-kitab) menjadi Khabar yang kedua, karena sesungguhnya ia dan yang sebelumnya berkedudukan sebagai jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan (yang dimuliakan) di sisi Allah.
{ مرفوعة } في السماء { مطهرة } منزهة عن مس الشياطين
14. (Yang ditinggikan) di langit (lagi disucikan) dari sentuhan setan.
{ بأيدي سفرة } كتبة ينسخونها من اللوح المحفوظ
15. (Di tangan para penulis) yakni malaikat-malaikat yang menukilnya dari Lohmahfuz.
 
{ كرام بررة } مطيعين لله تعالى وهم الملائكة
16. (Yang mulia lagi berbakti) artinya, semuanya taat kepada Allah ; mereka itu adalah malaikat-malaikat.

{ قتل الإنسان } لعن الكافر { ما أكفره } استفهام توبيخ أي ما حمله على الكفر
17. (Binasalah manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu (alangkah sangat kekafirannya) Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna celaan; makna yang dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya berlaku kafir?
{ من أي شيء خلقه } استفهام تقرير ثم بينه فقال :
18. (Dari apakah Allah menciptakannya?) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui firman berikutnya:
{ من نطفة خلقه فقدره } علقة ثم مضغة إلى آخر خلقه
19. (Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya) menjadi 'alaqah, kemudian menjadi segumpal daging hingga akhir penciptaannya.
{ ثم السبيل } أي طريق خروجه من بطن أمه { يسره }
20. (Kemudian untuk menempuh jalannya) yakni jalan ia keluar dari perut ibunya (Dia memudahkannya.)
{ ثم أماته فأقبره } جعله في قبر يستره
21. (Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur) artinya, Dia menjadikannya berada di dalam kubur yang menutupinya.
{ ثم إذا شاء أنشره } للبعث
22. (Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali) menjadi hidup kembali pada hari berbangkit nanti.
{ كلا } حقا { لما يقض } لم يفعل { ما أمره } به ربه
23. (Tidaklah demikian) artinya, benarlah (manusia itu belum melaksanakan) belum mengerjakan (apa yang diperintahkan Allah kepadanya) yakni apa yang telah diperintahkan oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
{ فلينظر الإنسان } نظر اعتبار { إلى طعامه } كيف قدر ودبر له
24. (Maka hendaklah manusia itu memperhatikan) dengan memasang akalnya (kepada makanannya) bagaimanakah makanan itu diciptakan dan diatur untuknya?
{ أنا صببنا الماء } من السحاب { صبا }
25. (Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air) dari awan (dengan sebenar-benarnya.)
{ ثم شققنا الأرض } بالنبات { شقا }
26. (Kemudian Kami belah bumi) dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dari dalamnya (dengan sebaik-baiknya.)
{ فأنبتنا فيها حبا } كالحنطة والشعير
27. (Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu) seperti biji gandum dan biji jawawut.
{ وعنبا وقضبا } هو القت الرطب
28. (Anggur dan sayur-sayuran) atau sayur-mayur.
{ وزيتونا ونخلا }
29. (Zaitun dan pohon kurma),
{ وحدائق غلبا } بساتين كثيرة الأشجار
30. (dan kebun-kebun yang lebat) yakni kebun-kebun yang banyak pepohonannya.
 
{ وفاكهة وأبا } ما ترعاه البهائم وقيل التبن
31. (Dan buah-buahan serta rumput-rumputan) yaitu tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan binatang ternak; tetapi menurut suatu pendapat "Abban" artinya makanan ternak yang berasal dari tangkai atau bulir gandum atau padi dan lain sebagainya yang sejenis.
{ متاعا } متعة أو تمتيعا كما تقدم في السورة قبلها { لكم ولأنعامكم } تقدم فيها أيضا
32. (Untuk kesenangan) sebagai kesenangan atau untuk menyenangkan, penafsirannya sebagaimana yang telah disebutkan tadi pada surat sebelumnya (bagi kalian dan bagi binatang-binatang ternak kalian) penafsirannya sama dengan yang terdahulu pada surat sebelumnya.
{ فإذا جاءت الصاخة } النفخة الثانية
33. (Dan apabila datang suara yang memekakkan) yakni tiupan sangkakala yang kedua.
{ يوم يفر المرء من أخيه }
34. (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.)

{ وأمه وأبيه }
35. (Dari ibu dan bapaknya.)

{ وصاحبته } زوجته { وبنيه } يوم بدل من إذا وجوابها دل عليه
36. (Dari teman hidupnya) yakni istrinya (dan anak-anaknya) lafal Yauma merupakan Badal dari lafal Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan dari berikut ini.
{ لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه } حال يشغله عن شأن غيره أي اشتغل كل واحد بنفسه
37. (Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya) yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya, atau dengan kata lain setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing.
{ وجوه يومئذ مسفرة } مضيئة
38. (Banyak muka pada hari itu berseri-seri) yakni tampak cerah ceria.
{ ضاحكة مستبشرة } فرحة وهم المؤمنون
39. (Tertawa dan gembira) atau bergembira, mereka itu adalah orang-orang yang beriman.
{ ووجوه يومئذ عليها غبرة } غبار
40. (Dan banyak pula muka pada hari itu tertutup debu) artinya, penuh dengan debu.

{ ترهقها } تغشاها { قترة } ظلمة وسواد
41. (Dan ditutup pula) diselimuti pula (oleh kegelapan) dan kepekatan yang menghitam.
{ أولئك } أهل هذه الحالة { هم الكفرة الفجرة } أي الجامعون بين الكفر والفجور
42. (Mereka itulah) maksudnya, orang-orang yang keadaannya demikian adalah (orang-orang kafir lagi durhaka) yakni orang-orang yang di dalam dirinya berkumpul kekafiran dan kedurhakaan. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]
LihatTutupKomentar