Terjemah Ilmu Mantiq Sullamul Munawraq

Terjemah Kitab Sullamul Munauraq Bidang studi: Ilmu Mantiq (logika) Pengarang: Abu Zaid Abdurrahman Al-Akhdari

 

Terjemah Ilmu Mantiq Sullamul Munauraq

Nama kitab: Terjemah Kitab Sullamul Munawraq (Munauraq)
Judul asal: Al-Sullam al-Munawraq fi Ilm al-Mantiq, As-Sulam al-Munauraq fi Ilmil Mantiq (متن السلم المنورق)
Bidang studi: Ilmu Mantiq (logika)
Pengarang: Abu Zaid Abdurrahman Al-Akhdari (أَبي زَيْدٍ عَبْدِ الرَّحْمنِ بنِ مُحَمَّدٍ الصَّغيرِ الأَخْضَرِيِّ)
Judul kitab asal: مَتْنُ السُّـلَّمِ المُنَوْرَق في علم المنطق
Penerjemah:
Bidang studi: ilmu logika, filsafat

Ingin belajar agama di Ponpes Terbaik? Kunjungi Pesantren Al-Khoirot Malang
Program utama: 1. Santri reguler; 2. Santri Dewasa; 3. Santri Kilat; 4. Tahfidz Quran; 5. Bahasa Arab.
Sistem: Salaf & Modern
Manhaj: Aswaja (NU)


Daftar Isi

  1. Download Kitab Mantiq
  2. Pembukaan (Mukadimah)
  3. Kedudukan Ilmu Mantiq
  4. Hukum Mempelajari Ilmu Mantiq
  5. Jenis Ilmu Dan Klasifikasinya
  6. Dilalah (Indikasi) dan Klasifikasinya
  7. Pembahasan Lafadz
  8. Teori Perbandinan dalam Lafadz
  9. Justifikasi Lafadz Kulliy-Kulliyah Dan Juz'iy-Juz'iyah
  10. Definisi
  11.  Qodliyyah
  12.  Sur / Kuantor
  13.  Qadiyyah Hamliyyah
  14.  Qodiyyah Syarthiyyah
  15.  Tanaqudh
  16.  Akas Mustawi
  17.  Qiyas
  18.  Syarat Qiyas Iqtirani
  19.  Syakal
  20.  Syarat Syakal
  21.  Natijah
  22.  Hukum Natijah
  23.  Qiyas Istisna’i
  24.  Natijah Dalam Qodiyah Munfasilah
  25.  Lawahiqul Qiyas
  26.  Istiqra’ dan Tamsil
  27.  Hujjah
  28.  Tingkatan Hujjah
  29.  Kesalahan Dalil
  30.  Penutup

DOWNLOAD KITAB MANTIQ

- Terjemah Sullamul Munawraq (pdf)

Versi Arab

- Download versi Bahasa Arab
- Baca online versi Bahasa Arab

PEMBUKAAN (MUKADIMAH)


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله الذي قد اخرجا *** نتائج الفكر لأرباب الحجا .1

وحط عنهم من سماء العقل *** كل حجاب من سحاب الجهل .2

حتى بدت لهم شموس المعرفة *** رأوا مخدراتها منكشفة 3

نحمده جل على الإنعام *** بنعمة الإيمان والإسلام 4

من خصنا بخير من أرسلا *** وخير من حاز المقامات العلا 5

محمد سيد كل مقتفى *** العربي الهاشمي المصطفى 6

صلى عليه الله مادام الحجا *** يخوض من بحر المعاني لججا 7

وأله وصحبه ذوي الهدى *** من شبهوا بأنجم في الإهتدا 8

1. segala puji bagi allah dzat yang sunggu telah menampak kan berbagai bentuk pemikiran kepada orang-orang yang memiliki akal

2. dan dzat yang telah menghilangkan (menyingkap) setiap tabir penutup yakni kabut kebodohan dari langit pikiran

3. sehingga menjadi terbit (terang) matahari pengetahuan bagi mereka yang ahirnya mereka dapat melihat setiap permasalahan rumit terurai dengan jelas

4. kami memuji kepada Allah dzat yang maha agung atas segala nikmat yakni berupa nikmat yang berupa iman dan islam

5. dialah dzat yang telah memberi keistimewaan kkepada kita dengan manusia terbaik yang terutus dan sebaik-baik manusia yang mendapatkan derajat tinggi

6. Yaitu nabi muhammad pemimpin dari orang-orang yang di ikuti (ditaati) ، berbangsa arab , keturunan bani hasyim dan manusia pilihan

7. semoga allah swt selalu melimpahkan tambahan rahmat kepada beliau sepanjang akal fikiran masih tetap bergerak menyelami permasalahan-permasalahan rumit dari makna-makna yang luasnya bak laksana lautan

8. dan semoga allah juga melimpahkan tambahan rahmatnya kepada keluarga dan para sahabat beliau para pemilik petunjuk , adalah mereka yang di ibaratkan bintang-bintang dalam memberikan petunjuk

KEDUDUKAN ILMU MANTIQ

وبعد فالمنطق للجنان *** نسبته كالنحو للسان 9

فيعصم الأفكار عن غي الخطا *** وعن دقيق الفهم يكشف الغطا 10

فهاك من اصوله قواعدا *** تجمع من فنونه فوائدا 11

سميته بالسلم المنورق *** يرقى به سماء علم المنطق 12

والله ارجو ان يكون خالصا *** لوجهه الكريم ليس قالصا 13

وان يكون نافعا للمبتدي *** به الى المطولات يهتدي 14

9. Dan setelah membaca basmalah dan hamdalah . sholawat serta salam . Kedudukan ilmu mantiq bagi hati (akal) sebanding dengan kedudukan ilmu nahwu bagi lisan

10. ilmu ini menjaga fikiran dari terjadinya kesalahan yang tidak di sengaja dan membuka penutup pemahaman yang rumit

11. Maka ambillah beberapa qoidah dari dasar-dasar ilmu mantiq , dimana qoidah tersebut dapat mengumpulkan faidah dari cabang-cabang ilmunya

12. Aku namakan (karya ini) dengan nama sullam munawwaroq (tangga yang dihiasi) dimana dengan karya ini dapat di gapai ilmu mantiq yang tinggi laksana langit

13. Dan hanya kepada allah aku berharap semoga kitab ini menjadi karya yang murni karena allah semata dan tiada berkurang sedikitpun manfaatnya

14. dan semoga kitab ini bermanfaat bagi pemula yang baru mempelajari ilmu mantiq , hingga mendapatkan petunjuk agar sampai pada kitab-kitab yang lebih luas pembahasan nya.

HUKUM MEMPELAJARI ILMU MANTIQ

فَصْلٌ في جَوازِ الاشْتِغَالِ بهِ

15 وَالخُلْفُ في جَوازِ الاشْتِغالِ *** بِهِ عَلى ثَلاثَةٍ أَقْوالِ
16 فَابْنُ الصَّلاحِ وَالنَّواوي حَرَّما *** بوَقالَ قَوْمٌ يَنْبَغي أَنْ يُعْلَما
17 وَالقَوْلَةُ المَشْهُورَةُ الصَّحِيحةْ *** جَوَازُهُ لِسالِمِ القَريحَةْ
18 مُمَارِسِ السُّنَّةِ وَالكِتابِ *** لِيَهْتَدي بِهِ إِلى الصَّوابِ

15. Terjadinya perbedaan wacana (antara yang ahli) tentang status hukum kebolehan memperdalam ilmu mantiq dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

16. Pertama, Ibnu Shalah (643 H), dan Imam An Nawawi (631-676 H) berpendapat haram, dan (kelompok kedua) sebagian kelompok mengatakan ilmu ini sebaiknya diketahui.

17. Dan pendapat (ketiga) yang terkenal menyatakan bahwa memperdalam ilmu mantiq adalah sahih (benar) bagi mereka yang memiliki kesempurnaan akal, yang mengerti seluk beluk hadis dan al-Quran.

18. Yang menguasai betul hadits dan Al Quran. Hal ini supaya mereka yang bernalar logis bisa memperoleh petunjuk dan ilmu mantiq sampai pada kebenenaran yang hakiki.

JENIS ILMU DAN KLASIFIKASINYA

أَنْواعُ العِلْمِ الحَادِثِ

19 إِدْراكُ مُفْرَدٍ تَصَوُّراً عُلِمْ *** وَدَرْكُ نِسْبَةٍ بِتَصْديقٍ وُسِمْ
20 وَقُدِّمَ الأَوَّلُ عِنْدَ الوَضْعِ *** لأَنَّهُ مُقَّدَّمٌ بِالطَّــبْعِ
21 وَالنَّظَريْ ما احْتاجَ لِلتَّـأَمُّلِ *** وَعَكْسُهُ هُوَ الضَّروريُّ الجَلي
22 وَما إِلى تَصَوُّرٍ بِهِ وُصِلْ *** يُدْعى بِقَوْلٍ شَارِحٍ فَـلْـتَـبْـتَـهِـلْ
23 وَمَا لِتَصْدِيقٍ بِهِ تُـوُصِّلا *** بِحُجَّةٍ يُـعْرَفُ عِنْدَ العُقَلا

19. Ilmu itu dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a) Tashawwur (diskriptif), artinya ilmu yang didapat dari arti kata-kata secara mandiri. b)Tashdiq (pembenaran), artinya ilmu yang diperoleh darihasil pendiskripsian arti satu kata (mufrad).

20. Dan dalam hal ini, pengertian awal (yaitu diskripsi) menjadi obyek awalnya, sebab karakternya memang harus mendahulukan adanya diskripsi lebih dahulu yang harus dimunculkan.

21. Ilmu itu dapat diklasifikai lagi menjadi dua macam, yaitu: a) Ilmu nazhari, yaitu ilmu yang didapat dari pemikiran panjang logis; b) Ilmu Dharuri, yaitu ilmu yang didapat tidak melalui pemikiran panjang.

22. Sesuatu yang dapat dipertemukan dengan sesuatu yang terdapat pada ilmu tashawwur itu, bisa berhasil dengan menggunakan kata syarih (jelas).

23. Jika susunan kata dalam bait itu dibuat biasa sebagaimana tidak dalam bentuk bait, maka artinya adalah sesuatu yang bisa dipakai untuk menyampaikan sesuatu pada ilmu tasawwur itu, disebut dengan istila Qaul Sarih. Jika demikian, beribadahlah!
LihatTutupKomentar