Terjemah Al-Majmu' Syarah Muhadzab

Nama kitab: Terjemah Al-Majmuk Imam Nawawi Penulis: Imam Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf al-Nawawi kitab asal: Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab
Terjemah Al-Majmu' Syarah Muhadzab

Nama kitab: Terjemah Al-Majmuk Syarah Muhadzab
Judul kitab asal: Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab ( المجموع شرح المهذب)
Penulis: Imam Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin bin Syarat al-Nawawi
Lahir: Tahun 631 H, Oktober 1233 M
Tempat lahir: Nawa, Suriah
Wafat: 676 H, 21 December 1277 M
Tempat wafat: Nawa,Syria
Bidang studi: Fiqih madzhab Syafi'i dan mazhab empat
Syarah dari kitab: al-Muhadzab karya al-Syirazi

Daftar isi

  1. Penulis Al-Majmuk
  2. Tentang Al-Majmu'
  3. Download Terjemah al-Majmuk
  4. Kitab Fikih lain

PENULIS AL-MAJMUK

 Al-Majmu’ ditulis oleh 2 orang ulama besar, yakni Al Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syarof al Syafii al Nawawi dan al Imam Taqiyuddin al Subki.

Imam Nawawi menulis al Majmuk  hingga jilid ke Sembilan yang membahas masalah muamalah (jual beli). Beliau tidak sempat menyelesaikan tulisannya karena keburu wafat pada tahun 676 H.  Kemudian penulisan kitab al Majmu dilanjutkan oleh Imam Subki dengan metodologi penulisan yang sama dengan Imam Nawawi. Imam Subki berhasil menambah 3 jilid sampai tamat. Sehingga Jumlah keseluruhan kitab al Majmu adalah 12 jilid.  

KARYA TULIS AN-NAWAWI

 Imam Nawawi meninggalkan banyak karya ilmiah yang terkenal. Jumlahnya sekitar empat puluh kitab, di antaranya:

  1. Al-Arba'in An-Nawawiyah (الأربعين النووية) .    
  2. Riyadhus Shalihin (رياض الصالحين),
  3. Al-Minhaj (Syarah Shahih Muslim), (شرح صحيح مسلم),
  4. At-Taqrib wat Taysir fi Ma’rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir. (التقريب والتيسير لمعرفة سنن البشير النذير),  
  5. Minhaj ath-Thalibin (منهاج الطالبين وعمدة المفتين في فقه الإمام الشافعي).
  6. Raudhatuth Thalibin,
  7. Al-Majmu` Syarhul Muhadzdzab (المجموع شرح المهذب)
  8. Matn al-Idhah fil-Manasik (متن الإيضاح في المناسك), membahas tentang haji.
  9. Tahdzibul Asma’ wal Lughat.
  10. At-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran (التبيان في آداب حملة القرآن).
  11. Bustanul Arifin,
  12. Al-Adzkar (الأذكار المنتخبة من كلام سيد الأبرار)
  13. Ma Tamas Ilaihi Hajah al-Qari li Shahih al-Bukhari (ما تمس إليه حاجة القاري لصـحيح البـخاري).
  14. Tahrir al-Tanbih (تحرير التنبيه).
  15. Adab al-Fatwa wa al-Mufti wa al-Mustafti (آداب الفتوى والمفتي والمستفتي).
  16. At-Tarkhis bi al-Qiyam (الترخيص بالقيام لذوي الفضل والمزية من أهل الإسلام).

TENTANG KITAB AL-MAJMUK

Al-Majmu’ (المجموع) adalah sebuah kitab berbahasa Arab klasik yang membahas tentang fiqih madzhab Syafi’i, kitab ini sebagai syarat (penjelasan) dari kitab Al-Muhadzab (المهذب), karya Asy-Syirazi (476 H). Selain kitab “Al-Majmu Syarah Al-Muhadzab”, ada pula kitab lain yang menjadi syarah kitab “Al-Muhadzab”  yaitu kitab “Al Bayan fi Madzahib Al-Imam As-Syafii” yang ditulis oleh al-Imroni (558 H). Dibanding al-Bayan, al-Majmuk syarah Al-Muhadzab ini lebih populer dan lebih mendapatkan perhatian bukan saja karena kedudukan besar An-Nawawi sebagai muharrir dalam madzhab Asy-Syafi’i tapi juga karena memang kualitas isi yang memang lebih unggul. 

Kitab yang sangat monumental ini memiliki karakter khusus yang membuatnya berbeda dari segi metodologi ilmu yang akurat, sehingga membuatnya berada di tempat teratas dibanding ensklopedi fikih lainnya, baik klasik maupun kontemporer. Kitab Al Majmu’ berbeda dari kitab-kitab fikih induk lainnya, dimana cakupan isinya memuat seluruh pendapat-pendapat madzhab berikut dalilnya, di samping juga menyebutkan pentarjihan di antara pendapat-pendapat ini.

Sistematika penulisan An-Nawawi pada saat menulis Al-Majmu’ adalah sebagai berikut.

Pertama-tama beliau membahas aspek bahasa. Kepakaran An-Nawawi dalam bahasa tampak di sini. Bagaimana tidak? An-Nawawi adalah murid “raja” nahwu yang tersohor itu, yakni Ibnu Malik yang mengarang alfiyyah Ibnu Malik dalam bidang nahwu. Kita tahu, manzhumah ini dihapalkan ribuan santri di seluruh dunia. Yang dibahas An-Nawawi adalah lafaz-lafaz ghorib dalam Al-Qur’an, hadis, atsar, maupun matan Al-Muhadzdzab tulisan Asy-Syirozi. Jika yang dianggap ghorib makna bahasa maka dibahas dulu makna bahasa termasuk analisis sharafnya berdasarkan ilmu matnul lughoh, setelah itu baru pembahasan makna istilah fuqoha’.

Kedua, An-Nawawi menyebut hadis-hadis atau riwayat-riwayat yang berhubungan dengan topik. Penyebutan hadis dan riwayat itu tidak semata-mata penukilan tetapi juga disertai penjelasan takhrij dan kualitasnya. An-Nawawi termasuk ahli hadis, maka beliau cukup piawai menerangkan aspek ini. Kitab Al-Majmu’ bebas hadis maudhu’ dan jika ada hadis atau riwayat yang dhoif maka An-Nawawi menjelaskaannya.

Ketiga, An-Nawawi membahas kasus-kasus fikih rincian, kemudian menyebut mana yang rajih dari madzhab Asy-Syafi’i dari sekian aqwal, wujuh dan thuruq yang ada. Di bagian ini juga beliau menyebut ikhtilaf ulama yang lain. Dalam hal sikap, umumnya An-Nawawi membela madzhab Asy-Syafi’i. Bagian ini adalah bagian terpanjang dan terluas karena memang untuk maksud ini kitab ini ditulis. An-Nawawi menambah furu’, tatimmat dan zawaid yang tidak disebutkan oleh Asy-Syirozi.

Keempat, An-Nawawi menjelaskan biografi singkat para shahabat dan ulama yang disebutkan oleh Asy-Syirozi. 

DOWNLOAD TERJEMAH KITAB AL-MAJMU' SYARAH MUHADZAB (PDF, 32 JILID)

  1. Jilid 1
  2. Jilid 2
  3. Jilid 3
  4. Jilid 4
  5. Jilid 5
  6. Jilid 6
  7. Jilid 7
  8. Jilid 8
  9. Jilid 9
  10. Jilid 10
  11. Jilid 11
  12. Jilid 12
  13. Jilid 13
  14. Jilid 14
  15. Jilid 15
  16. Jilid 16
  17. Jilid 17
  18. Jilid 18
  19. Jilid 19
  20. Jilid 20 
  21. Jilid 21
  22. Jilid 22
  23. Jilid 23
  24. Jilid 24
  25. Jilid 25
  26. Jilid 26
  27. Jilid 27
  28. Jilid 28
  29. Jilid 29
  30. Jilid 30
  31. Jilid 31
  32. Jilid 31

LihatTutupKomentar