Buku Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu karya KH Imaduddin

Nama buku: Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk Penulis: KH. Imaduddin Utsman

Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu KH Imaduddin
Nama kitab / buku: Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk
Penulis: KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani, pengasuh pesantren Nahdlatul Ulum, Banten
Cetakan pertama: November 2024
Penerbit: Lakeisha
15,6 cm X 23 cm, 691 Halaman
ISBN : 978-623-119-469-5
Kitab terkait sebelumnya:

  1. Menakar kesahihan Nasab Habib Di Indonesia
  2. Terputusnya Nasab Habib Kepada Nabi Muhammad Saw

Bidang studi: Sejarah Baalawi, sejarah Nabi, ilmu nasab, sejarah Islam, genealogi, filologi/manuskrip, Tes DNA

Daftar Isi

  1. Download Buku
  2. Profil Buku
  3. KATA PENGANTAR
  4. BAGIAN SATU: ULAMA NUSANTARA MENGGUGAT NASAB PALSU (Jawaban KH Imaduddin Utsman Al-Bantani Terhadap Buku Hanif Alatas Dkk)
    1. Menjawab Prolog Buku Hanif Alatas
    2. Menanggapi Kata Pengantar Ahmad Sa‘Dullah Abdul Alim Dari Pasuruan
    3. Menanggapi Kata Pengantar Muhammad Najih Sarang
    4. Menanggapi Kata Pengantar Abdullah Mukhtar Sukabumi
    5. Menanggapi Kata Pengantar KH Syukron Makmun
    6. Menanggapi Kata Pengantar Kurtubi Lebak
    7. Menanggapi Kata Pengantar Abdul Shomad Riau
  5. BAB I MENJAWAB KLAIM NASAB BA‘ALWI MENURUT ILMU NASAB, ILMU FIKIH DAN SEJARAH
    1. PASAL KE-1 TOLOK UKUR KEABSAHAN NASAB
    2. Metode Itsbat Nasab Pertama: Al Syuhrah Wa Al Istifadlah (Istifadah, Istifadhah)
    3. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al-Bayyinat
    4. Istifadah atau Tasamu‘ Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah
    5. Metode Itsbat Nasab Kedua: Kitab-Kitab Nasab
    6. Dalil Kitab Sezaman
    7. Menemukan manuskrip
    8. Metode Itsbat Nasab Ketiga: Bayyinah Syar‘iyyah/Syahadah
    9. Metode Itsbat Nasab Keempat: Al-I‘tiraf Dan Iqrar Dari Sebuah Kabilah
    10. Metode Itsbat Nasab Kelima: I‘tiraf Dan Iqrar Dari Seorang Ayah
    11. Metode Itsbat Nasab Keenam: Al-Qur‘ah
    12. Metode Itsbat Nasab Ketujuh: Qiyafah
    13. Metode Yang Ditetapkan Ahli Biologi
    14. Tentang DNA Arab
    15. Hukum Tes DNA Untuk Memverivikasi Keturununan Nabi Muhammad Saw
    16. Hukum Syara Yang Berkaitan Dengan Keturunan Nabi Muhammad SAW 
    17. PASAL KE-2 KITAB-KITAB YANG MENYEBUT BA‘ALWI BUNTU DI ABAD-9
    18. Kitab-Kitab Nasab Abad Ke-3 Sampai 13 Hijriyah
    19. Kitab-Kitab Yang Mampu Didapatkan Ba‘alwi
    20. PASAL KE-3 MENJAWAB KLAIM PENGAKUAN DAN KESAKSIAN PARA ULAMA TERHADAP KEABSAHAN NASAB SADAH BA‘ALWI
    21. Manuskrip Hasan al-‗Allal (460 H)
    22. Sanad Abul Qasim al-Naffath (490 H)
    23. Manuskrip Hasan bin Rasyid (638 H)
    24. Manuskrip Umar bin Sa‘ad al-Din al-Dzifari
    25. Manuskrip Ijazah Kitab Sunan Turmudzi Tahun 589 H
    26. Kitab Tuhfat al-Murid Wa Uns al-Mustafid
    27. Manuskrip Abul Qasim al-Naffath
    28. Sanad Muhammad Aqilah dan Manuskrip Assegaf
    29. Manuskrip Kitab Musnad Ubadillah al-Tamimi al-Iraqi
    30. Manuskrip Sanad Abdul Haq al-Isybili Ibnu al-Kharrath
    31. Manuskrip Sanad Ali al-Syanini
    32. Manuskrip Al-Thurfat al-Gharibat
    33. PASAL KE-4 PENGAKUAN ULAMA BESAR NUSANTARA TERHADAP STATUS BA‘ALWI SEBAGAI DZURIYAH NABI
    34. Syaikh Nawawi al-Bantani (w 1316 H)
    35. Syaikh Hasyim Asy‘ari (w 1366 H)
    36. PASAL KE-5 PENETAPAN NASAB DENGAN CARA ISTIFADLAH
    37. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al- Bayyinat
    38. Istifadlah atau Tasamu‘ Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah
    39. PASAL KE-6 JEJAK PENINGGALAN TERDAHULU SADAH BA‘ALWI DI HADRAMAUT
    40. Makam Ahmad bin Isa
    41. Muhammad Shahib Mirbat
    42. Makam Muhammad Sohib Mirbat
  6. BAB II MENJAWAB TUDUHAN HANIF DKK TERHADAP TESIS PENULIS
    1. Siapa Yang Mengabaikan Metode dan kaidah Ahli Nasab?
    2. Metode Itsbat Nasab
    3. Metode Syuhroh wal Al Istifadah
    4. Metode Kitab-kitab Nasab
    5. Metode Syahadah/Al-Bayyinah al-Syar‘iyyah
    6. Metode Ikrar
    7. Metode I‘tiraf
    8. Metode Qiyafah
    9. Metode DNA
    10. Metode Qur‘ah
    11. Klasifikasi Nasab Menurut Ahli Nasab
    12. Kaidah-Kaidah Ulama Nasab Dalam Membatalkan Nasab Ba‘alwi
    13. Kaidah ke-1
    14. Kaidah ke-2
    15. Kaidah ke-3
    16. Kaidah ke-4
    17. Kaidah ke-5
    18. Kaidah ke-6
    19. Kaidah ke-7
    20. Kaidah ke-8
    21. Kaidah ke-9
    22. Kaidah ke-10
    23. Kaidah ke-11
    24. Kaidah ke-12
    25. Kaidah ke-13
    26. Kaidah ke-14
    27. Menjawab Framing Hanif Dkk Bahwa Penulis Menentang, Mengabaikan Dan Merendahkan Pengakuan Para Ulama Muktabar Tentang Nasab Ba‘alwi
    28. Ulama Yang Mengakui Versus Yang Menolak
    29. Pengakuan para Ulama Dijawab dengan Asumsi
    30. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
    31. Jika Nasab Ba‘alwi di-Bahtsul Masail-kan oleh NU
    32. KESESATAN LOGIKA
    33. Tidak disebutkan berarti tidak ada
    34. Kitab Al-Syajarah Al-Mubarakah Adalah Kitab Mukhtasar (Ringkasan)
    35. Jumlah Ismiyah Ismiyah Kitab Al-Syajarah Al-Mubarakah adalah Hasr (Terbatas)
    36. Upaya Hanif Dkk meragukan Kitab Al-Syajarah Al-Mubarakah
    37. Meragukan Al-Syajarah Al-Mubarakah karena Imam Mahdi
    38. Ketidak Akuratan Klaim Hashr Versi Hanif Dkk
    39. Jawaban Mahdi al-Raja‘I Dijadikan Dalil Hanif dkk
    40. Menjawab Framing Fitnah Kepada Para Ulama
    41. Memfitnah Ali bin Abu Bakar al-Sakran
    42. Abdurrahman al-Khatib dan Kitab Al-jawhar al-Syafaf
    43. Fitnah kepada Ba‘alwi Secara Umum
    44. Ba‘alwi dan Bani Ahdal
    45. Fitnah Terhadap Alwi bin Tahir al-Haddad
    46. Fitnah terhadap Imam Murtada al-Zabidi (w1204 H)
    47. Fitnah Terhadap Yusuf Jamalullail
    48. Pengkhiantan Ilmiyah
    49. Sulit Menerima Rujukan yang mengabsahkan Nasab Ba‘alwi
    50. Menggunakan Teori Tetapi Mengabaikan Ba‘alwi
    51. Menuntut kitab Sezaman Padahal Ia Tidak Menggunakan Sumber Sezaman
    52. Kerap Menolak Validitas Kitab Yang Mengitsbat Ba‘alwi Namun Menerima Begitu Saja Kitab Yang Menolak Ba‘alwi
    53. Kebohongan Dalam Pengutipan
    54. Memelintir Dalil Al-Qur‘an dan Sunnah Tentang Gelar Habib
    55. Tidak Ada Hadits Sahih Tentang Kewajiban Mencintai Keturunan Nabi
    56. Pengambilan Kesimpulan Yang Serampangan
    57. Ba‘alwi adalah Keturunan Qahtan
    58. Kakek Ba‘alwi Adalah Sepupu langsung bani Ahdal
    59. Ahmad bin Isa Tidak Pernah Hijrah ke Hadramaut
    60. Hanif Memanipulasi Data Kitab Al-Gaybah Karya Al- Thusi Tentang Ahmad bin Isa Tidak Pernah Hijrah Ke Hadramaut
    61. Makam Ahmad bin Isa Palsu
    62. Melakukan Kebohongan Publik
    63. Nasab Ba‘alwi Terputus 550 Tahun
    64. Mufti Yaman Membatalkan Nasab Ba‘alwi
    65. Naqabah Internasional Tidak Mengakui Nasab Ba‘alwi
    66. Syaikh Al-Turbani Membatalkan Nasab Ba‘alwi
    67. Kesimpulan Batalnya Nasab Ba‘alwi adalah Sebuah Tesis
    68. Menjiplak Pemikiran Orientalis Dan Tokoh Non Aswaja
    69. Menjiplak Pemikiran orinetalis Untuk Membatalkan Nasab Ba‘alwi
    70. Mencontek Tokoh Wahabi Dalam Membatalkan Nasab Ba‘alwi
    71. Tidak Memiliki Kompetensi Ilmu Nasab
    72. Membatalkan Nasab Jauh Dengan Tes DNA
  7. BAB III MAFASID BA‘ALWI MENGAKU KETURUNAN NABI
    1. Terjebak Dalam Tha‘n fi al-Nasab (Mencela Nasab)
    2. DAFTAR PUSTAKA
  8. BAGIAN DUA MENAKAR KESAHIHAN NASAB HABIB DI INDONESIA
    1. Kata Pengantar
    2. Habib di Indonesia
    3. Metode menetapkan Nasab
    4. Metode Konfirmasi Kitab Nasab
    5. Metode Mengkonfirmasi Alawi Bin Ubaidillah
    6. Dalil Bahwa Nabi Muhammad s.a.w Mempunyai Anak Fatimah r.a.
    7. Dalil Bahwa Fatimah Mempunyai Anak Husain
    8. Dalil bahwa Husain Mempunyai Anak Ali Zainal Abidin Dan Seterusnya Sampai Kepada Ali Al-Uraidi
    9. Dalil bahwa Ali Al Uraidi Mempunyai Anak Muhammad an-Naqib
    10. Dalil bahwa Muhammad An-naqib mempunyai anak Isa
    11. Dalil Bahwa Isa Mempunyai Anak Ahmad Al-Muhajir
    12. Dalil Bahwa Ahmad al-Abah (345 H) al-Naffat Bin Isa Mempunyai Anak Bernama Ubaidillah (383 H)
    13. Kitab Abad Kelima Hijrah
    14. Kitab Abad Keenam Hijrah
    15. Kitab Abad Ketujuh Hijrah
    16. Kitab Abad Kedelapan Hijrah
    17. Kitab Abad Kesembilan Hijrah
    18. Kemunculan Nama Abdullah di Akhir Abad 9 Hijriah
    19. Abad Sepuluh Nama Abdullah Dan Keturunannya Mulai Matang Walau Belum Disebut Ubaidillah
    20. Apakah Abdullah Abad 9 H Sama Dengan Abdullah Abad 10 H?
    21. Abdullah Resmi Menjadi Ubaidillah Abad 14 H
    22. Kesimpulan Penelitian Ilmiyah
    23. Penelitian Ilmiyah Bukan Hakikat
  9. BAGIAN KETIGA TERPUTUSNYA NASAB HABIB KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
    1. Kata Pengantar
    2. Bab I: Habib Di Indonesia
    3. Bab II:Metode Menetapkan Nasab
    4. Metode Konfirmasi Kitab Nasab
    5. Bab III: Mengkonfirmasi Alawi bin Ubaidillah
    6. Dalil Bahwa Nabi Muhammad s.a.w Mempunyai Anak Fatimah r.a.
    7. Dalil Bahwa Fatimah Mempunyai Anak Husain
    8. Dalil bahwa Husain Mempunyai Anak Ali Zainal Abidin Dan Seterusnya Sampai Kepada Ali Al-Uraidi
    9. Dalil bahwa Ali Al Uraidi (219 H) Mempunyai Anak Muhammad an-Naqib (250 H)
    10. Dalil bahwa Muhammad An-naqib mempunyai anak Is (300 H)
    11. Dalil Bahwa Isa Bin Muhammad (300 H) Mempunyai Anak Ahmad Al-Muhajir (345 H)
    12. Dalil Bahwa Ahmad al-Abah (345 H) al-Naffat Bin Isa Mempunyai Anak Bernama Ubaidillah (383 H)
    13. Kitab Abad Kelima Hijrah
    14. Kitab Abad Keenam Hijrah
    15. Kitab Abad Ketujuh Hijrah
    16. Kitab Abad Kedelapan Hijrah
    17. Kitab Abad Kesembilan Hijrah
    18. Habib Ali Al-Sakran Orang Yang Pertama Menyebut Nama Ubaidillah Sebagai Anak Ahmad
    19. Hujjah Habib Ali al-Sakran (w. 895 H. ) Bahwa Ubaid adalah nama Lain Abdullah
    20. Abdullah Bukan Ubaidillah Dalam Kitab Al-Suluk
    21. Abad Sepuluh Nama Abdullah Dan Keturunannya Mulai Matang Walau Belum Disebut Ubaidillah
    22. Abdullah Resmi Menjadi Ubaidillah Abad 14 H
    23. Nasab Ba Alawi Tidak Syuhro Dan Tidak Istifadloh
    24. Kesimpulan Penelitian Ilmiah
    25. Bab IV: Tanggapan Atas Sanggahan-Sanggahan
    26. Tanggapan Terhadap Surat Rabitah Alawiyah
    27. Tanggapan Atas Bantahan Habib Riziq Syihab
    28. Tanggapan Terhadap Buku Hanif Alatas
    29. Rangginang dari Banten untuk Hanif Alatas
    30. Ubaidillah Dan Abdullah Bukan Satu Orang Berdasar Kitab Al-Suluk
    31. Menanggapi Habib Ali Zainal Abidin Ketua Naqobatul Asyrof Rabitah Alawiyah Dan Syekh Mahdi Arroja’i
    32. Menjawab Syekh Mahdi Arroja’i
    33. Menjawab Tentang Bahwa Nasab Habib Sudah Disebut Para Ulama Besar
    34. Habib Ali Al-Sakran
    35. Yusuf an-Nabhani
    36. Ibnu Hajar al-Haitami
    37. Murtadha Al-Zabidi
    38. Mahdi Roja'i
    39. Menjawab Muhammad Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib
    40. Muhammad Ludfi Rahman Mempertahankan Nasab Habib Dengan Kitab Palsu
    41. Ulasan Dialog Ilmiyah Habib Hamid Alkadri Tentang Nasab Habib
    42. Menanggapi Pernyataan: Tidak Disebut Bukan Berarti Tidak Ada
    43. Tanggapan Terhadap Ungkapan: Menafikan Ubaidillah Sebagai Anak Ahmad Masuk Sebagai Menuduh Zina (Qadzaf)
    44. Tanggapan Bahwa Meneliti Nasab Habib Sama Dengan Membenci Dzuriyat Nabi Muhammad Saw
    45. Tanggapan Tentang Bahwa Syekh Nawawi Al-Bantani, Syekh Hasyim Asy’ari Dll Telah Mengitsbat Nasab Ba Alawi
    46. Tanggapan Terhadap Buku Dr Ja’ar Assegaf, Ma Berjudul Konekttifitas Rijal Al Hadits Dengan Sejarah Dalam Menelusuri Nasab
    47. Bab V: Ulasan Cendikiawan Tentang Penelitian Penulis
    48. Menyoal Genealogi Habib di Indonesia ke Rasulullah, Bukti Ilmiah Kyai Imaduddin Utsman
    49. POLEMIK NASAB BA ALAWI
    50. Ketika Nasab Habaib Jadi Polemik (Menakar Analisa Sejarah Ba Alawi Kyai Imaduddin Utsman al-Bantani)
    51. KH Imaduddin Utsman Antara Kejujuran Ilmiah dan Tirani Sejarah
    52. Gonjang-Ganjing Soal Nasab, Ini Kata Prof Dr Quraish Shihab
    53. Runtuhnya Legitimasi Habaib
    54. Kajian Ilmiah Nasab Habaib Ba‘alawy, Tidaklah Menentang Nasab Leluhur Keluarga Walisongo
  10. BAGIAN EMPAT MEMBONGKAR SKANDAL ILMIYAH NASAB DAN GENEALOGI BA’ALWI
    1. Kata Pengantar
    2. Finalisasi Keterputusan Genealogi Ba‘alwi Kepada Nabi Muhammad Saw
    3. Pendahuluan
    4. Ahmad bin ‘Isa Tidak Pernah Hijrah Ke Hadramaut
    5. Makam Ahmad bin Isa
    6. Ahmad bin Isa tidak Bergelar al-Muhajir
    7. Ahmad Bin Isa Tidak Mempunyai Anak Bernama Abdullah atau Ubaidillah
    8. Nasab Syarif Abil Jadid dari Kabilah Alu Abi Alwi
    9. Keluarga Abdurrahman Al-Saqqaf mengaku sebagai Alu Abi Alwi
    10. Alwi Menjadi Saudara Syarif Abul Jadid
    11. Jadid Tidak Ada Kaitan Dengan Keluarga Ba‘alwi
    12. Kitab Tabaqat al-Khawash Menjadi Saksi Upaya Singkronisasi Nasab Ba‘alwi
    13. Berita Hijrah Muhamad bin Sulaiman Menjadi Tidak Singkron
    14. Ubaidillah dan Nama-Nama Fiktif dari Keluarga Ba’alwi
    15. Glorifikasi Leluhur Ba’alwi
    16. Interpolasi dan Moral Ilmiyah Ba’alwi
    17. Kesimpulan
    18. Daftar Pustaka
  11. BAGIAN LIMA METODE MENETAPKAN NASAB MENURUT KITAB RASA’IL FI ‘ILM AL-ANSAB STUDI KASUS NASAB BA’ALWI
    1. KATA PENGANTAR
    2. BAB I TEKS KITAB RASA‘IL FI ILM AL-ANSAB
    3. BAB II SYARAH (PENJELASAN) METODE MENETAPKAN NASAB KITAB RASA‘IL STUDI KASUS NASAB BA‘ALWI
    4. Metode Itsbat Nasab Pertama: Al Syuhrah Wa Al Istifadah
    5. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al-Bayyinat
    6. Istifadlah atau Tasamu' Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah
    7. Metode ltsbat Nasab Kedua: Kitab-Kitab Nasab
    8. Dalil Kitab Sezaman
    9. Menemukan manuskrip
    10. Metode Ketiga Bayyinah Syar'iyyah/Syahadah
    11. Metode Mengitsbat Nasab Keempat: Al-l'tiraf dan Iqrar dari Sebuah Kabilah
    12. Metode Mengitsbat Nasab Kelima: I'tiraf dan Iqrar dari Seorang Ayah
    13. Metode ltsbat Nasab Keenam: Al-Qur'ah
    14. Metode Itsbat Nasab Ketujuh: Qiyafah
    15. Metode Itsbat Nasab Ketujuh: Qiyafah
    16. Tentang DNA Arab
    17. Hukum Tes DNA Untuk Memverifikasi Keturununan Nabi Muhammad Saw
    18. Hukum Syara Yang Berkaitan Dengan Keturunan Nabi Muhammad SAW
    19. BAB III PENUTUP
  12. BAGIAN KEENAM LITERATUR-LITERATUR KITAB NASAB ABAD KE-3-13 HIJRIYAH BUKTI BATALNYA NASAB BA’ALWI
    1. KATA PENGANTAR
    2. DAFTAR LITERATUR
    3. Kitab Nasabu Quraisy (Abad 3)
    4. Kitab Sirri Silsilat al-Alawiyyah (Abad 4)
    5. Kitab Tahdzib al-Ansab (Abad 5)
    6. Kitab Al-Majdi (Abad 5)
    7. Kitab Al-Muntaqilat al-Thalibiyyah (Abad 5)
    8. Kitab Abna' al-Imam Fi Mishra Wa al-Syam (Abad 5)
    9. Kitab Al-Syajarah al-Mubarakah (Abad 7)
    10. Kitab al-Fakhri Fi Ansab al-Thalibiyyin (Abad 7)
    11. Kitab Al-Ashili Fi Ansab al-Thalibiyyin (Abad 8)
    12. Kitab Al-Tsabat al Mushan (Abad 8)
    13. Kitab Umdat al Thalib al-Shugra (Abad 9)
    14. Umdat al-Thalib Fi Ansab Al-Abi Thalib (Abad 9)
    15. Kitab Al-Nafhah al-Anbariyyah (Abad 9)
    16. Kitab Shihah al-Akhbar (Abad 9)
    17. Bahr al-Ansab atau Al-Musyajjar al-Kasyaf (Abad 10)
    18. Kitab Tuhfat al-Thalib (Abad 10)
    19. Kitab Tuhfat al-Azhar (Abad 11)
    20. Kitab Al-Raudl al Jaliy (Abad 13)
    21. KESIMPULAN
  13. BAGIAN KETUJUH MANUSKRIP-MANUSKRIP PALSU BA’ALWI VERSI RUMAIL ABBAS
    1. KATA PENGANTAR
    2. BAB I PENDAHULUAN
    3. BAB II MANUSKRIP-MANUSKRIP RUMAIL ABBAS
    4. Manuskrip Hasan al-Allal (w. 460 H)
    5. Manuskrip Umar bin Sa‘ad al-Din al-Dzifari
    6. Manuskrip Ijazah Kitab Sunan Turmudzi Tahun 589 H
    7. Kitab Tuhfat al-Murid Wa Uns al-Mustafid
    8. Manuskrip Abul Qasim al-Naffath
    9. Sanad Muhammad Aqilah dan Manuskrip Assegaf
    10. Manuskrip Kitab Musnad Ubadillah al-Tamimi al-Iraqi
    11. Manuskrip Sanad Abdul Haq al-Isybili Ibnu al-Kharrath
    12. Manuskrip Sanad Ali al-Syanini
    13. Manuskrip Al-Thurfat al-Gharibat
    14. BAB III PENUTUP
    15. Biografi Penulis
  14. Karya Kyai Imad yang lain:
    1. Menakar kesahihan Nasab Habib Di Indonesia
    2. Terputusnya Nasab Habib Kepada Nabi Muhammad Saw
    3. Buku Membongkar Skandal Ilmiyah sejarah dan Genealogi Ba’alwi
    4. Buku Metode Menetapkan Nasab Menurut Kitab Rasa'il fi Ilm al-Ansab
    5. Buku Literatur Kitab-Kitab Nasab Abad Ke-3-13 Hijriyah Bukti Terputusnya Nasab Ba'alwi
    6. Manuskrip-Manuskrip Palsu Ba'alwi Versi Rumail Abbas
  15. Kitab sejarah yang lain
    1. Profil Buku

      Buku Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk adalah karya yang ditulis oleh KH. Imaduddin Utsman al-Bantani, seorang ulama dari Banten, Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Lakeisha dan dijual dengan harga sekitar Rp 115.000.

      Isi dan Tujuan Buku:
      Buku ini merupakan tanggapan KH. Imaduddin terhadap klaim nasab (garis keturunan) Ba’alawi yang dianggapnya tidak sah, khususnya terkait pengakuan para habib di Indonesia sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Alawi bin Ubaidillah. Dalam buku ini, KH. Imaduddin menyanggah argumen yang disampaikan oleh Hanif Alatas dan tim dalam buku mereka yang membela keabsahan nasab Ba’alawi. Ia menggunakan pendekatan ilmiah berbasis kajian pustaka, analisis kitab-kitab nasab primer, dan referensi sejarah untuk mendukung tesisnya bahwa nasab Ba’alawi tidak terkonfirmasi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

      Latar Belakang Penulis:
      KH. Imaduddin Utsman al-Bantani adalah pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum di Kresek, Tangerang, Banten. Ia dikenal sebagai ulama dengan penguasaan mendalam dalam ilmu fikih, ushul fikih, tafsir, hadits, nahwu, shorof, bayan, dan ma’ani. Ia juga aktif di Nahdlatul Ulama (NU), pernah menjabat sebagai Ketua MWCNU Kecamatan Kresek, Wakil Katib PWNU Banten, dan saat ini menjabat sebagai Ketua RMI PWNU Banten.

      Kontroversi:
      Buku ini merupakan bagian dari diskursus panjang dan kontroversial mengenai nasab Ba’alawi di Indonesia. KH. Imaduddin berargumen bahwa Ubaidillah, yang diklaim sebagai anak Ahmad bin Isa al-Muhajir, tidak tercatat dalam kitab nasab sezaman seperti As-Syajarah al-Mubarokah karya Imam al-Fakhrurrazi, yang menyebutkan Ahmad bin Isa hanya memiliki tiga anak: Muhammad, Ali, dan Husein. Ia juga merujuk pada hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa kelompok Ba’alawi tidak termasuk dalam haplogroup J, yang diasosiasikan dengan keturunan Imam Ali bin Abi Talib. Sedangkan Baalawi berhaplo grup G yang berarti bukan berasal dari keturunan Arab. Dalam bahasa Arab, yang bukan keturunan etnis Arab disebut ajam. Jadi, berdasarkan test DNA, Baalwi ini jangankan keturunan Nabi, Arab pun bukan. Menarik untuk diingat kembali, bahwa banyak dari kalangan Baalwi yang menghina kalangan ulama pribumi dengan "ajam" sebagai bandingan dari diri mereka yang "Arab".

      Namun, pandangan KH. Imaduddin menuai bantahan dari sejumlah ulama dan cendekiawan yang memiliki ikatan personal atau primordial dengan kaum Habib. Kalangan ulama dan intelektual pro Habaib, terutama dari mereka yang berasal dari simpatisan FPI, menganggap klaimnya prematur dan tidak mempertimbangkan sumber otoritatif lain. Ulama Syiah seperti As-Sayyid Mahdi ar-Roja’i dan Ayatullah Mar’asyi, yang mentahqiq As-Syajarah al-Mubarokah, justru mengakui Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. Namun, sayangnya pengakuan Mahdi Roja'i itu hanya bersifat ucapan tanpa bukti penguat seperti kitab atau manuskrip. Ini tidak ada bedanya dengan ucapan Dr. Ali Jumah yang menyatakan bahwa nasab Baalwi itu ijmak ulama namun tanpa didukung oleh referensi apapun untuk menguatkan pendapatnya. Bahkan ketika ditantang untuk adu argumen oleh Kyai Imad melalui video yang disampaikan dalam bahasa Arab, Ali Jumah tidak merespon.

      Selain itu, pengakuan nasab melalui syuhrah wal istifadhoh (pengakuan luas masyarakat tanpa bantahan ulama otoritatif) dianggap sah dalam ilmu fikih, sehingga menolak argumen KH. Imaduddin. Kaidah ini berlaku terutama apabila yang diperselisihkan adalah nasab dekat. Seperti anak dan ayahnya. Namun tidak berlaku untuk nasab jauh seperti Baalwi yang baru muncul klaim sepihak dari Ali Al-Sakran pada abad 9 sedangkan pihak yang diklaim, yaitu Ahmad bin Isa, itu hidup di abad ke-4.

      Konteks Sosial dan Relevansi:
      Buku ini mencerminkan polemik yang lebih luas di Indonesia terkait identitas keagamaan, otoritas ulama, dan politik identitas. KH. Imaduddin menegaskan bahwa penelitiannya bertujuan menjaga kesucian dzuriyat (keturunan) Nabi Muhammad SAW, bukan untuk membenci para habib. Namun, diskursus ini telah memicu ketegangan, termasuk saling serang di media sosial dan tuduhan persekusi dari pendukung Ba’alawi terhadap pendukung KH. Imaduddin.

      Ketersediaan:
      Buku ini dapat ditemukan di platform seperti Shopee atau situs penerbit Lakeisha. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi penerbit atau toko buku online.

      Catatan:
      Polemik nasab Ba’alawi adalah topik sensitif yang melibatkan aspek keagamaan, sejarah, dan sosial. Saya menyarankan untuk membaca buku ini bersama sumber lain, seperti Keabsahan Nasab Ba’alawi: Membongkar Penyimpangan Pembatalnya oleh Tim Rabithah Alawiyah, untuk mendapatkan perspektif yang seimbang. Dan buku "Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu karya KH Imaduddin" sebagai sanggahan dari buku terbitan Rabithah Alawiyah.

      Download Buku Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu karya KH Imaduddin

LihatTutupKomentar